Serba serbi jadi panitia reuni
Pagi ini kembali gw menerima sebuah undangan reuni sekolah, yang akan diadakan di sebuah gedung pertemuan yg cukup besar.
Dalam undangan itu, disebutkan pula nominal yang musti dibayarkan oleh setiap orang untuk bisa ikut menghadiri acara reuni tersebut, plus sekalian permohonan kesediaan menjadi donator/sponspor.
Ah reuni… mendadak jadi teringat masa-masa lalu, ketika kita masih sebegitu naifnya…merasa sudah dewasa padahal belum… mengenang cinta monyet kala itu… dengan segala warna warninya… he he he he…
Ngomong2 soal cinta monyet, gw sebenarnya bingung kenapa istilahnya cinta monyet ya… knapa ngga cinta bebek… cinta burung… cinta gajah.. or yg lain. Apa karena kita ini berdasarkan teori Darwin masih kerabat dekat dengan monyet ya ?
***sambil garuk2 kepala karena bingung bukan karena ketombean****
Tapi bagaimanapun juga, semua itu merupakan bagian dari kepingan-kepingan puzzle kehidupan kita yang telah kita jalani, pembelajaran dalam rangka kita menjadi lebih dewasa dan lebih matang dalam mengarungi kehidupan ini, seperti yg terukir dalam sebuah kalimat bijaksana “hari ini harus lebih baik dari pada kemarin dan esok harus lebih baik dari hari ini.”
Kembali ke masalah reuni, setelah mengalami beberapa kali menjadi panitia dadakan reuni, gw mempelajari bahwa ada beberapa alasan orang mengikuti reuni :
1. Emotional
Sebagian orang datang ke reuni untuk mengenang masa lalu, ketemu dengan teman-teman lama. Mereka datang karena kangen sudah lama tidak bertemu.
Atau ada juga yg datang karena penasaran mantannya dulu kayak apa sekarang, asal jgn terjebak romansa masa lalu aja ye…
2. Networking
Sebagian orang datang ke reuni sebagai ajang untuk mencari network baru dalam rangka mencari peluang bisnis baru, mencari peluang kerjasama baru, dll.
3. Marketing
Hampir mirip dengan networking, sebagian orang datang ke reuni untuk jualan atau memasarkan produk. Ya, seapes-apesnya kalo nggak bisa memasarkan produk minimal memasarkan diri sendiri alias cari peluang kerja.
4. Benchmarking
Sebagian orang datang ke reuni sebagai ajang untuk melakukan benchmarking. Membanding-bandingkan antara keberhasilan diri pribadi dengan teman-temannya, terutama dengan teman-teman yang dianggap sebagai kompetitor utama pada masa sekolah/kuliah dulu.
5. Refreshment/re-motivasi
Sebagian orang datang ke reuni untuk memotivasi diri, dikala diri sedang merasa jenuh, perlu sekali-sekali datang ke reuni untuk bertemu dengan teman-teman, melakukan benchmarking, untuk kemudian mensyukuri nikmat Tuhan yang telah diberikan kepadanya, karena ternyata masih lebih baik atau lebih berhasil ketimbang teman-teman lain yang masih berjuang mencari penghasilan yang layak.
Tentunya masih banyak alasan2 lain, tapi bagi gw ke lima point di atas merupakan alasan utama orang datang ke acara reuni.
Reuni sendiri kalo dilihat dari skalanya bisa dibagi 2 :
1. Besar
Contoh reuni dalam skala besar, ya reuni lintas angkatan, reuni fakultas, reuni universitas, dll
2. Kecil
Contoh reuni dalam skala kecil, ya reuni kelas, reuni angkatan, dll
Nah kayaknya undangan yg gw terima termasuk reuni besar nech.. soale lintas angkatan… wah rame juga nech ketemu dari yg paling tua ampe yg paling muda… ehem… daun muda dunk…. sssllluuurrrppp… he he he…
Hebat juga nech panitianya… salut gw… karena memang menjadi panitia reuni harus diakui memiliki tantangan tersendiri yg tidak bisa dibilang mudah supaya acara reuninya bisa dihadiri oleh banyak alumninya, dari mulai pertimbangan tempat, waktu, acara hingga biaya yg akan dibebankan ke masing2 individu.
Belum lagi kalo ngadain reuninya lintas generasi, dari mulai generasi yg paling muda yang masih belum berkeluarga hingga ke genarasi yang dah mau punya cucu… ribet dech… makin banyak pertimbangannya kalau mau semua generasi hadir ke acara reuni tersebut.
Menilik dari biaya yang dibebankan ke setiap orang seperti yang tercantum dalam undangan tersebut, terbayang pula berbagai macam reaksi yang akan timbul dari teman2 yang lain, dari yang menganggap biasa aja sampe yg keberatan abies. Maklumlah tidak semua alumni sukses dan berhasil secara materi.
Masalah biaya reuni, emang masalah yg paling unik plus sensitive, dan memang beda antara kumpul2 reuni dengan kumpul2 hobi, kalau kumpul2 hobi dari awal mereka sudah tau resiko atau harga dari hobi mereka, jadi biasanya mereka tidak terlalu cerewet dgn masalah keuangan
Jadi kepikiran, apa sih faktor-faktor yang menentukan sukses tidaknya sebuah acara reuni, hmmm dari pengalaman gw menjadi panitia dadakan sih ada 4 faktor utama, yaitu tempat, waktu, biaya, dan sosialisasi, serta faktor penentu yaitu leadership dari panitianya.
Kalo tempatnya jauh banget, diadainnya subuh jam 3 pagi dan dikasih taunya dadakan, meski gratis, sudah pasti nggak akan banyak yang ikut, apalagi yg gratis khan biasanya akomodasinya doang (konsumsi dan tempat) bukan transportasinya.
Jika ada yg all in, alias akomodasi dan transportasi gratis… apalagi sekalian dikasih uang saku… wah boleh juga tuch… pasti kansnya untuk dihadiri oleh para alumni besar banget.. tapi curig juga gw… khan katanya “No such free lunch”…. jangan2 ada maksud terselubung… bagian dari kampanye untuk pemilu nech…. wah wah wah…
Jadi jelas bukan betapa faktor-faktor tersebut memang memegang peranan yang sangat penting, coba yuk kita bahas lebih detail masing-masing faktor.
Kita mulai dari faktor biaya aja kali ya, nah dari pengalaman gw ada 3 macam tipe pembiayaan reuni, beserta ragam ceritanya :
1. Gratis alias “all you can eat freely”
Ini yang paling disukai, hampir semua orang suka ama yang gratis-gratis dech…apalagi kalo ngadain di cafĂ© yg terkenal… gratis en tanpa batasan pula…. pasti sejublek orang hadir… kadang yg punya hajat belum datang, tapi para undangannya dah pada datang duluan en acara dimulai tanpa menunggu si empunya hajat.
Protes bener2 dilarang keras disini… namanya juga gratis.. kok mo komplain…masih untung ada yg mau bayarin semuanya.
2. BS-BS alias bayar sendiri-sendiri
Bisa ditebak dech kalo mulai urusan bayar sendiri-sendiri maka mulai panjang ceritanya
· Mendadak diet syndrome
Jika tempatnya dirasakan kemahalan tapi tetep mau datang, paling banter datangnya ditelat-telatin kemudian sok-sok udah makan padahal laper berat… atau alasannya lagi diet buat ngurusin badan.
kalo ada yg nawarin gratisan kayak kentang goreng embat abies… sampe yg nawarin bingung bin nyesel soalnya dia sendiri belum sempet nyicipin tuch kentang goreng.. minumnya pesen yg paling murah meriah… aqua atau es teh maniezzz…
· Muka tembok mode on
Ada aja temen2 yang tiba-tiba jadi cuek bebek se bebek-bebeknya… mesennya diatas 50 rebu, sawerannya cuman 5 rebu… perlu seorang akuntan yang jeli kalo bisa yang udah biasa ngadain audit financial buat ngolekin duitnya
· Kejebak mode on
Kelanjutan dari muka tembok mode on.. kalo dah dicollect ternyata uangnya kurang.. mulai dech.. pada lirik kanan kiri… atau mendadak pada diem termenung… kayak sedang memikirkan sesuatu yg penting buanget end dunia bisa berhenti berputar kalo dia nggak mikir, pura2 cuex sementara sang pelayan dah nungguin dengan muka sebel.. senyum kecut dan bon di tangan… kalo ada yang akhirnya mengalah bersedia nalangin sisanya.. langsung dech yg lain pada pura2 megang kantong celana buat betulin posisi dompet.
Sangat disarankan untuk dari awal memilih tempat yang bisa dibikin bon sendiri-sendiri dari awal.
3. Iuran yang telah ditentukan
Ini termasuk yg lebih professional, biasanya sih diadain untuk acara2 yang besar
Dari awal sudah dibuat asumsi berapa orang yang akan hadir, biaya yang akan ditimbulkan berapa, untuk kemudian dihitung biaya per unit atau biaya per orang.
Panitia bener bener harus berani ambil resiko, pokoke kurang atau lebih dananya ya tanggung jawab panitia, kalo di saham mungkin dikenal dengan istilah “hedging”, sembari tetep mencari sponsor dan donatur untuk meminimalisasi resiko kerugian.
Bagi alumni yang merasa kemahalan tapi pingin banget hadir, than, no room for negotiation, paling ngarepin temen yg berbaik hati mau ngasih subsidi atau malah bayarin penuh.
Atau mungkin bisa dicicil kali ya bayarnya.. tapi jangan lewat individu ke individu nanti berantem lagi.. mending kerjasama aja ama bank, jadi panitia nerima duit tunai dari bank sedangkan si alumni membayarnya dengan nyicil ke bank, kalo gagal bayar khan urusannya antara bank dengan orang itu, bukan antara sesama alumni.
