Thursday, December 3, 2009

2012 - Tuhan merencanakan dan Manusia yang menentukan

Udah pada nonton Film 2012 khan ?

Gimana pendapatnya ?

Kalo menurut gw sih efek visualisasinya bagus, ga ngecewain, meski ada satu dua yang agak janggal sih. Tapi secara keseluruhan, film ini menarik untuk ditonton, cukup menghibur, dan memberikan informasi yang positif.

Namun layaknya sebuah koin yang memiliki dua sisi, maka hal yang sama pun terjadi, banyak pro-kontra terhadap film ini, ada yg bilang film ini haram ditonton karena membawa misi agama tertentu, ada yang bilang bagus sekali, karena mengingatkan kita akan kematian serta hari akhir, dan masih banyak lagi argumen-argumen yang saling bertentangan.

Tapi terlepas dari berbagai pro-kontra tersebut, secara umum memang film “2012″ dikemas seperti halnya film-film hollywood lainnya… biasalah… standardnya American Movie… segala masalah diakhiri dengan ciuman… Serta mengadopsi kepada sistem kapitalisme dengan merujuk kepada konsep seleksi alam, “siapa yang kuat, dia yang menang”

Coba aja perhatiin, di film itu khan cuman yang paling kaya, paling berkuasa, paling pintar dan yang paling menguasai informasi yang selamat. Faktor nasib cuman sedikit berperan, itupun harus masuk ke kategori terakhir dari 4 kategori yang ada, yaitu menguasai informasi.

Dalam film tersebut digambarkan bahwa spesies manusia bisa diselamatkan dari kemusnahan total karena kerja keras manusia itu sendiri, berbekal ilmu pengetahuan yang dimiliki dan mengacu kepada kitab suci tentang cerita nabi Nuh yang membuat kapal besar untuk menghadapi banjir besar.

Film 2012 bagi gw lebih masuk akal dibandingkan film “Knowing”, yang intinya hampir sama, bahwa bumi hancur akibat sapuan gelombang panas matahari, namun spesies manusia masih ada yang selamat karena diselamatkan oleh makhluk asing.

Menarik untuk memperhatikan persamaan pesan yang disampaikan baik di film “Knowing” maupun film “2012” , yaitu bumi hancur akibat hantaman gelombang panas matahari.

Memang dalam beberapa artikel yang gw baca, dijelaskan bahwa matahari saat ini dalam keadaan tidak stabil, ada banyak bintik hitam melebihi jumlah normalnya, serta terdapat potensi matahari mengeluarkan lidah apinya diluar kewajaran sehingga bisa menimbulkan gelombang panas/badai antariksa yang luar biasa besarnya, yang mampu menyapu habis planet-planet terdekat di sekitarnya (termasuk bumi).

Disisi lain, mengenai keadaan bumi kita sendiri, dalam beberapa jurnal atau artikel dinyatakan bahwa bumi dalam keadaan kritis.

Lapisan ozon kita sudah semakin menipis akibat emisi gas buang yang tidak terkontrol, diperparah dengan semakin mengecilnya luas hutan yang berfungsi sebagai paru-paru dunia baik untuk alasan ekonomi (pembukaan lahan pertanian, dll) ataupun alasan sosial (tempat tinggal, dll).

Efek dari menipisnya lapisan ozon, ya itu tadi, berkurangnya kemampuan untuk menahan radiasi panas atau gelombang panas matahari. Jangankan untuk kasus yang diluar kebiasaan, wong yang biasa-biasa aja, bumi kita sudah mulai keteteran.

Kebayang khan betapa rapuhnya pertahanan bumi kita menahan gejolak perilaku matahari yang mulai mencemaskan.

Selain mengurangi kemampuan menahan gelombang panas matahari, tingginya emisi gas buang juga meningkatkan resiko pemanasan global akibat dari efek rumah kaca yang berdampak kepada mencairnya es di kutub, kenaikan muka air laut, menyusutnya luas daratan, perubahan iklim yang cukup radikal, banyaknya timbul penyakit-penyakit baru, dan lain sebagainya.

Suka tidak suka harus diakui bahwa karena aktivitas manusia yang tidak terkontrol, maka terjadilah kerusakan bumi yang makin hari semakin parah.