Tipe pembiyaan ini paling rawan protes/komplain dech.. ga peduli sawerannya kecil atau besar yang penting dah ngeluarin duit… padahal khan you but peanut you get monkey.. tapi emang sih.. we are not monkey… but…. Sudahlah… kok jadi kembali ke masalah monyet ya…
Komplain-komplain yang biasa and mungkin terjadi :
· mulai dari tranparansi biayanya. Belum apa2 orang dah pada mikir nanti untungnya buat apa dan siapa…
untung ??!! kadang-kadang boro boro untung… malah buntung yang ada, kalo jumlah peserta reuni dibawah target dan nggak dapet sponsor or donator.
· Mengenai acaranya,
· dan yang paling kiamat apalagi kalo bukan komplain ttg konsumsinya yang nggak sesuai dengan harapan oleh mayoritas alumni yang hadir, baik secara kualitas maupun kuantitas
· dan komplain-komplain lain yg bisa bikin telinga panas
Untuk masalah tempat sih biasanya tergantung dari model pembiayaannya aja, kalo yang gratisan, tergantung yang punya hajat, tapi kalo bisa di tempat yang mayoritas rekan alumni gampang mengaksesnya biar banyak yg hadir
Kalo model pembiyaannya BS-BS, ya musti milih tempat yang bisa terjangkau dan diterima oleh semua kalangan baik dari segi kemudahan akses, harga dan rasa, susah banget neh yang ini, cari suara mayoritas aja.
Untuk yang model pembiyaannya “iuran” ini mah tempat yang nentuin mutlak panitia, peserta tinggal terima jadi. Sebisa mungkin cari tempat yang mayoritas rekan alumni gampang mengaksesnya biar banyak yg hadir, tapi seperti yg dibilang sebelumnya, tipe pembiayaan “iuran” memiliki resiko di komplain ama orang habis-habisan, siap-siap aja kalo ada yg comment seperti tempatnya nggak representative lah, jauhlah dll.
Waktu pelaksanaan reuni juga musti dipikirin, mo akhir pekan/libur atau di hari kerja sehabis pulang dari kantor, misalnya jumat malam.
Implikasinya kalo diadain pulang kantor, ya sedikit banget kemungkinan peserta datang ke acara reuni bawa keluarga atau pasangan, pokoke mendadak jadi bujang… bebas oiii.. ke ke ke… tinggal bujangan beneran yang gigit jari… bersaing dengan para pakar yang sudah berpengalaman… hua ha ha….
resikonya paling ada yg berhalangan hadir karena masih sibuk dengan kerjaan yg mendadak nongol. Kaciann dech lu…. ge ge ge….
Kalo diadain di akhir pekan, implikasinya kemungkinan pada bawa keluarga or pasangan, bahkan terkadang bawa pembantu atau kakek neneknya untuk membantu mengasuh anak supaya orang tuanya bebas bergaul.
Nah kalo dah gini, buat yang model pembiayaannya “gratisan” dan “iuran” musti mikir dan ngitung dengan ketat jumlah konsumsi yang akan disediakan, supaya nggak pada ngedumel karena kehabisan konsumsi or budget tiba2 melonjak tak terkontrol.
Sosialisasi juga nggak kalah penting, pemberitahuan mengenai rencana reuni kalau bisa sudah dari jauh2 hari, mungkin 1-2 bulan sebelumnya supaya orang2 yang super sibuk dapat mengagendakan acara tersebut dalam jadwal bisnis dia yang super padat.
Khususnya model pembiayaan “iuran”, wah bisa nggak kecapai target yg ditentukan tuch kalo pemberitahuannya dadakan, bisa nombok besar, jadi memang musti dari jauh-jauh hari sosialisasinya… en semakin deket harinya ya harus semakin gencar pula sosialisasinya supaya ga pada lupa….
Kalo gratis mah, mo 1 jam sebelum acara atau bahkan pas acara sedang berlangsung pun, biasanya orang bela2in datang… gratis gitu lho…
Ya….., tapi itulah reuni dengan segala warna-warninya…dan yang juga ga kalah penting adalah leadership dari panitia reuni, yang harus kuat, harus tegas… because you cannot entertain everybody even you want to do it so much…. sekali lagi leadership sangat dibutuhkan untuk mensukseskan sebuah acara reuni…
Pemimpin yang besar adalah yang berani mengambil keputusan yang besar dan siap menghadapi sebesar apapun resikonya.
So just let’s see how it works lah… biarkan para panitia itu bekerja… while I’m starting to open my old photo album buat ngapalin sapa aja temen2 gw waktu sekolah dulu.. Maklum memory otak gw dah banyak kepake ama urusan kerjaan… … ke ke ke ke ke….. khan ga seru nanti pas datang acara reuni gw jadi kayak orang sombong, lupa ama temen2 sendiri
Hmm pas banget nech.. di radio lagi di stel lagu Good Bye-nya Air Supply lagu jaman-jaman gw sekolah dulu…. Tapi… lho kok.. waduh waduh.. nape mulai terjebak romansa masa lalu yak… J
Tuesday, February 24, 2009
Thursday, February 19, 2009
Melahirkan dan Digitalisasi
Melahirkan dan Digitalisasi
“Welcome on board my son…. 9:50 am”
Begitulah status update seorang sahabat di facebook
Ndak perlu menunggu waktu terlalu lama, rangkaian kata2 standard yg setiap saat siap di copy paste pun meluncur dgn cepat…
“Wah slamat bro, semoga menjadi anak yg berbudi pekerti yg luhur, berbakti kepada orang tua, bertakwa kepada Allah, sehat jasmani dan rohani”
Tapi pikir punya pikir kayaknya kurang seru dech kalo blum nelp… sahabat gitu lho…
Dgn semangat 45, gw telp dia sesegera mungkin… tapi kok ga diangkat angkat ya…
Tulis lagi di wall facebooknya dia…
‘angkat telpnya dunk… rese amat luh..’.
Dgn rajin dan pantang menyerah gw refresh terus PDA gw dan akhirnya… beberapa menit kemudian… respond dia pun muncul di wall gw
‘Gw cuti bro… anak gw barusan lahir.. document yg elo minta besok aja ya’
‘Syalan lu.. gw mo ngucapin selamat, bukan nanya kerjaan’
protes gw di wall dia
‘ok ok… he he he gw kirain elo mo nagih utang kerjaan gw seperti biasanya, makanya gw males angkat, u can call me now’
huh… kurang ajar… apes bgt gw di asosiasikan ama kerjaan, disamain ama debt collector yg nagih kartu kredit !!! apa artinya persahabatan kita selama ini… cie…en… hiks….
untung dia lagi heppy, kalo enggak… grrr….
tat tit tut tet tot…. ***proses calling friend mode on***
‘Hallo bro…he he he’
‘Dasar lu… eh selamat ya…’
‘Thanks bro…’
‘Gimana bro… rasanya… jadi orang tua…’
‘Seru seru….’
‘Udah elo Adzanin en Qomatin belum ? ga lupa khan ama susunannya bro… he he he…’
‘Tenang aja bro..thanks to teknologi…’
‘Maksud elo ?’
‘Iye.., dah gw rekam dari kemarin2 di MP3 player gw, jadi tadi tinggal gw pencet play aja… Adzan kuping kanan, Qomat kuping kiri…’
“Serius bro elo pake MP3 player ? ’
‘Beneran, elo skrg nelp pake kuping apa ? kanan apa kiri nech… tgl gw play aja… sapa tau dulu elo waktu lahir belum dibacain Adzan or Qomat…he he he’
"astaga... beneran deh lu... speechless gw"
Gile…. ternyata lahiran anak pun sdh masuk ke era digitalisasi…
Gw jadi mikir… jgn2 nanti pas ritual pemakaman juga begitu, sebelum jenazah ditimbun dgn tanah khan biasanya di adzanin dulu tuch…. tinggal pencet play… en mp3 adzan pun berkumandang….
jadi lahir dikawal oleh digitalisasi… mati juga dikawal oleh digitalisasi… dan mungkin di ritual2 kehidupan kita yg lain juga begitu…. alamak…
Gw jadi kebayang,
waktunya pengajian di lingkungan RT,tinggal pencet play..
Dan kita bisa berpura-pura komat kamit sambil menutup mata seakan-akan kita apal diluar kepala padahal pikiran kita entah kemana… sementara orang lain yg melihat dan mendengarkita berdecak kagum mendengarkan kefasehan bacaan kita…
waktu ngucapin ijab kabul di acara kawinan.. dari pada salah tiga kali disiram air.. udah malunya ga ketulungan.. musti ditunda dan diulang lagi beberapa hari kemudian… wah biayanya juga melesat tinggi dunk… cara paling gampang… ya tinggal pencet play….
Or kemajuan teknologi informasi yang berjudul hologram.. itu tuh yg kayak di pilem-pilem star trek… sekarang ini sudah mulai direalisasikan, jadi nanti acara meeting tinggal diwakili oleh hologram-hologram aja… sementara orang aslinya entah dimana nggak tau lagi ngapain…
and so on and so on…
Bener2 dah… teknologi informasi yang mendigitalisasi data serta komunikasi semakin maju dan merambah kemana-mana…
Kembali ke masalah Adzan en Qomat ala digital tadi…
Terlepas dari….
Masalah umum, ga umum….
Masalah sah, ga sah…
Masalah nyeleneh, ga nyeleneh…
Masalah nipu, ga nipu..
Masalah dosa, ga dosa…
wah perdebatannya bisa panjang dgn berbagai macam argumentasinya…
Trus.. pembenaran yg paling enak digunakan… "segala sesuatu itu tergantung dari niat…"
Dan bukan nggak mungkin nantinya menjadi sebuah budaya baru… karena memang perkembangan teknologi informasi telah merubah cara manusia hidup, telah merubah budaya manusia
Disadari atau tidak, teknologi informasi bisa mengurangi sisi humanis kita… meskipun bisa juga sebaliknya…
Kayak sekarang ini, mengucapkan selamat ke temen gw, ga perlu ketemu muka secara langsung, cukup sms or tulis di wall facebook aja dah beres..
Kemajuan teknologi informasi juga bisa mengurangi kualitas kehidupan pribadi kita, meskipun sekali lagi bisa juga sebaliknya…
karena dengan kemajuan teknologi informasi, kita akan lebih gampang menjangkau dan dijangkau…selama 24 jam…. 24 jam !!! no where to run folks !!!!
Banyak lahir cloning2 diri kita secara virtual dalam bentuk email address, facebook id, friendster id, dll yg siap siaga 24 jam. Kita tidur.. mereka tidak… dan terus berinteraksi di alam maya sana…
lambat laun mungkin mereka yang akan menggantikan kita kali ya… so.. kalo dah kayak gitu we are the master or the slave of technology ?
Iseng2 gw kirim email ucapan selamat ke alamat email kantornya, ga berapa lama muncul balesan dari auto-replynya
“Dear all,
I’m working remotely from hospital now , kindly call my mobile for urgent matter”
oh gosh… bener2 dah… digitalisasi is everywhere….
“Welcome on board my son…. 9:50 am”
Begitulah status update seorang sahabat di facebook
Ndak perlu menunggu waktu terlalu lama, rangkaian kata2 standard yg setiap saat siap di copy paste pun meluncur dgn cepat…
“Wah slamat bro, semoga menjadi anak yg berbudi pekerti yg luhur, berbakti kepada orang tua, bertakwa kepada Allah, sehat jasmani dan rohani”
Tapi pikir punya pikir kayaknya kurang seru dech kalo blum nelp… sahabat gitu lho…
Dgn semangat 45, gw telp dia sesegera mungkin… tapi kok ga diangkat angkat ya…
Tulis lagi di wall facebooknya dia…
‘angkat telpnya dunk… rese amat luh..’.
Dgn rajin dan pantang menyerah gw refresh terus PDA gw dan akhirnya… beberapa menit kemudian… respond dia pun muncul di wall gw
‘Gw cuti bro… anak gw barusan lahir.. document yg elo minta besok aja ya’
‘Syalan lu.. gw mo ngucapin selamat, bukan nanya kerjaan’
protes gw di wall dia
‘ok ok… he he he gw kirain elo mo nagih utang kerjaan gw seperti biasanya, makanya gw males angkat, u can call me now’
huh… kurang ajar… apes bgt gw di asosiasikan ama kerjaan, disamain ama debt collector yg nagih kartu kredit !!! apa artinya persahabatan kita selama ini… cie…en… hiks….
untung dia lagi heppy, kalo enggak… grrr….
tat tit tut tet tot…. ***proses calling friend mode on***
‘Hallo bro…he he he’
‘Dasar lu… eh selamat ya…’
‘Thanks bro…’
‘Gimana bro… rasanya… jadi orang tua…’
‘Seru seru….’
‘Udah elo Adzanin en Qomatin belum ? ga lupa khan ama susunannya bro… he he he…’
‘Tenang aja bro..thanks to teknologi…’
‘Maksud elo ?’
‘Iye.., dah gw rekam dari kemarin2 di MP3 player gw, jadi tadi tinggal gw pencet play aja… Adzan kuping kanan, Qomat kuping kiri…’
“Serius bro elo pake MP3 player ? ’
‘Beneran, elo skrg nelp pake kuping apa ? kanan apa kiri nech… tgl gw play aja… sapa tau dulu elo waktu lahir belum dibacain Adzan or Qomat…he he he’
"astaga... beneran deh lu... speechless gw"
Gile…. ternyata lahiran anak pun sdh masuk ke era digitalisasi…
Gw jadi mikir… jgn2 nanti pas ritual pemakaman juga begitu, sebelum jenazah ditimbun dgn tanah khan biasanya di adzanin dulu tuch…. tinggal pencet play… en mp3 adzan pun berkumandang….
jadi lahir dikawal oleh digitalisasi… mati juga dikawal oleh digitalisasi… dan mungkin di ritual2 kehidupan kita yg lain juga begitu…. alamak…
Gw jadi kebayang,
waktunya pengajian di lingkungan RT,tinggal pencet play..
Dan kita bisa berpura-pura komat kamit sambil menutup mata seakan-akan kita apal diluar kepala padahal pikiran kita entah kemana… sementara orang lain yg melihat dan mendengarkita berdecak kagum mendengarkan kefasehan bacaan kita…
waktu ngucapin ijab kabul di acara kawinan.. dari pada salah tiga kali disiram air.. udah malunya ga ketulungan.. musti ditunda dan diulang lagi beberapa hari kemudian… wah biayanya juga melesat tinggi dunk… cara paling gampang… ya tinggal pencet play….
Or kemajuan teknologi informasi yang berjudul hologram.. itu tuh yg kayak di pilem-pilem star trek… sekarang ini sudah mulai direalisasikan, jadi nanti acara meeting tinggal diwakili oleh hologram-hologram aja… sementara orang aslinya entah dimana nggak tau lagi ngapain…
and so on and so on…
Bener2 dah… teknologi informasi yang mendigitalisasi data serta komunikasi semakin maju dan merambah kemana-mana…
Kembali ke masalah Adzan en Qomat ala digital tadi…
Terlepas dari….
Masalah umum, ga umum….
Masalah sah, ga sah…
Masalah nyeleneh, ga nyeleneh…
Masalah nipu, ga nipu..
Masalah dosa, ga dosa…
wah perdebatannya bisa panjang dgn berbagai macam argumentasinya…
Trus.. pembenaran yg paling enak digunakan… "segala sesuatu itu tergantung dari niat…"
Dan bukan nggak mungkin nantinya menjadi sebuah budaya baru… karena memang perkembangan teknologi informasi telah merubah cara manusia hidup, telah merubah budaya manusia
Disadari atau tidak, teknologi informasi bisa mengurangi sisi humanis kita… meskipun bisa juga sebaliknya…
Kayak sekarang ini, mengucapkan selamat ke temen gw, ga perlu ketemu muka secara langsung, cukup sms or tulis di wall facebook aja dah beres..
Kemajuan teknologi informasi juga bisa mengurangi kualitas kehidupan pribadi kita, meskipun sekali lagi bisa juga sebaliknya…
karena dengan kemajuan teknologi informasi, kita akan lebih gampang menjangkau dan dijangkau…selama 24 jam…. 24 jam !!! no where to run folks !!!!
Banyak lahir cloning2 diri kita secara virtual dalam bentuk email address, facebook id, friendster id, dll yg siap siaga 24 jam. Kita tidur.. mereka tidak… dan terus berinteraksi di alam maya sana…
lambat laun mungkin mereka yang akan menggantikan kita kali ya… so.. kalo dah kayak gitu we are the master or the slave of technology ?
Iseng2 gw kirim email ucapan selamat ke alamat email kantornya, ga berapa lama muncul balesan dari auto-replynya
“Dear all,
I’m working remotely from hospital now , kindly call my mobile for urgent matter”
oh gosh… bener2 dah… digitalisasi is everywhere….
Sunday, February 15, 2009
Dasar bebek...!!!
Dasar bebek
Bebek !!! belum juga jam 6.30 pagi dah banyak banget bebek berseliweran…. Wek wek wek…. Cerewet and berisik !!!
Bener2 gila dach…
Dulu ketika danau masih luas… masih indah…. Suasana tenang2 aja… bebek cuman lewat sesekali waktu doang… kadang satu dua… kadang bergerombol…. justru kalo nggak ada bebek kayaknya danau ini kurang lengkap…
Duduk di pinggir danau sambil menunggu fajar menyingsing di ufuk timur atau melihat tenggelamnya matahari di ufuk barat ditemani sesekali suara cempreng gerombolan bebek yg entah ngerumpi atau ngapain kek di ujung danau yg lain merupakan sebuah romantisme tersendiri….
Sekarang !!!
Semenjak debet air danau berkurang dengan drastis akibat kemarau yang semakin ganas ditambah erosi dan pembalakan liar disisi danau yang menggila….
Semenjak luas danau berkurang drastis akibat reklamasi “ajaib”….
bebek2 itu makin liar aja… bener2 ga ber peri ke-bebek-an… teriak2 ga tau waktu dan tempat…. Buang kotoran dimana-mana… bener2 ga ada indah2nya ni danau sekarang…
Sebelum kemarau dan reklamasi datang, gw sebenarnya udah susah ngebedain antara tu bebek marah, kesel, bahagia, seneng or what…. Yg gw tau suaranya cempreng, melengking tinggi, membuat kuping berasa di akupuntur pas di gendang telinga kita ketika kita mendengernya… tapi dulu masih masuk batas toleransi dech, karena mereka bergerombolnya ya itu tadi, jauh dari kita en cuman sesekali waktu lewat di depan kita…
Sekarang !!!!
Amppuunnnn….. ga ada toleransi sama sekali… bener2 ga bisa liat makhluk lain hidup bahagia en tenang sedikit walau sejenak…
pokoke bebek susah… yg lain harus juga susah.. kalo perlu lebih susah… buat gerakan2 systematis ala bebek untuk mengusir makhluk lain dari danau… biar bisa dikuasai dgn se-cempreng-cemprengnya danau ini…
Belum lagi kalo si raja bebek mo lewat…. Setengah jam sebelum dia lewat suara cemprengnya yg menyakitkan telinga dah mulai terdenger… pelan… pelan…. pelan…. Mulai agak sedikit jelas.. mulai agak sedikit keras… mulai agak sedikit menyakitkan… akhirnya si cempreng ber”toa” pun lewat….
Gw heran kenapa tu bebek bisa jadi raja bebek ya.. apa karena suaranya yg paling cempreng and paling melengking tinggi ya ? mungkin ada kontes adu suara cempreng plus nyelekit kali ya untuk menentukan dia menjadi raja bebek…
Mending lewatnya sebentar… tau sendiri khan raja bebek… jalannya dah kayak peragawati melenggak lenggok di atas catwalk…. Luama bet…
Kombinasi yg menyebalkan… udah lama jalannya… teriak2 nggak karuan… suaranya cempereng en melenking tinggi…. Bisa berapa ratus desible tuch… wek wek wek wek….
Percuma pura-pura budeg.. wong yang budeg beneran aja bingung sampe sujud syukur sambil berucap “ya Tuhan…terima kasih… seumur hidup baru kali ini saya akhirnya mendengar juga… meski menyakitkan namun tetep saya bahagia…”
Dasar Bebek,,,,
dah item… dekil… berisik… cerewet… cempreng… idup lagi… untung masih punya value…. telurnya bisa dibuat jadi telur asin… or dibuat bahan baku martabak…. Dagingnya masih bisa dimakan… kalo nggak.. bener2 predator danau…..
Masih bagusan angsa…
Lebih enak diliat.. elegan.. nggak terlalu berisik en cerewet… telurnya juga telur emas…
Huh.. harus cari danau yg banyak angsanya kayaknya nech…. Atau cari team pemburu bebek en ganti dengan angsa…
Dasar bebek…
Tumben para bangsawan bebek barusan lewat dengan dgn tersenyum manis… tanpa suara sekalipun… apa mereka dah pada tobat ? or belajar tenggang rasa dikit kali yak ?
Ah ga percaya gw… sekali bebek tetep bebek !!!!
Bebek !!! belum juga jam 6.30 pagi dah banyak banget bebek berseliweran…. Wek wek wek…. Cerewet and berisik !!!
Bener2 gila dach…
Dulu ketika danau masih luas… masih indah…. Suasana tenang2 aja… bebek cuman lewat sesekali waktu doang… kadang satu dua… kadang bergerombol…. justru kalo nggak ada bebek kayaknya danau ini kurang lengkap…
Duduk di pinggir danau sambil menunggu fajar menyingsing di ufuk timur atau melihat tenggelamnya matahari di ufuk barat ditemani sesekali suara cempreng gerombolan bebek yg entah ngerumpi atau ngapain kek di ujung danau yg lain merupakan sebuah romantisme tersendiri….
Sekarang !!!
Semenjak debet air danau berkurang dengan drastis akibat kemarau yang semakin ganas ditambah erosi dan pembalakan liar disisi danau yang menggila….
Semenjak luas danau berkurang drastis akibat reklamasi “ajaib”….
bebek2 itu makin liar aja… bener2 ga ber peri ke-bebek-an… teriak2 ga tau waktu dan tempat…. Buang kotoran dimana-mana… bener2 ga ada indah2nya ni danau sekarang…
Sebelum kemarau dan reklamasi datang, gw sebenarnya udah susah ngebedain antara tu bebek marah, kesel, bahagia, seneng or what…. Yg gw tau suaranya cempreng, melengking tinggi, membuat kuping berasa di akupuntur pas di gendang telinga kita ketika kita mendengernya… tapi dulu masih masuk batas toleransi dech, karena mereka bergerombolnya ya itu tadi, jauh dari kita en cuman sesekali waktu lewat di depan kita…
Sekarang !!!!
Amppuunnnn….. ga ada toleransi sama sekali… bener2 ga bisa liat makhluk lain hidup bahagia en tenang sedikit walau sejenak…
pokoke bebek susah… yg lain harus juga susah.. kalo perlu lebih susah… buat gerakan2 systematis ala bebek untuk mengusir makhluk lain dari danau… biar bisa dikuasai dgn se-cempreng-cemprengnya danau ini…
Belum lagi kalo si raja bebek mo lewat…. Setengah jam sebelum dia lewat suara cemprengnya yg menyakitkan telinga dah mulai terdenger… pelan… pelan…. pelan…. Mulai agak sedikit jelas.. mulai agak sedikit keras… mulai agak sedikit menyakitkan… akhirnya si cempreng ber”toa” pun lewat….
Gw heran kenapa tu bebek bisa jadi raja bebek ya.. apa karena suaranya yg paling cempreng and paling melengking tinggi ya ? mungkin ada kontes adu suara cempreng plus nyelekit kali ya untuk menentukan dia menjadi raja bebek…
Mending lewatnya sebentar… tau sendiri khan raja bebek… jalannya dah kayak peragawati melenggak lenggok di atas catwalk…. Luama bet…
Kombinasi yg menyebalkan… udah lama jalannya… teriak2 nggak karuan… suaranya cempereng en melenking tinggi…. Bisa berapa ratus desible tuch… wek wek wek wek….
Percuma pura-pura budeg.. wong yang budeg beneran aja bingung sampe sujud syukur sambil berucap “ya Tuhan…terima kasih… seumur hidup baru kali ini saya akhirnya mendengar juga… meski menyakitkan namun tetep saya bahagia…”
Dasar Bebek,,,,
dah item… dekil… berisik… cerewet… cempreng… idup lagi… untung masih punya value…. telurnya bisa dibuat jadi telur asin… or dibuat bahan baku martabak…. Dagingnya masih bisa dimakan… kalo nggak.. bener2 predator danau…..
Masih bagusan angsa…
Lebih enak diliat.. elegan.. nggak terlalu berisik en cerewet… telurnya juga telur emas…
Huh.. harus cari danau yg banyak angsanya kayaknya nech…. Atau cari team pemburu bebek en ganti dengan angsa…
Dasar bebek…
Tumben para bangsawan bebek barusan lewat dengan dgn tersenyum manis… tanpa suara sekalipun… apa mereka dah pada tobat ? or belajar tenggang rasa dikit kali yak ?
Ah ga percaya gw… sekali bebek tetep bebek !!!!
Friday, February 13, 2009
Me-Di.. gita cinta seorang playboy....
Me-Di... gita cinta seorang playboy...
“I’m being played…."
Wah… tumben banget nech playboy cap kacang goreng bikin status id yg nggak biasanya di facebook, aneh juga…coba ajakin chat ah sapa tau lagi mood buat ngegosip ria..
Gw : “ding”
Die : “yup…”
Gw : “pha khabar bro ?”
Die : “hhmmm semaput bro…”
Gw : “Hua ha ha ha.. tumben amat lu semaput… palentine gene.. biasanya elo paling semangat buat cari mangsa… “
Die : “Iya nech… hiks…”
Gw : “Pantesan status update elo aneh banget… ga salah tuh ?”
Die : “ya…. Gitu dech…”
Gw : “lesu amat sih elo… semangat dikit nape,,,, masih banyak khan waria yang bersedia menerima elo apa adanya…:)) “
Die : “kehed lu… iya juga sih… hua ha ha ha....”
Gw : “Gitu donk.. semangat dikit ngobrolnya…trus gimana ceritanya tuch.. ampe status elo di FB aneh gitu, Perlu dicatat dalam buku catatan harian gw nech…. Peristiwa penting yg jarang terjadi dari seorang donjuan macam elo…””
Die : “emang elo punya buku harian ? baru tau gw”
Gw: “ya.. mulai hari ini… gara2 elo… hua ha ha”
Die: “kehed lu.. he he he”
Gw : “trus pegimana ceritanya…***Set mode nggak sabar on***
Die : “He he he he…ya namanya hidup bro... ada naik turunnya…. Kadang dibawah…. Kadang diatas… kadang disamping… :) ”
……………………
Gw : “dasar lu… otak elo tuch emang musti dicuci….”
Die : xi xi xi xi…
Gw : “akhirnya… Jebol juga donk telor…”
Die : “Syalan lu..”
Gw : “Tapi gw masih nggak percaya nech… Dipermainkan… yakin lu… Di sama me itu beda artinya signifikan lho bro..”
Me-Di
Gw emang bukan ahli bahasa Indonesia, tapi dalam pengertian gw, me dan di adalah dua awalan kata yang menjadikan sebuah kata memiliki arti yang berbeda begitu signifikan….
Awalan Me cenderung bermakna positif, sebagai subjek pelaku, atau sesuatu yg aktif.
Awalan Di cenderung bermakna negative, menjadi korban atau objek penderita atau sesuatu yg pasif,
Memecat-dipecat
Menyuruh-disuruh
Membela-dibela
Memberi-diberi
Mana yang kita mau pilih dalam hidup kita sehari-hari, mau menjadi pribadi yang aktif atau menjadi pribadi yang pasif
Mau berusaha… atau mau pasrah…
Mau menjadi eksekutor atau menjadi korban…..
Me-Di
Bagaikan hukum fisika aksi reaksi… tersirat karma didalamnya bagi yg memahami..
Kalo nggak mau disakiti maka janganlah menyakiti
Kalo nggak mau dihina maka janganlah menghina
Karena roda kehidupan pun berputar… di suatu waktu kita akan “me” dan di waktu yg lain kita akan “di”
Ingat bahwa tidak ada kebebasan yang sebebas-bebasnya…
Kebebasan seseorang akan dibatasi oleh kebebasan orang lain…
Kamu bebas menghina orang… tapi orang itu juga bebas untuk tidak dihina olehmu…
kamu bebas utk mendengar musik sekeras kerasnya namun orang lain juga bebas untuk tidak mau mendengarkan musik itu seberapa kecilpun suaranya....
dan masih banyak hal lainnya...
Maka bertindak adil dan bijaksanalah selalu…. Carilah keseimbangan… didalam jembatan kebenaran…
Die : “iye gw tau… tapi bro… kadang disuatu kondisi… lebih enak jadi-di bro”
Gw : “maksudnya”
Die : “Iye, kayak putus ama cewek, gw lebih suka diputus daripada memutus cinta, soale gimana ya… gw nggak tegaan.. lebih baik gw yang luka dech daripada wanita yg luka… ya… you know me khan.. betapa gw menjaga hati para wanita…. ke ke ke ke…”
Gw : “Dasar playboy amatir….. Ah elo mah cari pembenaran aja… malah kesian lagi tu cewek, elo boongin terus.. elo dah nggak cinta bilang cinta… yg lebih parah, elo jalan dgn cewek lain padahal elo belum putus ama yg ini”
Die : “ya namanya juga playboy…xi xi xi xi”
Gw : “dasar… itu mah… lebih tega daripada orang tega….”
Die : “ke ke ke ke….. atau…. Hua ha ha ha”
Gw: “nape lu ngakak sendiri… curig gw nech“
Die : “tetep bro.. kadang-kadang lebih enak jadi-Di-lho… ***set mode pikiran kotor on***… hua ha ha ha…”
Gw : “ah si goblok……”
“I’m being played…."
Wah… tumben banget nech playboy cap kacang goreng bikin status id yg nggak biasanya di facebook, aneh juga…coba ajakin chat ah sapa tau lagi mood buat ngegosip ria..
Gw : “ding”
Die : “yup…”
Gw : “pha khabar bro ?”
Die : “hhmmm semaput bro…”
Gw : “Hua ha ha ha.. tumben amat lu semaput… palentine gene.. biasanya elo paling semangat buat cari mangsa… “
Die : “Iya nech… hiks…”
Gw : “Pantesan status update elo aneh banget… ga salah tuh ?”
Die : “ya…. Gitu dech…”
Gw : “lesu amat sih elo… semangat dikit nape,,,, masih banyak khan waria yang bersedia menerima elo apa adanya…:)) “
Die : “kehed lu… iya juga sih… hua ha ha ha....”
Gw : “Gitu donk.. semangat dikit ngobrolnya…trus gimana ceritanya tuch.. ampe status elo di FB aneh gitu, Perlu dicatat dalam buku catatan harian gw nech…. Peristiwa penting yg jarang terjadi dari seorang donjuan macam elo…””
Die : “emang elo punya buku harian ? baru tau gw”
Gw: “ya.. mulai hari ini… gara2 elo… hua ha ha”
Die: “kehed lu.. he he he”
Gw : “trus pegimana ceritanya…***Set mode nggak sabar on***
Die : “He he he he…ya namanya hidup bro... ada naik turunnya…. Kadang dibawah…. Kadang diatas… kadang disamping… :) ”
……………………
Gw : “dasar lu… otak elo tuch emang musti dicuci….”
Die : xi xi xi xi…
Gw : “akhirnya… Jebol juga donk telor…”
Die : “Syalan lu..”
Gw : “Tapi gw masih nggak percaya nech… Dipermainkan… yakin lu… Di sama me itu beda artinya signifikan lho bro..”
Me-Di
Gw emang bukan ahli bahasa Indonesia, tapi dalam pengertian gw, me dan di adalah dua awalan kata yang menjadikan sebuah kata memiliki arti yang berbeda begitu signifikan….
Awalan Me cenderung bermakna positif, sebagai subjek pelaku, atau sesuatu yg aktif.
Awalan Di cenderung bermakna negative, menjadi korban atau objek penderita atau sesuatu yg pasif,
Memecat-dipecat
Menyuruh-disuruh
Membela-dibela
Memberi-diberi
Mana yang kita mau pilih dalam hidup kita sehari-hari, mau menjadi pribadi yang aktif atau menjadi pribadi yang pasif
Mau berusaha… atau mau pasrah…
Mau menjadi eksekutor atau menjadi korban…..
Me-Di
Bagaikan hukum fisika aksi reaksi… tersirat karma didalamnya bagi yg memahami..
Kalo nggak mau disakiti maka janganlah menyakiti
Kalo nggak mau dihina maka janganlah menghina
Karena roda kehidupan pun berputar… di suatu waktu kita akan “me” dan di waktu yg lain kita akan “di”
Ingat bahwa tidak ada kebebasan yang sebebas-bebasnya…
Kebebasan seseorang akan dibatasi oleh kebebasan orang lain…
Kamu bebas menghina orang… tapi orang itu juga bebas untuk tidak dihina olehmu…
kamu bebas utk mendengar musik sekeras kerasnya namun orang lain juga bebas untuk tidak mau mendengarkan musik itu seberapa kecilpun suaranya....
dan masih banyak hal lainnya...
Maka bertindak adil dan bijaksanalah selalu…. Carilah keseimbangan… didalam jembatan kebenaran…
Die : “iye gw tau… tapi bro… kadang disuatu kondisi… lebih enak jadi-di bro”
Gw : “maksudnya”
Die : “Iye, kayak putus ama cewek, gw lebih suka diputus daripada memutus cinta, soale gimana ya… gw nggak tegaan.. lebih baik gw yang luka dech daripada wanita yg luka… ya… you know me khan.. betapa gw menjaga hati para wanita…. ke ke ke ke…”
Gw : “Dasar playboy amatir….. Ah elo mah cari pembenaran aja… malah kesian lagi tu cewek, elo boongin terus.. elo dah nggak cinta bilang cinta… yg lebih parah, elo jalan dgn cewek lain padahal elo belum putus ama yg ini”
Die : “ya namanya juga playboy…xi xi xi xi”
Gw : “dasar… itu mah… lebih tega daripada orang tega….”
Die : “ke ke ke ke….. atau…. Hua ha ha ha”
Gw: “nape lu ngakak sendiri… curig gw nech“
Die : “tetep bro.. kadang-kadang lebih enak jadi-Di-lho… ***set mode pikiran kotor on***… hua ha ha ha…”
Gw : “ah si goblok……”
Monday, February 9, 2009
“People-Process/Procedure-Technology” dan airsoft
“People-Process/Procedure-Technology” dan airsoft
Damn !!!
Dah setengah jam gw jongkok dan bersembunyi di antara tumpukan balok di tengah kegelapan yang mencekam... diiringi debaran jantung yang kian cepat dan keringat yang deras mengucur.... mencoba berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain supaya nggak mudah disergap lawan
Emang paling nggak enak kalo ngelawan team canggih, mereka lebih unggul segala-galanya.. baik dari sisi peralatan tempur, keahlian perorangan maupun kerjasama team..
Kayak yg gw alamin sekarang ini, gw bener2 bertahan… yg gw punya cuman semangat en mungkin sedikit nyali… ge ge ge ge….
Masalah nyali.. jadi inget jaman kuliah dulu… kata2 paling ampuh untuk memotivasi diri adalah “untung gw anak teknik, kalo nggak dah dari tadi gw nyerah”
Tapi sekarang apa masih berlaku yak….secara gw dah lulus sejak 10 tahun yg lalu… wekkk….
Belum lagi kondisi badan yang mulai menunjukkan tanda-tanda pembangkangan.. mulai nggak bisa diajak kompromi… begini nasib jadi orang yang sedikit lebih gemuk alias gempal (gemuk palsu)…. ga selincah temen2 lain yang lebih singset dalam bermanuver… selain mungkin faktor usia juga.... ge ge ge...
Kalo dianalogikan sebagai sebuah perusahaan, makanya ga heran kalo perusahaan-perusahaan besar lebih susah bermanuver dibandingkan dgn perusahaan kecil, ga heran juga kalo banyak perusahaan besar berusaha merampingkan organisasinya supaya mampu beradaptasi dengan perubahan dengan cepat.
Tiba-tiba, lemah terdengar suara-suara aneh dari ujung sana… Hhmm… feeling gw menyatakan ada lawan lebih dari 1 yg bergerak maju ke arah gw… wah musti bergerak ke perimeter sebelah kiri nech… biar bisa lolos dari sergapan..
Flare !!! teriak seseorang ditengah kegelapan….
Sialan !!! gw musti ganti tujuan… mereka ngelempar beberapa bom asap dan mercon ke arah yg gw tuju diikuti rentetan tembakan…. bener2 konyol kalo gw tetep kesana… bisa bentol2 en bonyok ga karuan… bener2 bikin adrenalin memuncak… gemeter juga nech kaki….
“Kemana temen2 yang lain ya… masih pada berjuang atau dah pada hilang sih…ketawa ketiwi di kantin.. !! “ maki gw dalam hati sembari berusaha pindah ke tempat yg lain..
Ya begini ini resikonya kalo gabung ama tim militant yg modalnya cuman nyali doang… yg selalu memegang teguh prinsip perangnya Tzun Tsu “menyerang adalah pertahanan yg paling baik”… Bener sih tuh prinsip,,, tapi khan bukan berarti main serang tanpa strategi dunk… baru aja 5 menit dah banyak yg bertumbangan…
Spirit is one thing… but strategy is the most important thing….
Bicara soal strategi, Tzun Tsu pernah berkata supaya kita mengenali lawan kita untuk mengetahui apa kelemahan dan kelebihannya, baru kemudian di atur strategi yang jitu untuk mengalahkannya.
Salah satu framework yang mungkin bisa digunakan ya.. framework People-Process-Technology (PPT), ada juga yg bilang People-process-procedure-technology (PPPT)… tapi dalam pandangan gw sih process and procedure bisa digabung, jadi People-Process/Procedure-Technology..
Framework PPT biasanya digunakan oleh konsultan IT untuk mengukur tingkat maturiti atau kedewasaan (efektifitas, efisiensi dan produktifitas) IT sebuah perusahaan.
Tapi framework PTT juga dapat digunakan sebagai salah satu indicator untuk melihat keunggulan bersaing sebuah perusahaan ditengah persaingan bisnis yang sedemikian ketat (red ocean strategy)
Berdasarkan framework PPT, gw coba compare team gw (beta) dengan team canggih (alfa) :
1. People
1.1 Alfa : kemampuan individual merata, en jam terbang mereka lumayan tinggi, hampir seminggu 2 kali mereka main airsoft.
1.2 Beta : kemampuan individual tidak merata, maklum kebanyakan newbie and ga regular mainnya, belum lagi kalo kita bicara bentuk tubuh… gosh…
2. Process/Procedure
2.1 Alfa : Punya proses dan procedure yg telah disepakati untuk melakukan penetrasi, menyergap, bertahan, dll. Jadi lebih terkoordinasi dan keliatan banget kerja teamnya.
2.2 Beta : Belum punya proses dan procedure, cenderung mainnya hajar bleh aja… ditambah tambal sulam anggota team.. jadi boro2 berkomunikasi dengan baik… wong kenal aja kadang 15 menit sebelum game dimulai.
3. Technology
3.1 Alfa : Peralatan airsoft mereka rata-rata udah pada di upgrade, en super duper lengkap, ada night vision, laser, lampu senter, bom asap, mercon, dll
3.2 Beta : peralatan seadanya en masih standard, hanya satu dua orang yg peralatannya sudah di upgrade atau sudah lengkap.
Kebayang khan knapa gw sampe bilang “yg gw punya cuman semangat en mungkin sedikit nyali..”
Belum ketemu gimana strategi lain yg lebih baik selain bertahan, pokoke gimananya caranya harus bertahan… “we will not go down”
Ah…. “We will not go down”…jadi inget perang Gaza.
Kalo framework PPT tadi dipake untuk menganalisa perang Israel-Gaza…
Sulit rasanya para pejuang Gaza bisa memenangkan pertempuran melawan tentara Israel yang memiliki pasukan yang terlatih dan terkoordinasi serta peralatan tempur sangat canggih…
Kalo boleh dibilang, di atas kertas kemungkinannya ya cuman 10% kali...
Memang sih pertempuran khan bukan sekedar pertempuran phisik di medan perang…
Tiba2 suara dari pengeras suara berbunyi… “Alfa 7 Beta 1”
“Gawat !!!!…. gw sendirian dunk…” ****panic mode on****
Damn !!!
Dah setengah jam gw jongkok dan bersembunyi di antara tumpukan balok di tengah kegelapan yang mencekam... diiringi debaran jantung yang kian cepat dan keringat yang deras mengucur.... mencoba berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain supaya nggak mudah disergap lawan
Emang paling nggak enak kalo ngelawan team canggih, mereka lebih unggul segala-galanya.. baik dari sisi peralatan tempur, keahlian perorangan maupun kerjasama team..
Kayak yg gw alamin sekarang ini, gw bener2 bertahan… yg gw punya cuman semangat en mungkin sedikit nyali… ge ge ge ge….
Masalah nyali.. jadi inget jaman kuliah dulu… kata2 paling ampuh untuk memotivasi diri adalah “untung gw anak teknik, kalo nggak dah dari tadi gw nyerah”
Tapi sekarang apa masih berlaku yak….secara gw dah lulus sejak 10 tahun yg lalu… wekkk….
Belum lagi kondisi badan yang mulai menunjukkan tanda-tanda pembangkangan.. mulai nggak bisa diajak kompromi… begini nasib jadi orang yang sedikit lebih gemuk alias gempal (gemuk palsu)…. ga selincah temen2 lain yang lebih singset dalam bermanuver… selain mungkin faktor usia juga.... ge ge ge...
Kalo dianalogikan sebagai sebuah perusahaan, makanya ga heran kalo perusahaan-perusahaan besar lebih susah bermanuver dibandingkan dgn perusahaan kecil, ga heran juga kalo banyak perusahaan besar berusaha merampingkan organisasinya supaya mampu beradaptasi dengan perubahan dengan cepat.
Tiba-tiba, lemah terdengar suara-suara aneh dari ujung sana… Hhmm… feeling gw menyatakan ada lawan lebih dari 1 yg bergerak maju ke arah gw… wah musti bergerak ke perimeter sebelah kiri nech… biar bisa lolos dari sergapan..
Flare !!! teriak seseorang ditengah kegelapan….
Sialan !!! gw musti ganti tujuan… mereka ngelempar beberapa bom asap dan mercon ke arah yg gw tuju diikuti rentetan tembakan…. bener2 konyol kalo gw tetep kesana… bisa bentol2 en bonyok ga karuan… bener2 bikin adrenalin memuncak… gemeter juga nech kaki….
“Kemana temen2 yang lain ya… masih pada berjuang atau dah pada hilang sih…ketawa ketiwi di kantin.. !! “ maki gw dalam hati sembari berusaha pindah ke tempat yg lain..
Ya begini ini resikonya kalo gabung ama tim militant yg modalnya cuman nyali doang… yg selalu memegang teguh prinsip perangnya Tzun Tsu “menyerang adalah pertahanan yg paling baik”… Bener sih tuh prinsip,,, tapi khan bukan berarti main serang tanpa strategi dunk… baru aja 5 menit dah banyak yg bertumbangan…
Spirit is one thing… but strategy is the most important thing….
Bicara soal strategi, Tzun Tsu pernah berkata supaya kita mengenali lawan kita untuk mengetahui apa kelemahan dan kelebihannya, baru kemudian di atur strategi yang jitu untuk mengalahkannya.
Salah satu framework yang mungkin bisa digunakan ya.. framework People-Process-Technology (PPT), ada juga yg bilang People-process-procedure-technology (PPPT)… tapi dalam pandangan gw sih process and procedure bisa digabung, jadi People-Process/Procedure-Technology..
Framework PPT biasanya digunakan oleh konsultan IT untuk mengukur tingkat maturiti atau kedewasaan (efektifitas, efisiensi dan produktifitas) IT sebuah perusahaan.
Tapi framework PTT juga dapat digunakan sebagai salah satu indicator untuk melihat keunggulan bersaing sebuah perusahaan ditengah persaingan bisnis yang sedemikian ketat (red ocean strategy)
Berdasarkan framework PPT, gw coba compare team gw (beta) dengan team canggih (alfa) :
1. People
1.1 Alfa : kemampuan individual merata, en jam terbang mereka lumayan tinggi, hampir seminggu 2 kali mereka main airsoft.
1.2 Beta : kemampuan individual tidak merata, maklum kebanyakan newbie and ga regular mainnya, belum lagi kalo kita bicara bentuk tubuh… gosh…
2. Process/Procedure
2.1 Alfa : Punya proses dan procedure yg telah disepakati untuk melakukan penetrasi, menyergap, bertahan, dll. Jadi lebih terkoordinasi dan keliatan banget kerja teamnya.
2.2 Beta : Belum punya proses dan procedure, cenderung mainnya hajar bleh aja… ditambah tambal sulam anggota team.. jadi boro2 berkomunikasi dengan baik… wong kenal aja kadang 15 menit sebelum game dimulai.
3. Technology
3.1 Alfa : Peralatan airsoft mereka rata-rata udah pada di upgrade, en super duper lengkap, ada night vision, laser, lampu senter, bom asap, mercon, dll
3.2 Beta : peralatan seadanya en masih standard, hanya satu dua orang yg peralatannya sudah di upgrade atau sudah lengkap.
Kebayang khan knapa gw sampe bilang “yg gw punya cuman semangat en mungkin sedikit nyali..”
Belum ketemu gimana strategi lain yg lebih baik selain bertahan, pokoke gimananya caranya harus bertahan… “we will not go down”
Ah…. “We will not go down”…jadi inget perang Gaza.
Kalo framework PPT tadi dipake untuk menganalisa perang Israel-Gaza…
Sulit rasanya para pejuang Gaza bisa memenangkan pertempuran melawan tentara Israel yang memiliki pasukan yang terlatih dan terkoordinasi serta peralatan tempur sangat canggih…
Kalo boleh dibilang, di atas kertas kemungkinannya ya cuman 10% kali...
Memang sih pertempuran khan bukan sekedar pertempuran phisik di medan perang…
Tiba2 suara dari pengeras suara berbunyi… “Alfa 7 Beta 1”
“Gawat !!!!…. gw sendirian dunk…” ****panic mode on****
Siapkah..
Siapkah..
Gw benci banget dengan yang namanya jarum suntik… lebih baik gw dicium cewek cantik super seksi daripada harus melakukan ritual ambil darah kayak sekarang ini… sama-sama tersiksa.. tapi beda siksaannya.. ge ge ge…
Dah sejak 5 hari yang lalu gw mempersiapkan diri menghadapi moment2 ini… momen of truth…
“Pak Helal”
“Ya”
“Silakan masuk buat diambil darahnya”
“oke mbak” sahutku mantap
“Silakan duduk Pak, mau tangan kanan atau tangan kiri”
Duh.. ne suster semok juga…
“Tangan kanan aja mbak”
Biar kelihatan lebih macho.. xi xi xi xi…
“Dah siap pak ? kepalkan tangannya dan tarik napas…”
OH MY GOD.. benda kecil itu siap menyerang !!!
“Tunggu mbak… duduknya belum pas..” seruku panik
“Dah siap pak ?”
Bentar ya.. saya berdoa dulu…
“Dah siap pak ?”
“Boleh ke kamar mandi dulu nggak mbak ?”
Setelah beberapa saat… Sigh… akhirnya berakhir juga penderitaan itu…kayaknya masih kurang persiapan mental gw menghadapi jarum suntik sialan... huh...
Iseng2 sambil melepaskan trauma, login to facebook dech…
“Jum’at lagi, berarti umur kita bertambah seminggu dan berarti seminggu lebih dekat ke alam kubur… siap ?”
Waduh… status update temen gw ini menyeramkan juga ya…
Masalah siap en nggak siap…Ukurannya apa ya…
selalu orang bilang kita harus siap lahir dan bathin untuk menghadapi segala bentuk perubahan dalam hidup ini.. baik yang positif maupun negative…
Perpindahan dari alam hidup ke alam kubur, kalo bisa dibilang adalah suatu bentuk perubahan yg cukup ekstreem dan permanent (dalam kaca mata fisik manusia), yang cepat atau lambat semua orang pasti akan menghadapinya.
Karena memang ada berbagai macam perubahan yang terjadi dalam hidup ini….
Ada perubahan yang skalanya kecil, ada yang skalanya besar…
Ada perubahan yang bobotnya ringan, ada yang bobotnya berat..
ada perubahan yang bersifat jangka pendek, ada yang bersifat jangka panjang
ada perubahan yang bersifat sementara, ada yang bersifat permanent.
Ada perubahan yang terkontrol, ada yg tidak
Dll
Pertanyaannya, apakah ada orang yg bener2 100% siap menghadapi perubahan ?
Seorang kawan yang sudah mempersiapkan diri sejak 1 tahun yang lalu kalau-kalau dirinya terkena pemutusan hubungan kerja karena krisis global yang terjadi dan dia tau bahwa karena lamanya dia mengabdi, dia bakal mendapat golden shake hand yang cukup buat hidup selama 7 tahun ke depan… tetep aja sempet tercekat juga ketika mengetahui bahwa namanya masuk dalam list….
Sodara gw, yang ketika sakit dan harus dioperasi, setiap hari mencoba memasrahkan diri, untuk masuk ruang operasi, namun tetep aja panas dingin pucat pasi ketika waktunya tiba.
atau kayak gw tadi, dah mempersiapkan diri buat ambil darah dari jauh2 hari, tetep aja ketika waktunya tiba... kecut juga...
Jadi yang udah merasa siap aja kadang2 masih empot2an pas ngadepin perubahan, apalagi yang nggak siap yak…
Padahal setiap detik perubahan demi perubahan terjadi…karena waktu berjalan terus khan..
Kalo berdasarkan pengamatan gw, manusia biasanya lebih tenang dan lebih siap menghadapi perubahan jika :
1. Perubahan tersebut adalah sesuatu yang menurutnya terkontrol, yang dapat dirasakan oleh panca inderanya.
Jadi ga kayak masuk ke dalam sebuah ruangan yang gelap gulita, meraba-raba dalam kegelapan untuk mencari gelas berisi air dan kemudian meminumnya…tanpa mengetahui bau, warna, bentuk, isi dari air tersebut…
Atau kayak kita naik pesawat… pasrah aja ama pilotnya… ga tau apa yang terjadi didepan…
Weekk.. itu keadaan yang paling nggak enak…
2. Perubahan tersebut adalah sesuatu yang menurutnya terkontrol, karena memiliki informasi/pengetahuan yang dapat mendeteksi dan mengenali perubahan yang akan terjadi, dan sudah memiliki tindakan antisipatif untuk mengatasi dampak negative yang tidak diinginkan akibat datangnya perubahan tersebut
3. Perubahan tersebut adalah sesuatu yang menurutnya terkontrol, karena memiliki jaringan informasi yang luas, memiliki pengetahuan dan keahlian yang dapat digunakan untuk berselancar diantara gelombang-gelombang perubahan dalam rangka bertahan hidup dan kemudian menjadi pemenang.
jadi ya gitu dech.. kita harus mempersiapkan diri kita sejak dini untuk selalu siap mengalami perubahan yang sedang dan akan terjadi.
Di agama diajarkan, bahwa ada 3 hal yang akan dibawa mati oleh manusia ke alam kubur, dan kalo boleh gw terjemahkan maka ke-3nya adalah bekal menghadapi perubahan, bahkan untuk perubahan yang paling drastis sekalipun, mereka adalah :
* Ilmu yang berguna (Pembelajaran)
o Banyak2 belajar, membaca, membuka dan memperluas wawasan, berdiskusi
o Banyak2 berlatih, berolahraga menguatkan fisik, jasmani.
* amal jariah (pengamalan)
banyak ber-amal, bersedekah, berpartisipasi untuk kebaikan dan kebenaran
Memberi bimbingan, membagi ilmu yang dimiliki, dll
* Do’a anak yang saleh (Penerusan)
Membina keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah…
Banyak2 membangun jaringan, menjaga pertemanan, persahabatan dan persaudaraan.
Ingat !!! teman seribu terasa kurang, namun musuh satu sudah kebanyakan.
Semoga kita semua bisa lebih siap dalam menghadapi perubahan dan ikut berubah menjadi lebih baik serta lebih bermakna…. BER-UBAH !!!!!
Gw benci banget dengan yang namanya jarum suntik… lebih baik gw dicium cewek cantik super seksi daripada harus melakukan ritual ambil darah kayak sekarang ini… sama-sama tersiksa.. tapi beda siksaannya.. ge ge ge…
Dah sejak 5 hari yang lalu gw mempersiapkan diri menghadapi moment2 ini… momen of truth…
“Pak Helal”
“Ya”
“Silakan masuk buat diambil darahnya”
“oke mbak” sahutku mantap
“Silakan duduk Pak, mau tangan kanan atau tangan kiri”
Duh.. ne suster semok juga…
“Tangan kanan aja mbak”
Biar kelihatan lebih macho.. xi xi xi xi…
“Dah siap pak ? kepalkan tangannya dan tarik napas…”
OH MY GOD.. benda kecil itu siap menyerang !!!
“Tunggu mbak… duduknya belum pas..” seruku panik
“Dah siap pak ?”
Bentar ya.. saya berdoa dulu…
“Dah siap pak ?”
“Boleh ke kamar mandi dulu nggak mbak ?”
Setelah beberapa saat… Sigh… akhirnya berakhir juga penderitaan itu…kayaknya masih kurang persiapan mental gw menghadapi jarum suntik sialan... huh...
Iseng2 sambil melepaskan trauma, login to facebook dech…
“Jum’at lagi, berarti umur kita bertambah seminggu dan berarti seminggu lebih dekat ke alam kubur… siap ?”
Waduh… status update temen gw ini menyeramkan juga ya…
Masalah siap en nggak siap…Ukurannya apa ya…
selalu orang bilang kita harus siap lahir dan bathin untuk menghadapi segala bentuk perubahan dalam hidup ini.. baik yang positif maupun negative…
Perpindahan dari alam hidup ke alam kubur, kalo bisa dibilang adalah suatu bentuk perubahan yg cukup ekstreem dan permanent (dalam kaca mata fisik manusia), yang cepat atau lambat semua orang pasti akan menghadapinya.
Karena memang ada berbagai macam perubahan yang terjadi dalam hidup ini….
Ada perubahan yang skalanya kecil, ada yang skalanya besar…
Ada perubahan yang bobotnya ringan, ada yang bobotnya berat..
ada perubahan yang bersifat jangka pendek, ada yang bersifat jangka panjang
ada perubahan yang bersifat sementara, ada yang bersifat permanent.
Ada perubahan yang terkontrol, ada yg tidak
Dll
Pertanyaannya, apakah ada orang yg bener2 100% siap menghadapi perubahan ?
Seorang kawan yang sudah mempersiapkan diri sejak 1 tahun yang lalu kalau-kalau dirinya terkena pemutusan hubungan kerja karena krisis global yang terjadi dan dia tau bahwa karena lamanya dia mengabdi, dia bakal mendapat golden shake hand yang cukup buat hidup selama 7 tahun ke depan… tetep aja sempet tercekat juga ketika mengetahui bahwa namanya masuk dalam list….
Sodara gw, yang ketika sakit dan harus dioperasi, setiap hari mencoba memasrahkan diri, untuk masuk ruang operasi, namun tetep aja panas dingin pucat pasi ketika waktunya tiba.
atau kayak gw tadi, dah mempersiapkan diri buat ambil darah dari jauh2 hari, tetep aja ketika waktunya tiba... kecut juga...
Jadi yang udah merasa siap aja kadang2 masih empot2an pas ngadepin perubahan, apalagi yang nggak siap yak…
Padahal setiap detik perubahan demi perubahan terjadi…karena waktu berjalan terus khan..
Kalo berdasarkan pengamatan gw, manusia biasanya lebih tenang dan lebih siap menghadapi perubahan jika :
1. Perubahan tersebut adalah sesuatu yang menurutnya terkontrol, yang dapat dirasakan oleh panca inderanya.
Jadi ga kayak masuk ke dalam sebuah ruangan yang gelap gulita, meraba-raba dalam kegelapan untuk mencari gelas berisi air dan kemudian meminumnya…tanpa mengetahui bau, warna, bentuk, isi dari air tersebut…
Atau kayak kita naik pesawat… pasrah aja ama pilotnya… ga tau apa yang terjadi didepan…
Weekk.. itu keadaan yang paling nggak enak…
2. Perubahan tersebut adalah sesuatu yang menurutnya terkontrol, karena memiliki informasi/pengetahuan yang dapat mendeteksi dan mengenali perubahan yang akan terjadi, dan sudah memiliki tindakan antisipatif untuk mengatasi dampak negative yang tidak diinginkan akibat datangnya perubahan tersebut
3. Perubahan tersebut adalah sesuatu yang menurutnya terkontrol, karena memiliki jaringan informasi yang luas, memiliki pengetahuan dan keahlian yang dapat digunakan untuk berselancar diantara gelombang-gelombang perubahan dalam rangka bertahan hidup dan kemudian menjadi pemenang.
jadi ya gitu dech.. kita harus mempersiapkan diri kita sejak dini untuk selalu siap mengalami perubahan yang sedang dan akan terjadi.
Di agama diajarkan, bahwa ada 3 hal yang akan dibawa mati oleh manusia ke alam kubur, dan kalo boleh gw terjemahkan maka ke-3nya adalah bekal menghadapi perubahan, bahkan untuk perubahan yang paling drastis sekalipun, mereka adalah :
* Ilmu yang berguna (Pembelajaran)
o Banyak2 belajar, membaca, membuka dan memperluas wawasan, berdiskusi
o Banyak2 berlatih, berolahraga menguatkan fisik, jasmani.
* amal jariah (pengamalan)
banyak ber-amal, bersedekah, berpartisipasi untuk kebaikan dan kebenaran
Memberi bimbingan, membagi ilmu yang dimiliki, dll
* Do’a anak yang saleh (Penerusan)
Membina keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah…
Banyak2 membangun jaringan, menjaga pertemanan, persahabatan dan persaudaraan.
Ingat !!! teman seribu terasa kurang, namun musuh satu sudah kebanyakan.
Semoga kita semua bisa lebih siap dalam menghadapi perubahan dan ikut berubah menjadi lebih baik serta lebih bermakna…. BER-UBAH !!!!!
Wednesday, February 4, 2009
DKS (Demotivasi Kritis syndrome) bagian pertama dari…
DKS (Demotivasi Kritis syndrome) bagian pertama dari…
Status update seorang teman di FB :
“Lagi kerja ga pingin masuk, lagi cuti malah pingin kerja… syndrome apa nih!”
Ge ge ge ge… temen gw lagi kena Demotivasi Kritis Syndrome, yang kalo kata temen gw yang lain.. “benci tapi rindu…” hua ha ha…
Entah knapa gejala DKS akhir-akhir ini makin sering ditemui, kayak penyakit DBD di musim hujan.. musti diumumkan status KLB nechalias Kejadian Luar Binasa eh.. biasa ke ke ke ke….
Pusinx emang kalo motivasi sudah memudar, dah kayak mayat hidup, mo ngapai2n males… berangkat kerja males, sampe kantor males, pulang males….
Bahasa puisinya… “ketika cahaya itu mulai meredup…. Ketika embun mulai enggan menghampiri padang pasir yang tandus….”
Halah !!!
masih mending jadi robot dah, stabil.. ga ada rasa.. pokoke kerja.. kerja.. kerja… sesuai dengan perintah yg diberikan… sampe diganti ama robot lain yg lebih canggih en lebih baru… tanpa pertanyaan…, tanpa keberatan
Tapi kalo mayat idup.. aduh susah juga yak…. mati nggak mau idup pun segan… mau langsung dimasukin kotak.. dia khan manusia juga… ada prosedur kemanusiaannya yg musti dilalui….
Motivasi kalo bisa dibilang adalah bensin atau energi bagi manusia untuk bergerak. Mau bergerak maju kek, belok kanan kek, belok kiri kek, mundur kek, pokoke bergerak…
Dalam teori gravitasi, kalo massa sudah kehilangan percepatannya… bisa hilang ditelan black hole tuch…
Emang susah kalo dah masuk dalam titik kritis demotivasi… kadang berbagai macam jurus dah dikeluarkan tetep aja nggak naik2..
Dari mulai berusaha nerapin berbagai macam teori motivasi, ajaran Agama… ikut sana… ikut sini…
Udah sampe nerapin kata-kata orang yang bunyinya “Bersyukur dong, jgn cuman liat ke atas mulu or kesamping, tapi liat ke bawah.. bla bla bla”
Sampe jereng and jungkir balik ngeliat ke bawah tetep aja.. bukannya naik malah makin turun.. makin turun… dan akhirnya…. “When the times come… take it or take it”
Masuk ke dalam ruang kaca, sembari ditawari teh atau kopi yang ujung2nya dengan tersenyum bos beserta perwakilan HRD berkata “Kamu ini sangat potensial dan keliatannya kamu butuh tantangan baru untuk lebih maju lagi, agak disayangkan karena kantor kita harus melepas kamu karena tidak dapat memberikan medium yg baik untuk perkembangan kamu”…. Arrrgggghhhhhhh bahasa politis banget yak…
Khan simplenya “kalo tidak bisa dibina.. ya –terpaksa– dibinasakan”
Kalo sebuah perusahaan menganggap bahwa SDM (sumber daya manusia) adalah sebuah asset maka perusahaan akan berusaha mencari tahu gimana caranya menjaga dan meningkatkan motivasi para karyawannya, pokoke sebisa mungkin tu karyawan di pertahankan.
Nah kalo perusahaan cuman menganggap SDM sebagai modal… susah khan…
Belum lagi di tengah krisis global genee.. banyak banget obral and sale di luar sana… hukum supply and demand pun bekerja… menggoda hati and membuat perusahaan dalam posisi yg lebih diuntungkan, meskipun topeng-topeng atas nama SDM sebagai asset lah, prosedur dan dewa2 kebajikan tetep digunakan
Dunia emang pangung sandiwara..huo huo huo….. ***Nicky Astria Mode on***
Bener-bener musti lebih memutar otak untuk mempertahankan dan meningkatkan motivasi diri sendiri supaya life cycle di perusahaan itu lebih panjang.
Cuman gimana caranya ya…
Gw jadi inget, dalam sebuah tulisan, dikatakan bahwa motivasi manusia dalam mencapai suatu tujuan dapat digolongkan dalam 3 tingkatan :
· achiever
Ini tingkatan motivasi tertinggi, seseorang di level ini akan melakukan persiapan dan perencanaan yang matang untuk mencapai tujuannya, dan tidak mudah menyerah. Orang2 dalam tingkatan ini suka sekali akan kompetisi, kompetisi membuat hidup menjadi lebih bergairah
· Survivor
Pada tingkat ini, motivasi seseorang untuk bergerak mencapai suatu tujuan adalah dalam rangka mencari keamanan. Dia akan berusaha mati2an ketika merasa terancam untuk mencapai suatu tujuan, namun ketika sudah dirasakan aman atau selamat meski tujuan finalnya belum tercapai, energinya cenderung melemah, berkompromi dengan keadaan, untuk kemudian berhenti menikmati suasana.
· supporter
Tingkatan ini merupakan tingkat motivasi terendah, karena motivasinya untuk mencapai suatu tujuan cenderung coba-coba, kalo berhasil syukur, nggak ya udah… jadi biasanya nggak tahan banting, kalo ada hambatan langsung dech belok kanan or belok kiri, berhenti atau malah mundur sama sekali.
Gimana caranya supaya kita minimal bisa jadi seorang survival dach… ya seapes-apesnya supporter.. kalo jadi Archiever mah bagus banget.. asal jangan dead end aja… masuk ruang kaca….
Kalo sarannya “pindah kerja aja bro…” khan tadi dah dibilang.. mayat idup.. apapun alasannya mayat idup dah… jadi pindah kerja opsi terakhir dech..anggap aja nggak masuk dalam list.. apalagi krisis global geneee…..
Gimana caranya hayo ?
Status update seorang teman di FB :
“Lagi kerja ga pingin masuk, lagi cuti malah pingin kerja… syndrome apa nih!”
Ge ge ge ge… temen gw lagi kena Demotivasi Kritis Syndrome, yang kalo kata temen gw yang lain.. “benci tapi rindu…” hua ha ha…
Entah knapa gejala DKS akhir-akhir ini makin sering ditemui, kayak penyakit DBD di musim hujan.. musti diumumkan status KLB nechalias Kejadian Luar Binasa eh.. biasa ke ke ke ke….
Pusinx emang kalo motivasi sudah memudar, dah kayak mayat hidup, mo ngapai2n males… berangkat kerja males, sampe kantor males, pulang males….
Bahasa puisinya… “ketika cahaya itu mulai meredup…. Ketika embun mulai enggan menghampiri padang pasir yang tandus….”
Halah !!!
masih mending jadi robot dah, stabil.. ga ada rasa.. pokoke kerja.. kerja.. kerja… sesuai dengan perintah yg diberikan… sampe diganti ama robot lain yg lebih canggih en lebih baru… tanpa pertanyaan…, tanpa keberatan
Tapi kalo mayat idup.. aduh susah juga yak…. mati nggak mau idup pun segan… mau langsung dimasukin kotak.. dia khan manusia juga… ada prosedur kemanusiaannya yg musti dilalui….
Motivasi kalo bisa dibilang adalah bensin atau energi bagi manusia untuk bergerak. Mau bergerak maju kek, belok kanan kek, belok kiri kek, mundur kek, pokoke bergerak…
Dalam teori gravitasi, kalo massa sudah kehilangan percepatannya… bisa hilang ditelan black hole tuch…
Emang susah kalo dah masuk dalam titik kritis demotivasi… kadang berbagai macam jurus dah dikeluarkan tetep aja nggak naik2..
Dari mulai berusaha nerapin berbagai macam teori motivasi, ajaran Agama… ikut sana… ikut sini…
Udah sampe nerapin kata-kata orang yang bunyinya “Bersyukur dong, jgn cuman liat ke atas mulu or kesamping, tapi liat ke bawah.. bla bla bla”
Sampe jereng and jungkir balik ngeliat ke bawah tetep aja.. bukannya naik malah makin turun.. makin turun… dan akhirnya…. “When the times come… take it or take it”
Masuk ke dalam ruang kaca, sembari ditawari teh atau kopi yang ujung2nya dengan tersenyum bos beserta perwakilan HRD berkata “Kamu ini sangat potensial dan keliatannya kamu butuh tantangan baru untuk lebih maju lagi, agak disayangkan karena kantor kita harus melepas kamu karena tidak dapat memberikan medium yg baik untuk perkembangan kamu”…. Arrrgggghhhhhhh bahasa politis banget yak…
Khan simplenya “kalo tidak bisa dibina.. ya –terpaksa– dibinasakan”
Kalo sebuah perusahaan menganggap bahwa SDM (sumber daya manusia) adalah sebuah asset maka perusahaan akan berusaha mencari tahu gimana caranya menjaga dan meningkatkan motivasi para karyawannya, pokoke sebisa mungkin tu karyawan di pertahankan.
Nah kalo perusahaan cuman menganggap SDM sebagai modal… susah khan…
Belum lagi di tengah krisis global genee.. banyak banget obral and sale di luar sana… hukum supply and demand pun bekerja… menggoda hati and membuat perusahaan dalam posisi yg lebih diuntungkan, meskipun topeng-topeng atas nama SDM sebagai asset lah, prosedur dan dewa2 kebajikan tetep digunakan
Dunia emang pangung sandiwara..huo huo huo….. ***Nicky Astria Mode on***
Bener-bener musti lebih memutar otak untuk mempertahankan dan meningkatkan motivasi diri sendiri supaya life cycle di perusahaan itu lebih panjang.
Cuman gimana caranya ya…
Gw jadi inget, dalam sebuah tulisan, dikatakan bahwa motivasi manusia dalam mencapai suatu tujuan dapat digolongkan dalam 3 tingkatan :
· achiever
Ini tingkatan motivasi tertinggi, seseorang di level ini akan melakukan persiapan dan perencanaan yang matang untuk mencapai tujuannya, dan tidak mudah menyerah. Orang2 dalam tingkatan ini suka sekali akan kompetisi, kompetisi membuat hidup menjadi lebih bergairah
· Survivor
Pada tingkat ini, motivasi seseorang untuk bergerak mencapai suatu tujuan adalah dalam rangka mencari keamanan. Dia akan berusaha mati2an ketika merasa terancam untuk mencapai suatu tujuan, namun ketika sudah dirasakan aman atau selamat meski tujuan finalnya belum tercapai, energinya cenderung melemah, berkompromi dengan keadaan, untuk kemudian berhenti menikmati suasana.
· supporter
Tingkatan ini merupakan tingkat motivasi terendah, karena motivasinya untuk mencapai suatu tujuan cenderung coba-coba, kalo berhasil syukur, nggak ya udah… jadi biasanya nggak tahan banting, kalo ada hambatan langsung dech belok kanan or belok kiri, berhenti atau malah mundur sama sekali.
Gimana caranya supaya kita minimal bisa jadi seorang survival dach… ya seapes-apesnya supporter.. kalo jadi Archiever mah bagus banget.. asal jangan dead end aja… masuk ruang kaca….
Kalo sarannya “pindah kerja aja bro…” khan tadi dah dibilang.. mayat idup.. apapun alasannya mayat idup dah… jadi pindah kerja opsi terakhir dech..anggap aja nggak masuk dalam list.. apalagi krisis global geneee…..
Gimana caranya hayo ?
Subscribe to:
Posts (Atom)