Klop khan…. Buminya rusak, mataharinya ga stabil…. Jadi dech kejadian seperti yang dicoba gambarkan seperti di film “Knowing” or “2012” atau film-film lainnya yang sejenis

Atas dasar uraian di atas dapat kita lihat bahwa terdapat pesan positif yang coba dibawa oleh film “2012”

Dan memang kalo kita cermati, sesungguhnya film-film yang ber-tema-kan kehancuran alam, didasari dari ilmu pengetahuan yang dimiliki saat itu, cuman cara mengemasnya aja yang dibuat sedemikian rupa sehingga tercapai efek komersialnya agar film tersebut laku dipasaran.

Kalau masih pada inget film “Deep Impact” ataupun “Armageddon”, khan sama tuch, cerita tentang kehancuran bumi, tapi akibat tabrakan dengan benda angkasa, yaitu meteor.

Coba perhatiin jurnal-jurnal ilmiah yang waktu itu sedang ramai-ramainya dibahas, pasti nggak jauh tentang pembahasan para ilmuwan tentang kemungkinan tumbukan antara bumi dengan sebuah meteor.

Atau kalau kita inget film “The day after tomorrow” dan sejenisnya mengenai implikasi dari pemanasan global, coba deh amati isu-isu hangat mengenai lingkungan yang saat itu terjadi, pasti ada korelasinya.

Apa yang disampaikan di film, secara teoritis yang ngejelimet, sudah diperhitungkan oleh para ahli, mereka sudah mencoba mensosialisasikan penemuan mereka ke masyarakat, tapi tau sendiri khan, kepentingan ekonomi dan politik yang lebih besar bisa meredam suara mereka. Dan kadang, susah khan ngertiin omongannya ilmuwan…. Ribet…en Boorrriiingggg….

Organisasi-organisasi pencinta lingkungan yang mendapat informasi ini, semakin giat menyerukan gerakan penyelamatan bumi, tapi ya gitu dech… ga terlalu populer khan… balah lebih sering di cap sebagai extrimis, teroris, dan lain sebagainya.

Selalu kepentingan sesaat yang menang, coba aja perhatiin konvensi iklim dunia yang nggak kunjung ada kata sepakatnya. Negara-negara maju selalu menyalahkan negara berkembang yang telah menebang hutan sehingga mengganggu paru-paru dunia dan mengakibatkan perubahan iklim. Padahal, perubahan iklim terjadi akibat efek rumah kaca yang berasal dari polusi udara akibat aktivitas industri raksasa di negara-negara maju.

Oleh sebab itu, sosialisasi melalui film kelihatannya lebih efektif, untuk memberi gambaran yang simple kepada masyarakat mengenai hal-hal tersebut, asal jangan ada yang mencoba menunggangi dibelakangnya saja… nanti jadi seperti pepatah kuno.. lolos dari mulut harimau masuk ke mulut buaya.

Mengenai kapan kiamat akan terjadi, apakah bias diramalkan kapan terjadinya ?

Ada satu pemikiran radikal yang gw suka, yang menyatakan bahwa kiamat memang sudah ditetapkan oleh Allah, tapi cara dan kapan itu terjadinya, sesungguhnya manusia yang menentukan baik secara sadar maupun tidak sadar.

Rusaknya bumi ini adalah karena ulah manusia, sehingga pada akhirnya manusia yang membinasakan peradaban manusia sendiri, dan pada saat itulah sesungguhnya kiamat terjadi.

Merujuk kembali ke film 2012, bahwa manusia bisa bertahan hidup dan menyelamatkan spesies manusia dari kemusnahan total adalah karena usaha dan kerja keras manusia itu sendiri, dikombinasi dengan pemikiran radikal yang gw sebut tadi, maka marilah kita selamatkan bumi ini dari kehancuran, dengan segenap daya upaya yang kita bisa, minimal kita perpanjang usia bumi ini agar tidak secepatnya terjadi kiamat demi anak cucu kita.

Kalaupun pada akhirnya terjadi kiamat yang menghancurkan alam raya ini, memusnahkan seluruh makhluk hidup di bumi ini termasuk spesies manusia, ya karena memang sudah waktunya seperti yang telah ditetapkan oleh Allah sebelumnya.

Sangat sesuai khan dengan tuntunan agama… labora et ora…. Bekerja dan berdoa…. Ikhtiar….

Demi anak cucu kita…

SAVE OUR PLANET !!!


Helal ®
The power of network, knowledge and love
www.helallf.wordpress.com

No comments: