Penghasilanku seindah Tipi-ku….
Ga terasa jam di dinding sudah menunjukkan pukul 2:00 dinihari tapi pekerjaan masih jauh dari selesai.
Salah satu seni kerja di perusahaan multi nasional ya seperti ini, terkadang harus melibatkan rekan kerja dari negara lain. Seperti sekarang ini, sudah lebih dari 5 jam kami ber-enam menghabiskan malam minggu di kantor untuk mengerjakan sebuah project yang kebetulan harus berkoordinasi dng rekan kerja di belahan bumi yg lain, disini jam 3 pagi, berarti di ujung sana jam 3 siang… sigh… what a life…
“hi helal… I’d like to go to bath room, please hold a while… just for about 5 minutes.. if you are lucky… he he he”
Dasar nech bule… katro… udah ngantuk gini masih diajak becanda…
“Ok Simon… just make sure you have the latest approved updated and valid map, so you can go to the right bath room.. Not bed room…”
“ha ha ha… be strong there brother… be right back.. See you soon pal”
Wah alamat bakal lama nech… bakal gagal total rencana jalan pagi di minggu yang ceria bareng keluarga… en yang paling parah.. bisa ga jadi datang ke arisan keluarga yg udah dilingkarin di tanggalan sejak 1 bulan yg lalu… bakal liat muka cembetut lipat tujuh nech selama beberapa hari kedepan…
Yang apesnya… ini bukan kejadian yg pertama malah mungkin bisa dibilang rutinitas malam minggu.. he he he…..
Sambil menunggu Simon, gw en temen2 ngelanjutin kerjaan yg bisa kita kerjain dulu. Ditengah keseriusan kami mengotak-atik konfigurasi peralatan, tiba-tiba salah seorang teman bertanya…
“Lal”
“yap”
“Tipi flat bagus nggak”
“Bagus donk, itu khan teknologi terkini” sahutku pendek dgn tetap memperhatikan layar monitor
“kalo gaji flat bagus nggak”
Ruangan mendadak sunyi senyap dan beberapa saat kemudian kami semua tertawa terbahak-bahak…
“Zul, masih mending Flat dah daripada cekung… atau malah Tipinya ilang dirampok orang” cletuk Jimi
“Knape lu Zul” tanya Widhi
“Biasalah bos, kebutuhan khan meningkat… gimana caranya supaya penghasilan nambah”
“Thinking out of the box dong bro…” sahut Yoga….
“Thinking out of the box… box TV” cela Ferry
Hua ha ha ha…..
Ah… krisis global dengan segala pernak perniknya…
Krisis keuangan yang bermula di Amerika, ternyata berimbas kemana-mana menjadi krisis global, beberapa perusahaan yg terbelit krisis, mengeluarkan berbagai macam jurus untuk bertahan di tengah badai.
Jurus-jurus yang dikeluarkan berkaitan dengan masalah karyawan pun beragam, yaitu mulai dari mulai stop hiring, tidak ada kenaikan gaji, pengurangan gaji hingga pemecatan karyawan.
Terngiang aspirasi Zul, mengenai wacana “Tipi Flat”. Meskipun masih dalam status wacana, tapi entah mengapa sudah menyebar dengan cepat dengan tingkat kepastian seakan-akan 95% pasti terjadi. Beragam reaksi pun sudah bermunculan dgn kadar yang berbeda-beda, ada yang positif (pasrah, bersyukur masih punya kerjaan atau gajinya nggak dikurangin), ada juga yang negative (marah-marah, menggerutu, dll). Dan selalu… pasti ada orang iseng yg bermain ditengah ketidakpastian.
Ga bisa dipungkiri, bahwa semakin makmur manusia, semakin meningkat pula kebutuhannya, hal ini seperti yang tergambar dalam Teori Hierarki Kebutuhan yang dibuat oleh Maslow, yaitu :
- Kebutuhan fisiologis (sandang, pangan, papan, biologis—bernafas, dll)
- Kebutuhan keamanan dan keselamatan (bebas dari ancaman, rasa takut, terror, dll)
- Kebutuhan sosial (teman, pasangan hidup, berkeluarga, dll)
- Kebutuhan penghargaan (Pujian, penghargaan, dll)
- Kebutuhan aktualisasi diri (hobi, dll)
Namun krisis global yang terjadi telah memicu perubahan keseimbangan antara supply dan demand yang sampai sekarang masih mencari equilibrium baru.
Salah satu dampak dari krisis global adalah berkurangnya daya beli masyarakat dan naiknya harga-harga barang, yang ujung-ujungnya meningkatkan nilai inflasi.
Jika benar tidak ada kenaikan gaji alias gaji flat, berarti harus benar-benar memutar otak agar jangan sampai nombok alias ngutang. Minimal impaslah atau istilah ekonominya Break Event Point (BEP), dimana pendapatan sama dengan pengeluaran.
Dalam situasi begini berdasarkan teori sih ada 2 cara agar masih bisa untung, yaitu meningkatkan pendapatan atau mengurangi pengeluaran.
Nah gimana caranya meningkatkan pendapatan yak ?
Manusiawi banget dech kalo males ngutak atik pengeluaran, karena gimana caranya supaya kenikmatan yg ada tidak terganggu atau dengan kata lain tetap en jangan sampe berkurang bahkan hilang.
Bersyukur…. Itu wajib, kudu, harus dan musti hukumnya… kita musti bersyukur, karena apapun keadaan kita sekarang… mo tipi cekung, tipi plat atau bahkan tipi cembung…mungkin atau pasti lebih baik dibandingkan jutaan orang di luar sana yang ga punya tipi…. Ga punya pendapatan, yang untuk memenuhi kebutuhan tingkat pertama aja susah…
Tapi kita juga harus berjuang khan, untuk merubah nasib kita menjadi lebih baik… istilahnya dalam agama ikhtiar = berusaha + berdoa + pasrah + ikhlas... tapi teteup khan harus usaha dulu, karena Allah berfirman :
“Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum jika kaum itu tidak berusaha merubah nasibnya sendiri”
Kembali ke masalah utak atik pendapatan, Robert Kiyosaki dalam bukunya Cashflow Quadrant membedakan pendapatan menjadi 2 golongan :
- Active income (Pendapatan didapat hanya kalau kita kerja)–Didominasi oleh orang miskin
o Employee : Orang yang bekerja untuk orang lain atau perusahaan. Selama jadi pegawai mau apapun posisinya ya tetep aja pegawai
o Self Employee (wirausaha) : orang yang memiliki usaha tapi usaha tersebut sangat bergantung pada orang itu. Kalo orang itu nggak datang, ya usaha nggak jalan.
- Passive income (Pendapatan itu akan tetap kita nikmati hasilnya dengan kita tdk harus bekerja) – Didominasi oleh orang kaya
o Business owner (pengusaha) : Orang yang memiliki usaha dan usaha tersebut sudah memiliki system yg bagus, sehingga tanpa orang tersebut harus selalu berada di tempat, usaha tersebut bisa jalan dengan sendirinya.
o Investor : orang-orang yang menanam modal, sehingga uang bekerja dengan sendirinya untuk orang itu.
Kalo dari penjelasan di atas mah, jelas banget, kalo gw or mayoritas temen2 gw yang malam ini begadang bareng masih di kategori employee.
Trus pertanyaannya gimana caranya supaya kita bisa masuk ke area Passive income, yang kayaknya lebih meningkatkan kualitas kehidupan, yang pasti nggak mungkin dengan gampangnya seperti membalikkan telapak tangan khan ?
Selanjutnya pertanyaannya berubah menjadi, apakah kita berani untuk berubah secara radikal sebelum dipaksa oleh keadaan untuk suka atau tidak suka berubah, meninggalkan apapun keadaan kita sekarang apalagi jika kita sudah berada di situasi “comfort Zone”, mencoba sesuatu yang mungkin sama sekali baru dan bertolak belakang dengan pengalaman, pengetahuan dan keahlian yang dimiliki
Kalo punya modal cukup mah, mungkin bisa langsung jadi business owner or investor, tapi kalo nggak ? gimana…
Terhampar beberapa opsi di depan mata menyikapi issue “Tipi flat” :
- Mau pasrah aja tergantung kebijakan perusahaan, ya boleh-boleh aja, naik Alhamdulillah, ga naik ya Alhamdulillah juga, dikurangi gajinya… ya Alhamdulillah juga karena masih punya kerjaan, sembari terus belajar dan berharap….. “belajar berharap” atau “berharap belajar”… sih ? bingung ujungnya dimana… antara “pengalaman kerja” dan “penglamaan kerja”… xi xi xi xi…
- Atau mulai lirik sana sini, aktif networking and “call a friend”, supaya bisa pindah kerja ke perusahaan lain yang menawarkan pendapatan yg lebih baik
- Atau Cari kerja/usaha sambilan untuk menambah pendapatan, sambil tetap bekerja di perusahaan yang sekarang, cuman musti pinter2, jgn sampe dianggap conflict of interest, kalo bisa yang aman2 aja, tapi katanya yg abu2 paling enak sih… he he he…
- Atau keluar sama sekali untuk membuat bisnis sendiri, sapa tau berhasil, kalo enggak… ya…. Balik lagi jadi pegawai… hua ha ha
Kembali proses pengambilan keputusan bekerja, tergantung seberapa kompleks kita berpikir berdasarkan pengetahuan, data/informasi dan pengalaman yang kita miliki. Dan masing-masing pilihan mempunyai konsekuensinya sendiri-sendiri.
Apapun keputusannya, seyogyanya diambil dalam keadaan tenang, sehingga tercipta pikiran yg positif dan arif. Mengevaluasi mimpi yang telah dicanangkan, mengevaluasi strategi dan target yang telah dibuat untuk meraih mimpi tersebut.
“Lal” sentak widhi membuyarkan lamunanku
“ Simon nyari tuch”
“Hi Helal… what the hell are you doing there… you’re just sitting around and doing nothing” teriak Simon di ujung sana
Friday, January 30, 2009
Sunday, January 25, 2009
Lariku sayang… perutku malang….
Lariku sayang… perutku malang….
Huah… minggu pagi… waktunya ngerampingin perut nech.. dah mulai masuk ke danger zone kayaknya… meskipun gw yakin yg salah itu bukan perut gw tapi kualitas dari alat2 pengukur berat…
Emang nech, persaingan para produsen makin ga sehat aja, atas nama perang harga ujung2nya sih yg rugi tetep aja konsumen…
Masa celana yg kemarin ok2 aja jadi nyusut setelah beberapa minggu dipake… masa timbangan yg tadinya pas-pas aja tiba2 muter sendiri, overlapping… ga bener !!!!
Kalo mo usaha jgn gitu dong caranya… produk kok dikasih lifetime yg pendek so kita harus beli lagi !!!
Kayak kemarin pagi, gw lari heboh kesana-kesini mampir sana mampir sini, masa sampe rumah gw ukur lingkar perut gw bukannya berkurang malah nambah 1 cm… ga bener khan ??!!!! yg salah tu pasti meterannya… melar sendiri…padahal baru beberapa kali pake !!!
Hmm… Kata orang2 lingkar perut yg lebih besar dari batas normal tabel2 para ahli gizi atau berat badan yg lebih berat dari batas normal tabel2 para ahli gizi, bisa menimbulkan berbagai macam penyakit…
Tapi gw khan sedikit lebih besar lingkar perutnya… sedikit lebih berat, berat badan gw… bener khan…
(***set berharap and ngancem mode : ON ***)
So masih sedikit lebih aman dunk… jadi pilihan di depan mata masih banyak nech... mo lari.. mo ngelanjutin bobo.. mo ngetik… mo baca… mo makan…. Hua haha…
***set sok filsafat mode : on***
Yah… itulah yg biasa terjadi dalam kehidupan kita… budaya tar sok.. entar besok… kalo belum kejadian mah.. belum kapok.. wong udah kejadian aja nggak kapok2.. malah asyik cari pembenaran sana sini… plus budaya pelupa orang Indonesia.. paling juga besok dah lupa he heh e….
Diet digagalin demi undangan makan di hotel yg mewah…. Masih bisa besok dietnya…
Puasa sunah digagalin demi undangan makan siang gratis… masih bisa kamis besok puasanya.. en kapan lagi ditraktir ama si pelit itu.. hua ha ha ha…..
Abies gimana dunk, dari jaman aktif jadi pelajar atau mahasiswa kita sudah dikenalkan budaya SKS… (sistem kebut semalam), kalo ga lulus.. salahin aja guru/ dosennya.. ngajarnya ya ga bener… atau salahin apa kek…
masuk dunia kerja… sama aja, tapi istilahnya kerenan dikit…. Critical path.. atau titik kritis, jadi semakin banyak bisa ngatasin critical path/situation makin keren reputasinya… kalo ada masalah… yuk.. mare… cari kambing hitam….
Didukung sama jargon-jargon motivasi yg selalu bilang… “biasanya kreatifitas dan inovasi terjadi jika manusia sudah dalam keadaan kepepet…”
Ah… kepepet… susah khan ngukurnya.. kepepetnya gw belum tentu kepepetnya elo… begitu juga sebaliknya.
Ga hanya masalah tar sok, kompleksitas manusia dalam berpikir juga mempengaruhi proses pengambilan keputusannya, semakin banyak input malah kadang bikin bingung… kalo ga salah istilah kerennya information disorder… mending ga tau aja dech… just do it…
Apa hubungannya ama lari pagi… ya adalah… rute mana yang mo diambil… jajanan apa yg mo dibeli… baju apa yg mo dipake… de el el…
Suatu ketika gw mo lari, diomelin ama bini gw, gara2nya gw pake celana dalam yg ada bolongnya
Gw pikir toh di dalam.. lagi pula khan mo dibuat olah raga ini, basah keringetan, masuk mesin cuci.. beres dech
Tapi pola berpikir bini gw lain lagi…
“ayah… nanti kalo ayah ada apa2 di jalan trus di bawa ke rumah sakit, pas dibuka celananya ketaun kalo CD-nya bolong2 gimana ? malu khan !!! disangkanya nggak diurusin ama bininya, belum nanti apa kata tetangga.. diomongin di arisan ibu-ibu…. Masa celana dalam pak Helal bolong2 tuch…bla bla bla….”
Halah !!!
Ada lagi… Multitasking… ga kalah seru dech…. Maklum.. di era kompetisi yg semakin hiper… orang dituntut semakin efisien, efektif and produktif… salah satu implikasinya ya.. multitasking…
Jadi inget sama temen gw, kalo mo lari… ya ampuunnn… dandannya luar biasa lama and rame banget…
gw bilang “elo mo kondangan apa mo lari sih ?”
Sambil mendelik sewot
“cerewet ama sih elo, dah kayak nenek-nenek !!!, elo tau nggak sih istilah sekali mendayung dua tiga pulau terlewati… sambil lari ya sekalian ngeceng gitu lho… kalaupun nggak dapet jodoh.. minimal khan nambah networking or korban buat jualan product gw !!!!”
Astaga… masih sempet2nya aja…, tapi multitasking khan…. Lari, cari jodoh en teteup…. Kerja alias jualan, bener sih.. tapi….ah sudah lah....
Trus.. apa hubungannya ini semua ama rencana gw mo lari pagi pagi ini…
Ya ada dunk…
Godaan tar-sok en mikirian pembenarannya jika plan A gagal…
Kompleksitas memilih rute, baju yg mo dipake, bubur ayam mana yang mo dicicipin pagi ini..
Rencana Multitasking….. sambil lari sekalian potong rambut…
Akhirnya ??????????? hua ha haha…. Just guess…
Huah… minggu pagi… waktunya ngerampingin perut nech.. dah mulai masuk ke danger zone kayaknya… meskipun gw yakin yg salah itu bukan perut gw tapi kualitas dari alat2 pengukur berat…
Emang nech, persaingan para produsen makin ga sehat aja, atas nama perang harga ujung2nya sih yg rugi tetep aja konsumen…
Masa celana yg kemarin ok2 aja jadi nyusut setelah beberapa minggu dipake… masa timbangan yg tadinya pas-pas aja tiba2 muter sendiri, overlapping… ga bener !!!!
Kalo mo usaha jgn gitu dong caranya… produk kok dikasih lifetime yg pendek so kita harus beli lagi !!!
Kayak kemarin pagi, gw lari heboh kesana-kesini mampir sana mampir sini, masa sampe rumah gw ukur lingkar perut gw bukannya berkurang malah nambah 1 cm… ga bener khan ??!!!! yg salah tu pasti meterannya… melar sendiri…padahal baru beberapa kali pake !!!
Hmm… Kata orang2 lingkar perut yg lebih besar dari batas normal tabel2 para ahli gizi atau berat badan yg lebih berat dari batas normal tabel2 para ahli gizi, bisa menimbulkan berbagai macam penyakit…
Tapi gw khan sedikit lebih besar lingkar perutnya… sedikit lebih berat, berat badan gw… bener khan…
(***set berharap and ngancem mode : ON ***)
So masih sedikit lebih aman dunk… jadi pilihan di depan mata masih banyak nech... mo lari.. mo ngelanjutin bobo.. mo ngetik… mo baca… mo makan…. Hua haha…
***set sok filsafat mode : on***
Yah… itulah yg biasa terjadi dalam kehidupan kita… budaya tar sok.. entar besok… kalo belum kejadian mah.. belum kapok.. wong udah kejadian aja nggak kapok2.. malah asyik cari pembenaran sana sini… plus budaya pelupa orang Indonesia.. paling juga besok dah lupa he heh e….
Diet digagalin demi undangan makan di hotel yg mewah…. Masih bisa besok dietnya…
Puasa sunah digagalin demi undangan makan siang gratis… masih bisa kamis besok puasanya.. en kapan lagi ditraktir ama si pelit itu.. hua ha ha ha…..
Abies gimana dunk, dari jaman aktif jadi pelajar atau mahasiswa kita sudah dikenalkan budaya SKS… (sistem kebut semalam), kalo ga lulus.. salahin aja guru/ dosennya.. ngajarnya ya ga bener… atau salahin apa kek…
masuk dunia kerja… sama aja, tapi istilahnya kerenan dikit…. Critical path.. atau titik kritis, jadi semakin banyak bisa ngatasin critical path/situation makin keren reputasinya… kalo ada masalah… yuk.. mare… cari kambing hitam….
Didukung sama jargon-jargon motivasi yg selalu bilang… “biasanya kreatifitas dan inovasi terjadi jika manusia sudah dalam keadaan kepepet…”
Ah… kepepet… susah khan ngukurnya.. kepepetnya gw belum tentu kepepetnya elo… begitu juga sebaliknya.
Ga hanya masalah tar sok, kompleksitas manusia dalam berpikir juga mempengaruhi proses pengambilan keputusannya, semakin banyak input malah kadang bikin bingung… kalo ga salah istilah kerennya information disorder… mending ga tau aja dech… just do it…
Apa hubungannya ama lari pagi… ya adalah… rute mana yang mo diambil… jajanan apa yg mo dibeli… baju apa yg mo dipake… de el el…
Suatu ketika gw mo lari, diomelin ama bini gw, gara2nya gw pake celana dalam yg ada bolongnya
Gw pikir toh di dalam.. lagi pula khan mo dibuat olah raga ini, basah keringetan, masuk mesin cuci.. beres dech
Tapi pola berpikir bini gw lain lagi…
“ayah… nanti kalo ayah ada apa2 di jalan trus di bawa ke rumah sakit, pas dibuka celananya ketaun kalo CD-nya bolong2 gimana ? malu khan !!! disangkanya nggak diurusin ama bininya, belum nanti apa kata tetangga.. diomongin di arisan ibu-ibu…. Masa celana dalam pak Helal bolong2 tuch…bla bla bla….”
Halah !!!
Ada lagi… Multitasking… ga kalah seru dech…. Maklum.. di era kompetisi yg semakin hiper… orang dituntut semakin efisien, efektif and produktif… salah satu implikasinya ya.. multitasking…
Jadi inget sama temen gw, kalo mo lari… ya ampuunnn… dandannya luar biasa lama and rame banget…
gw bilang “elo mo kondangan apa mo lari sih ?”
Sambil mendelik sewot
“cerewet ama sih elo, dah kayak nenek-nenek !!!, elo tau nggak sih istilah sekali mendayung dua tiga pulau terlewati… sambil lari ya sekalian ngeceng gitu lho… kalaupun nggak dapet jodoh.. minimal khan nambah networking or korban buat jualan product gw !!!!”
Astaga… masih sempet2nya aja…, tapi multitasking khan…. Lari, cari jodoh en teteup…. Kerja alias jualan, bener sih.. tapi….ah sudah lah....
Trus.. apa hubungannya ini semua ama rencana gw mo lari pagi pagi ini…
Ya ada dunk…
Godaan tar-sok en mikirian pembenarannya jika plan A gagal…
Kompleksitas memilih rute, baju yg mo dipake, bubur ayam mana yang mo dicicipin pagi ini..
Rencana Multitasking….. sambil lari sekalian potong rambut…
Akhirnya ??????????? hua ha haha…. Just guess…
Tuesday, January 20, 2009
Di sebuah sudut…
Di sebuah sudut…
Di sebuah sudut tergeletak lemah tak berdaya seorang anak..
Berusia 2 tahun seumuran anakku…
Dengan tubuh kurus kering, hanya kulit yg berbalut tulang belulang…
Dengan perut membuncit besar, seakan ada bola masuk ke dalam perutnya…
Di sebuah sudut sang anak menangis….
Menahan sakit….
Berkalung infus yg sebentar lagi habis…
Menatap nanar penuh ketakutan akan orang yang lalu lalang….
Mencari perlindungan…
Di sebuah sudut seorang ibu tua datang menghampiri sang anak….
Meninggalkan anaknya sendiri yg sedang terbujur sakit…
Mencoba menenangkan sang anak dengan berujar…”sabar ya nak…bapakmu sedang mengurus surat2… sebentar lagi datang…”
Di sebuah sudut seorang bapak tua datang menghampiri sang anak…
Mengusap-usap lembut menenangkan sang anak…
Menatap kosong… botol infuse yg sebentar lagi habis…
Memberikan janji-janji palsu yg dia tahu sulit untuk dipenuhi…
Disebuah sudut seorang bapak tua memandang sang anak yg akhirnya tertidur…
Menitik air mata dari sudut-sudut matanya….
Merapal mantra-mantra kesembuhan…
Mengucapkan doa…”ya Allah… sembuhkanlah anakku… sembuhkanlah anakku”
Disebuah sudut seorang bapak tua terpekik lirih…
Memandang hampa selembar kartu miskin ditangan....
Menguatkan diri menjalani berbelitnya prosedure yg ada….
Mencoba meratap belas kasihan kepada sang suster dan sang dokter….
Disebuah sudut seorang bapak terduduk lesu..
Mengumpulkan lembaran-lembaran uang ribuan lusuh…
Sambil gemetar mencoba menghitungnya satu persatu...
Berharap ada keajaiban…
Disebuah sudut ku terdiam…
Mencari sebuah hikmah…
Memohon maaf atas segala kelupaanku..
Memohon maaf atas segala kesombonganku..
Memohon maaf .. ya memohon maaf…
Disebuah sudut ku berdoa….
Berharap kesembuhan tuk sang anak..
Berharap kekuatan kepada sang bapak
Berharap ampunan, keselamatan dan kebahagian untuk mereka semua…
Disebuah sudut ku berdoa
Ya Allah.. terima kasih atas segala rahmat, rejeki, nikmat karunia yg telah, sedang dan akan Engkau berikan kepadaku…
Ya Allah.. maafkanlah aku jika aku lupa, kurang atau bahkan tidak bersyukur atas segala rejeki, nikmat karunia yg telah, sedang dan akan Engkau berikan kepadaku…
Ya Allah.. janganlah engkau tega untuk mengurangi bahkan menghapus segala rahmat, rejeki, nikmat karunia yg telah, sedang dan akan Engkau berikan kepadaku…
Ya Allah.. janganlah engkau tega untuk merubah segala rahmat, rejeki, nikmat karunia yg telah, sedang dan akan Engkau berikan kepadaku menjadi ahzab yang luar biasa pedihnya..
Ya Allah, bukalah pintu rahmat, rejeki, nikmat karunia yang seluas-luasnya, berikanlah apa yang menurut-Mu terbaik kepada diriku.
Disebuah sudut ku berharap…
Akan banyak tangan2 malaikat…
Datang membantu keluarga2 miskin…
Membagi kebahagian yg mereka miliki…
Disebuah sudut ku bertekad…
Jakarta 20 jan 2009
Di sebuah sudut gawat darurat rumah sakit pemerintah….
Di sebuah sudut tergeletak lemah tak berdaya seorang anak..
Berusia 2 tahun seumuran anakku…
Dengan tubuh kurus kering, hanya kulit yg berbalut tulang belulang…
Dengan perut membuncit besar, seakan ada bola masuk ke dalam perutnya…
Di sebuah sudut sang anak menangis….
Menahan sakit….
Berkalung infus yg sebentar lagi habis…
Menatap nanar penuh ketakutan akan orang yang lalu lalang….
Mencari perlindungan…
Di sebuah sudut seorang ibu tua datang menghampiri sang anak….
Meninggalkan anaknya sendiri yg sedang terbujur sakit…
Mencoba menenangkan sang anak dengan berujar…”sabar ya nak…bapakmu sedang mengurus surat2… sebentar lagi datang…”
Di sebuah sudut seorang bapak tua datang menghampiri sang anak…
Mengusap-usap lembut menenangkan sang anak…
Menatap kosong… botol infuse yg sebentar lagi habis…
Memberikan janji-janji palsu yg dia tahu sulit untuk dipenuhi…
Disebuah sudut seorang bapak tua memandang sang anak yg akhirnya tertidur…
Menitik air mata dari sudut-sudut matanya….
Merapal mantra-mantra kesembuhan…
Mengucapkan doa…”ya Allah… sembuhkanlah anakku… sembuhkanlah anakku”
Disebuah sudut seorang bapak tua terpekik lirih…
Memandang hampa selembar kartu miskin ditangan....
Menguatkan diri menjalani berbelitnya prosedure yg ada….
Mencoba meratap belas kasihan kepada sang suster dan sang dokter….
Disebuah sudut seorang bapak terduduk lesu..
Mengumpulkan lembaran-lembaran uang ribuan lusuh…
Sambil gemetar mencoba menghitungnya satu persatu...
Berharap ada keajaiban…
Disebuah sudut ku terdiam…
Mencari sebuah hikmah…
Memohon maaf atas segala kelupaanku..
Memohon maaf atas segala kesombonganku..
Memohon maaf .. ya memohon maaf…
Disebuah sudut ku berdoa….
Berharap kesembuhan tuk sang anak..
Berharap kekuatan kepada sang bapak
Berharap ampunan, keselamatan dan kebahagian untuk mereka semua…
Disebuah sudut ku berdoa
Ya Allah.. terima kasih atas segala rahmat, rejeki, nikmat karunia yg telah, sedang dan akan Engkau berikan kepadaku…
Ya Allah.. maafkanlah aku jika aku lupa, kurang atau bahkan tidak bersyukur atas segala rejeki, nikmat karunia yg telah, sedang dan akan Engkau berikan kepadaku…
Ya Allah.. janganlah engkau tega untuk mengurangi bahkan menghapus segala rahmat, rejeki, nikmat karunia yg telah, sedang dan akan Engkau berikan kepadaku…
Ya Allah.. janganlah engkau tega untuk merubah segala rahmat, rejeki, nikmat karunia yg telah, sedang dan akan Engkau berikan kepadaku menjadi ahzab yang luar biasa pedihnya..
Ya Allah, bukalah pintu rahmat, rejeki, nikmat karunia yang seluas-luasnya, berikanlah apa yang menurut-Mu terbaik kepada diriku.
Disebuah sudut ku berharap…
Akan banyak tangan2 malaikat…
Datang membantu keluarga2 miskin…
Membagi kebahagian yg mereka miliki…
Disebuah sudut ku bertekad…
Jakarta 20 jan 2009
Di sebuah sudut gawat darurat rumah sakit pemerintah….
Wednesday, January 14, 2009
nggak ada pilihan
Nggak ada pilihan…….
Tiba2 aja gw ketawa ketiwi ngeliat status update temen gw di facebook…. Sambil jalan ke kantor..
Terpaksa dech minggir sejenak buat nulis2 mumpung ide lagi ada.
Nggak ada pilihan
Hidup kok berasa sumpek…. Entah knapa langsung dech bermunculan kata2 diotak dengan awalan nggak ada pilihan.
Nggak ada pilihan gw harus masuk kerja meskipun sakit…..
Nggak ada pilihan gw harus kerja merantau ke luar negeri meskipun harus meninggalkan anak istri…
Nggak ada pilihan gw harus pecat dia karena keuntungan perusahaan mengecil…
Nggak ada pilihan gw harus usir dia, karena dia dah make celana dalam kesayangan gw…
Nggak ada pilihan gw harus cium dia, karena dia dah bikin gw penasaran…
Nggak ada pilihan…
Nggak ada pilihan…
Nggak ada pilihan….
Kok kayaknya hidup itu apes bgt ya cuman ada 1 pilihan, apa bener begitu ?
Menurut gw sih, hidup itu penuh dengan pilihan… nah kita yang harus pintar2 memilih pilihan kita.. karena masing2 pilihan memiliki konsekuensinya.
Allah berfirman “Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum jika kaum itu tidak merubah nasibnya sendiri”
Jelas bukan.. bahwa Allah pun memberikan pilihan kepada manusia, apakah dia mau merubah nasibnya atau tidak, dan akan ada konsekuensi dari setiap pilihan yg diambil.
Semua ada pilihan
Orang yang mau dibunuh…. Pilihannya Melawan atau tidak melawan
Orang yang mau marah… pilihannya marah atau tidak marah…
Orang yang mau nyela.. pilihannya nyela orang atau tidak nyela orang..
Atau keadaan kita sekarang adalah akibat dari pilihan kita sebelumnya…
Gw jadi tukang becak, karena gw dulu lebih milih nongkrong di warung daripada pergi sekolah
Gw jadi bos, karena gw dulu lebih milih kerja keras daripada ngeluh mulu…
Gw gini gini aja, karena ya gw lebih milih datang-kerja-pulang tepat waktu daripada harus lembur di kantor buat belajar konsep.
Nggak ada pilihan…
Bahasa komunikasi yang biasa digunakan untuk membentuk sebuah persepi, mengarahkan pembicaraan supaya lawan bicara merasa tidak memiliki opsi lagi dan kita bisa meraih apa yg ingin kita tuju….
Nggak ada pilihan…
Sebuah bahasa politis, yg gw cenderung mengatakan adalah ungkapan diri kita mengenai suatu pilihan yg menurut persepsi kita tidak popular baik oleh diri kita sendiri ataupun orang banyak.
Nggak ada pilihan…
Sebuah kata2 yang memiliki beberapa makna….. Yg bisa bikin kita iba, sebel, biasa aja, skeptis, apatis.
Nggak ada pilihan
Gw harus stop tulisan ini sebelum gw disemprot temen gw…. Hua ha ha pis.. en ga ada pilihan… gw harus melanjutkan perjalanan gw berangkat kerja…… Citibank Tower… I’m coming…ge ge ge….
Rgds,
helal
Tiba2 aja gw ketawa ketiwi ngeliat status update temen gw di facebook…. Sambil jalan ke kantor..
Terpaksa dech minggir sejenak buat nulis2 mumpung ide lagi ada.
Nggak ada pilihan
Hidup kok berasa sumpek…. Entah knapa langsung dech bermunculan kata2 diotak dengan awalan nggak ada pilihan.
Nggak ada pilihan gw harus masuk kerja meskipun sakit…..
Nggak ada pilihan gw harus kerja merantau ke luar negeri meskipun harus meninggalkan anak istri…
Nggak ada pilihan gw harus pecat dia karena keuntungan perusahaan mengecil…
Nggak ada pilihan gw harus usir dia, karena dia dah make celana dalam kesayangan gw…
Nggak ada pilihan gw harus cium dia, karena dia dah bikin gw penasaran…
Nggak ada pilihan…
Nggak ada pilihan…
Nggak ada pilihan….
Kok kayaknya hidup itu apes bgt ya cuman ada 1 pilihan, apa bener begitu ?
Menurut gw sih, hidup itu penuh dengan pilihan… nah kita yang harus pintar2 memilih pilihan kita.. karena masing2 pilihan memiliki konsekuensinya.
Allah berfirman “Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum jika kaum itu tidak merubah nasibnya sendiri”
Jelas bukan.. bahwa Allah pun memberikan pilihan kepada manusia, apakah dia mau merubah nasibnya atau tidak, dan akan ada konsekuensi dari setiap pilihan yg diambil.
Semua ada pilihan
Orang yang mau dibunuh…. Pilihannya Melawan atau tidak melawan
Orang yang mau marah… pilihannya marah atau tidak marah…
Orang yang mau nyela.. pilihannya nyela orang atau tidak nyela orang..
Atau keadaan kita sekarang adalah akibat dari pilihan kita sebelumnya…
Gw jadi tukang becak, karena gw dulu lebih milih nongkrong di warung daripada pergi sekolah
Gw jadi bos, karena gw dulu lebih milih kerja keras daripada ngeluh mulu…
Gw gini gini aja, karena ya gw lebih milih datang-kerja-pulang tepat waktu daripada harus lembur di kantor buat belajar konsep.
Nggak ada pilihan…
Bahasa komunikasi yang biasa digunakan untuk membentuk sebuah persepi, mengarahkan pembicaraan supaya lawan bicara merasa tidak memiliki opsi lagi dan kita bisa meraih apa yg ingin kita tuju….
Nggak ada pilihan…
Sebuah bahasa politis, yg gw cenderung mengatakan adalah ungkapan diri kita mengenai suatu pilihan yg menurut persepsi kita tidak popular baik oleh diri kita sendiri ataupun orang banyak.
Nggak ada pilihan…
Sebuah kata2 yang memiliki beberapa makna….. Yg bisa bikin kita iba, sebel, biasa aja, skeptis, apatis.
Nggak ada pilihan
Gw harus stop tulisan ini sebelum gw disemprot temen gw…. Hua ha ha pis.. en ga ada pilihan… gw harus melanjutkan perjalanan gw berangkat kerja…… Citibank Tower… I’m coming…ge ge ge….
Rgds,
helal
Saturday, January 10, 2009
Pigura Digital
Pigura Digital
pikiran ini muncul gara2 iseng browsing2 ke facebook sambil belanja berburu perlengkapan untuk menghadiri sebuah acara yg cukup penting. Jadi gw berburu jas siap pakai yang pas ama dudukan badan gw, maklumlah, penyakitnya kebanyakan orang yang gemar kuliner, badannya jadi nggak symetris lagi…. Xi xi xi xi…
Sembari nunggu bini yang juga ikutan berburu kebaya siap pakai, ga sengaja liat2 foto yg di upload sama teman-teman baik untuk di sharing sesama teman ataupun sebagai photo profilenya. Seru juga, gw jadi berpikir kalo liatnya di monitor lebih seru lagi kali ya, kalo di hape khan kecil, belum resolusinya terbatas.
Tiba2 gw jadi inget, ada kewajiban photo keluarga bersama yg akan dibingkai en kemudian di pasang di ruang tamu rumah mertua.
mulai dech, imaginasi gw kmana-mana... sambil main facebook, inget kewajiban foto keluarga, gw berpikir, kalo ada pigura digital di ruang tamu enak juga kali ya... biar fotonya bisa diganti2 terus kayak ganti profile di facebook or kayak harry porter, itu tu yang orang-orang di lukisannya bisa bergerak kesana kemari.
bedanya kalo di harry porter fotonya bergerak karena sihir, nah pigura digital yg gw bayangkan itu karena kemajuan teknologi
jadi ada pigura yg kayak model tv flat/plasma (tipis bgt), dgn resolusi tinggi, ada colokan USBnya, dan konsumsi listriknya kecil.
Photonya, dalam bentuk digital bisa di upload ke pigura digital tersebut melalui USB, infra red, ataupun bluetooth.
Enak juga khan, kalo bosen, bisa gonta-ganti photo, tergantung lagi mo pamer apa ke orang....xi xi xi...(narsis abies)
kayak gw, anak gw khan masih kecil tuch, baru 1 tahun 7 bulan, tau sendiri dunk kalo punya anak pertama khan masih heboh-hebohnya tuch... yg kalo kata temen gw.... masih lucu-lucunya nanti dah gedean dikit "LUCU !!!"
campuran antara kebingungan, ketakutan, ketakjuban dan kebanggaan, maklumlah pengalaman pertama, jadi bawaannya masih rajin mendokumentasikan, ada dokumentasi dari mulai harian, mingguan dan bulanan.
nah asyik khan, taro satu pigura digital yg gede di ruang keluarga, gonta ganti dech photonya bisa otomatis bisa manual, sesuai dengan pengaturan kita aja, bisa dikasih judul pula... bener2 dah mendukung jiwa narsis para ibu muda... ke ke ke... pasti ada yg protes... kenapa ga bapaknya disebut narsis juga.... ya you know why lah...
Pigura digital ini bisa mendukung program penghematan, ya hemat tempat buat nyimpen pigura or foto yang dah nggak minat lagi buat dipamerin, hemat uang buat nyetak photo en-or bikin pigura baru, bisa ada ruang bebas pigura di dinding rumah yg bisa dipake buat keperluan lain, entah itu gantungan kunci kek, mindahin posisi lemari tipi, kulkas, dll
gw ga tau dech produk kayak gini dah ada apa belum di Jakarta, kalaupun udah ada harganya terjangkau nggak ya ? kalo dah ada en harganya terjangkau, boleh dech masuk dalam list barang yang dipertimbangkan untuk dibeli buat hadiah ultah bini... ke ke ke.... dah tau duluan dong bund, yg mo dicari...
eh tapi gw nulis gini mudah2an nggak diomelin sama para pedagang pigura keliling en tukang cetak photo yak, nanti disangka mo promosiin produk en memusnahkan mata pencaharian mereka..
emang dech.. kemajuan teknologi itu kayak pisau bermata dua…
rgds,
helal
www.helallf.wordpress.com
www.helallf.blogspot.com
www.facebook.com/home.php?#/profile.php?id=1143461959&ref=profile
pikiran ini muncul gara2 iseng browsing2 ke facebook sambil belanja berburu perlengkapan untuk menghadiri sebuah acara yg cukup penting. Jadi gw berburu jas siap pakai yang pas ama dudukan badan gw, maklumlah, penyakitnya kebanyakan orang yang gemar kuliner, badannya jadi nggak symetris lagi…. Xi xi xi xi…
Sembari nunggu bini yang juga ikutan berburu kebaya siap pakai, ga sengaja liat2 foto yg di upload sama teman-teman baik untuk di sharing sesama teman ataupun sebagai photo profilenya. Seru juga, gw jadi berpikir kalo liatnya di monitor lebih seru lagi kali ya, kalo di hape khan kecil, belum resolusinya terbatas.
Tiba2 gw jadi inget, ada kewajiban photo keluarga bersama yg akan dibingkai en kemudian di pasang di ruang tamu rumah mertua.
mulai dech, imaginasi gw kmana-mana... sambil main facebook, inget kewajiban foto keluarga, gw berpikir, kalo ada pigura digital di ruang tamu enak juga kali ya... biar fotonya bisa diganti2 terus kayak ganti profile di facebook or kayak harry porter, itu tu yang orang-orang di lukisannya bisa bergerak kesana kemari.
bedanya kalo di harry porter fotonya bergerak karena sihir, nah pigura digital yg gw bayangkan itu karena kemajuan teknologi
jadi ada pigura yg kayak model tv flat/plasma (tipis bgt), dgn resolusi tinggi, ada colokan USBnya, dan konsumsi listriknya kecil.
Photonya, dalam bentuk digital bisa di upload ke pigura digital tersebut melalui USB, infra red, ataupun bluetooth.
Enak juga khan, kalo bosen, bisa gonta-ganti photo, tergantung lagi mo pamer apa ke orang....xi xi xi...(narsis abies)
kayak gw, anak gw khan masih kecil tuch, baru 1 tahun 7 bulan, tau sendiri dunk kalo punya anak pertama khan masih heboh-hebohnya tuch... yg kalo kata temen gw.... masih lucu-lucunya nanti dah gedean dikit "LUCU !!!"
campuran antara kebingungan, ketakutan, ketakjuban dan kebanggaan, maklumlah pengalaman pertama, jadi bawaannya masih rajin mendokumentasikan, ada dokumentasi dari mulai harian, mingguan dan bulanan.
nah asyik khan, taro satu pigura digital yg gede di ruang keluarga, gonta ganti dech photonya bisa otomatis bisa manual, sesuai dengan pengaturan kita aja, bisa dikasih judul pula... bener2 dah mendukung jiwa narsis para ibu muda... ke ke ke... pasti ada yg protes... kenapa ga bapaknya disebut narsis juga.... ya you know why lah...
Pigura digital ini bisa mendukung program penghematan, ya hemat tempat buat nyimpen pigura or foto yang dah nggak minat lagi buat dipamerin, hemat uang buat nyetak photo en-or bikin pigura baru, bisa ada ruang bebas pigura di dinding rumah yg bisa dipake buat keperluan lain, entah itu gantungan kunci kek, mindahin posisi lemari tipi, kulkas, dll
gw ga tau dech produk kayak gini dah ada apa belum di Jakarta, kalaupun udah ada harganya terjangkau nggak ya ? kalo dah ada en harganya terjangkau, boleh dech masuk dalam list barang yang dipertimbangkan untuk dibeli buat hadiah ultah bini... ke ke ke.... dah tau duluan dong bund, yg mo dicari...
eh tapi gw nulis gini mudah2an nggak diomelin sama para pedagang pigura keliling en tukang cetak photo yak, nanti disangka mo promosiin produk en memusnahkan mata pencaharian mereka..
emang dech.. kemajuan teknologi itu kayak pisau bermata dua…
rgds,
helal
www.helallf.wordpress.com
www.helallf.blogspot.com
www.facebook.com/home.php?#/profile.php?id=1143461959&ref=profile
Thursday, January 8, 2009
Susahnya bermimpi
Susahnya bermimpi
Seperti yang telah dibahas di tulisan “apakah anda sang pemimpi, si pekerja atau si master ngedumel”. Gw berusaha membikin perbedaan yang mencolok antara ketiga karakter tersebut sebagai sesuatu yang berdiri sendiri sehingga gampang untuk membandingkannya, padahal sih perbedaannya tipis kok terutama antara sang pemimpi dengan si pekerja.
But any way, net net sih intinya, bermimpilah setinggi-tingginya, kejar dan raihlah mimpimu dengan tindakan nyata yang terencana dan jangan pernah atau kelamaan mengeluh jika menemui hambatan, Keep on Semangat !!!
Nah, ngomong2 soal mimpi atau impian, ini dia yang menarik, karena jarang banget diantara kita bisa menjelaskan dengan gamblang apa impiannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, apalagi cara meraihnya alias nggak punya rencana en target yang jelas….
Tapi anehnya tiap akhir tahun, semua orang berlomba-lomba membikin refleksi diri, mengevaluasi tahun sebelumnya dan mencanangkan target tahun selanjutnya, tapi apa bener tuch.. emang masih ada dokumentasi refleksi tahun lalu ? lantas benchmark keberhasilan atau kegagalanya apa, apa nggak cuman sekedar ikutan trend aja di malam tahun baru….. yang besoknya…. Lupain aja… toh ga ada yg inget ini…
Jadi ya gitu… karena nggak punya mimpi yang jelas, kebanyakan dari kita punya kebiasaan datang-kerja-pulang datang-kerja-pulang dah kayak robot.
Trus kalo kita ditanya knapa orang lain maju en kita gini-gini aja, mulailah cari pembenaran yang ujung-ujungnya…. nyalahin orang or nyalahin keadaan or paling gawat, nyalahin Tuhan….
Mungkin kita sudah menjadi ahli dipekerjaan kita masing-masing karena tiap hari melakukan hal yang sama, itu-itu aja, tapi kita nggak tau en kadang ga mau tau konsepnya, bisnis prosessnya dari A sampe Z. Barangkali ini salah satu dampak negative dari proses McDonaldization yang terjadi saat ini, yang membuat semakin terkotak-kotaknya informasi.
Gw sendiri juga kadang susah untuk menjelaskan apa mimpi gw, mau jadi apa gw 5 tahun kedepan, gimana cara gw meraihnya, gimana cara memonitor pelaksanaan rencana kita, bagaimana evaluasinya, dll.
Perlu proses yang cukup panjang untuk belajar bermimpi secara benar, kadang diantara kita sampai harus mengikuti berbagai macam pelatihan, membaca berbagai buku.
Namun tetep aja kadang kita masih belum bisa menjelaskan impiannya secara gamblang dan rencana meraihnya secara rinci, padahal berbagai macam jurus dah dikeluarin, dari mulai menerapkan law-of-attraction digabung dengan SMART Goal, Personal Balanced Score Card , Personal Key Performance Indicator , dan lain sebagainya, yang ujung-ujungnya malah pusinx en kalo dah begini impiannya jadi standard….
Muda senang-senang, tua kaya raya, mati masuk surga
Huah…. ternyata bermimpi yang bener tuch nggak gampang ya, kecuali mimpi yang aneh2 malah gampang banget he he he he…. en kalo gw pikir, ketidakmampuan kita untuk bermimpi karena beberapa factor :
1. Pola pendidikan keluarga
Kita terbiasa didikte dari kecil oleh orang tua kita dari mulai urusan kecil sampai urusan besar, dari mulai milih baju, teman, tempat sekolah, peminatan kuliah, tempat kerja hingga kadang sampai dengan proses pemilihan teman hidup.
Ga heran dech ga punya pendirian tetap alias ikut-ikutan alias plin plan menjadi budaya yang gampang ditemui di negeri ini.
2. Tidak biasa berkompetisi
Kita nggak terbiasa dididik untuk berkompetisi atau menghargai sebuah kompetisi. Budaya ngalah atau nggak mau kalah tanpa alasan yang jelas membuat kita nggak maju maju.
Nggak berani bermimpi menjadi pemimpin, yang terbaik karena nggak enak dengan teman lainnya, atau takut dituduh yang bukan-bukan (ambisiuslah, apalah, halah……)
Nggak berani memiliki impian yang tinggi karena takut tidak didukung atau malah diejek ama temen2… emang elo mampu ???
3. Kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimiliki,
Kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimiliki, menyebabkan kita nggak memiliki wawasan yang luas
Yang membuat kita minder untuk memiliki impian
Yang membuat kita kita takut untuk bermimpi akan sesuatu. yang kita nggak ngerti
Celakanya kadang sebagai refleksi dari ketidaktahuan kita, maka kita cenderung bereaksi negative terhadap mimpi orang lain, jadi cenderung melarang atau tidak mendukung mimpi orang lain.
Kombinasi maut, ga punya pendirian, ga biasa berkompetisi, ga punya wawasan yang luas…. Jadinya pasrah aja… jalanin aja hidup ini apa adanya… toh jodoh, rejeki dan takdir ada di tangan Allah.
Padahal di Al-Quran ditulis, Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum melainkan jika kaum itu merubah nasibnya sendiri
Jadi ya kita sendiri yang harus mau berubah dan merubah nasib kita.
So mari kita mulai berlatih untuk bermimpi dan berlatih untuk merancang serta mewujudkan impian kita demi masa depan kita beserta anak keturunan kita yang lebih baik
Rgds,
Helal
www.helallf.wordpress.com
www.helallf.blogspot.com
www.facebook.com/home.php?#/profile.php?id=1143461959&ref=profile
Seperti yang telah dibahas di tulisan “apakah anda sang pemimpi, si pekerja atau si master ngedumel”. Gw berusaha membikin perbedaan yang mencolok antara ketiga karakter tersebut sebagai sesuatu yang berdiri sendiri sehingga gampang untuk membandingkannya, padahal sih perbedaannya tipis kok terutama antara sang pemimpi dengan si pekerja.
But any way, net net sih intinya, bermimpilah setinggi-tingginya, kejar dan raihlah mimpimu dengan tindakan nyata yang terencana dan jangan pernah atau kelamaan mengeluh jika menemui hambatan, Keep on Semangat !!!
Nah, ngomong2 soal mimpi atau impian, ini dia yang menarik, karena jarang banget diantara kita bisa menjelaskan dengan gamblang apa impiannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, apalagi cara meraihnya alias nggak punya rencana en target yang jelas….
Tapi anehnya tiap akhir tahun, semua orang berlomba-lomba membikin refleksi diri, mengevaluasi tahun sebelumnya dan mencanangkan target tahun selanjutnya, tapi apa bener tuch.. emang masih ada dokumentasi refleksi tahun lalu ? lantas benchmark keberhasilan atau kegagalanya apa, apa nggak cuman sekedar ikutan trend aja di malam tahun baru….. yang besoknya…. Lupain aja… toh ga ada yg inget ini…
Jadi ya gitu… karena nggak punya mimpi yang jelas, kebanyakan dari kita punya kebiasaan datang-kerja-pulang datang-kerja-pulang dah kayak robot.
Trus kalo kita ditanya knapa orang lain maju en kita gini-gini aja, mulailah cari pembenaran yang ujung-ujungnya…. nyalahin orang or nyalahin keadaan or paling gawat, nyalahin Tuhan….
Mungkin kita sudah menjadi ahli dipekerjaan kita masing-masing karena tiap hari melakukan hal yang sama, itu-itu aja, tapi kita nggak tau en kadang ga mau tau konsepnya, bisnis prosessnya dari A sampe Z. Barangkali ini salah satu dampak negative dari proses McDonaldization yang terjadi saat ini, yang membuat semakin terkotak-kotaknya informasi.
Gw sendiri juga kadang susah untuk menjelaskan apa mimpi gw, mau jadi apa gw 5 tahun kedepan, gimana cara gw meraihnya, gimana cara memonitor pelaksanaan rencana kita, bagaimana evaluasinya, dll.
Perlu proses yang cukup panjang untuk belajar bermimpi secara benar, kadang diantara kita sampai harus mengikuti berbagai macam pelatihan, membaca berbagai buku.
Namun tetep aja kadang kita masih belum bisa menjelaskan impiannya secara gamblang dan rencana meraihnya secara rinci, padahal berbagai macam jurus dah dikeluarin, dari mulai menerapkan law-of-attraction digabung dengan SMART Goal, Personal Balanced Score Card , Personal Key Performance Indicator , dan lain sebagainya, yang ujung-ujungnya malah pusinx en kalo dah begini impiannya jadi standard….
Muda senang-senang, tua kaya raya, mati masuk surga
Huah…. ternyata bermimpi yang bener tuch nggak gampang ya, kecuali mimpi yang aneh2 malah gampang banget he he he he…. en kalo gw pikir, ketidakmampuan kita untuk bermimpi karena beberapa factor :
1. Pola pendidikan keluarga
Kita terbiasa didikte dari kecil oleh orang tua kita dari mulai urusan kecil sampai urusan besar, dari mulai milih baju, teman, tempat sekolah, peminatan kuliah, tempat kerja hingga kadang sampai dengan proses pemilihan teman hidup.
Ga heran dech ga punya pendirian tetap alias ikut-ikutan alias plin plan menjadi budaya yang gampang ditemui di negeri ini.
2. Tidak biasa berkompetisi
Kita nggak terbiasa dididik untuk berkompetisi atau menghargai sebuah kompetisi. Budaya ngalah atau nggak mau kalah tanpa alasan yang jelas membuat kita nggak maju maju.
Nggak berani bermimpi menjadi pemimpin, yang terbaik karena nggak enak dengan teman lainnya, atau takut dituduh yang bukan-bukan (ambisiuslah, apalah, halah……)
Nggak berani memiliki impian yang tinggi karena takut tidak didukung atau malah diejek ama temen2… emang elo mampu ???
3. Kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimiliki,
Kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimiliki, menyebabkan kita nggak memiliki wawasan yang luas
Yang membuat kita minder untuk memiliki impian
Yang membuat kita kita takut untuk bermimpi akan sesuatu. yang kita nggak ngerti
Celakanya kadang sebagai refleksi dari ketidaktahuan kita, maka kita cenderung bereaksi negative terhadap mimpi orang lain, jadi cenderung melarang atau tidak mendukung mimpi orang lain.
Kombinasi maut, ga punya pendirian, ga biasa berkompetisi, ga punya wawasan yang luas…. Jadinya pasrah aja… jalanin aja hidup ini apa adanya… toh jodoh, rejeki dan takdir ada di tangan Allah.
Padahal di Al-Quran ditulis, Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum melainkan jika kaum itu merubah nasibnya sendiri
Jadi ya kita sendiri yang harus mau berubah dan merubah nasib kita.
So mari kita mulai berlatih untuk bermimpi dan berlatih untuk merancang serta mewujudkan impian kita demi masa depan kita beserta anak keturunan kita yang lebih baik
Rgds,
Helal
www.helallf.wordpress.com
www.helallf.blogspot.com
www.facebook.com/home.php?#/profile.php?id=1143461959&ref=profile
Monday, January 5, 2009
Apakah anda sang pemimpi, si pekerja, atau si master ngedumel ?
Apakah anda sang pemimpi, si pekerja, atau si master ngedumel ?
Beberapa waktu yang lalu dalam perjalanan ke kantor, gw mendengarkan sebuah acara talk show motivasi di salah satu radio (lupa radio apa).
Ada sebuah kalimat menarik, yang merupakan gabungan dari 3 kata : “be”, “do” dan “have”.
Ketika kata-kata itu dirangkaikan, menjadi menarik juga karena masing2 mempunyai makna yang berbeda-beda.
Pada waktu itu gw kurang begitu menangkap esensi dari gabungan ketiga kata tersebut karena multi tasking processor otak gw sedang aktif berjalan, maklumlah sambil nyetir, dengerin radio, liat pemandangan kiri dan kanan, terima telp, sms, chatting, dll…… xi xi xi xi
Akhirnya berburulah gw di sumber segala sumber… internet… untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut.
Di-bawah ini merupakan pengertian dari rangkaian ke-tiga kata tersebut versi gw :
1. "Be-Do-have" sang pemimpi
Saya bermimpi menjadi orang sukses (be), saya mendapat inspirasi untuk mewujudkannya dengan bekerja yang giat (do), oleh karenanya saya akan memiliki uang yang berlimpah (have).
Orang-orang dalam kategori ini termasuk yang menerapkan law-of-attraction, mereka percaya bahwa pikiran positif akan mengundang hal-hal yang positif juga. Jadi mereka selalu berpikir positif apapun yg terjadi. Mereka percaya bahwa Dunia ini adalah bagaikan sebuah gudang besar yang lengkap isinya untuk semua orang, tinggal minta dan cepat atau lambat anda akan mendapatkan apa yg anda minta.
Orang-orang dalam kategori ini cenderung result oriented bahwa semua aktifitas harus ada tujuan atau mendukung untuk tercapainya suatu tujuan.
Pendekatan ini juga yang paling sering digunakan oleh banyak perusahaan berbasis MLM, atau training-training motivasi. Coba aja ikut seminar2nya pasti pertanyaan pertamanya berbunyi
what is your dream ?
Karena dengan mimpi elo menjadi lebih termotivasi untuk berusaha. Dengan mimpi, elo jadi punya tujuan hidup. Asal jangan mimpi basah ya… ge ge ge ge….
Dalam applikasi di kehidupan nyata, bisa dimulai dengan membuat visi misi, kemudian dibikin strategi untuk mencapai visi misi tersebut.
Kelemahannya ada juga, mimpi terus tapi nggak ada gerakannya, jadinya mimpi tinggal mimpi…. Atau mimpi kali ye… ge ge ge…..
Mimpinya musti realistis dikit, istilahnya membumi atau istilah managementnya musti SMART (Specific, measurable, attainable, realistic, timely/tangible), alat monitor mimpinya ya bisa balance score card, performance prism, or alat management lainnya.
Kelemahan lainnya, kurang memiliki jiwa kompetensi, karena merasa semua sudah tersedia di alam untuk semua orang. (implikasi dari law of attraction)
2. "Do-Have-Be" si pekerja
jika saya bekerja dengan giat (do), saya akan punya uang (have) dan saya akan sukses (be).
Orang-orang dalam kategori ini termotivasi untuk melakukan sesuatu, namun motivasi mereka biasanya lebih ke arah keuntungan materi yang memang mereka inginkan/tuju.
Orang-orang dalam kategori ini cenderung proses oriented bahwa semuanya akan berakhir dengan baik kalau diawali dengan sebuah proses yang baik.
Dunia ini adalah ajang kompetisi, kesuksesan bersifat piramida yang mengerucut ke atas, hanya orang-orang yang tekun, bekerja keras yang akan berhasil
Motto terkenalnya… (kali ye…)
• “No such a free lunch (tidak ada makan siang yang gratis)”
• “Tidak ada musuh serta teman yang abadi kecuali kepentingan”
• Kesuksesan dan keberhasilan adalah buah dari jerih payah kerja keras dan ketekunan
Kelemahannya ada juga, orang-orang dalam kategori ini kerjaaaa… mulu nggak ada istirahatnya, kadang kurang bersosialisasi, kurang santai,
Datang, pulang dan kerja… juga ciri kebanyakan orang dalam kategori ini, sehingga kadang kurang memperhatikan lingkungan sekitarnya.
kadang cenderung menggunakan segala macam cara untuk sukes, apesnya sih kalo nggak sadar suka dimanfaatin orang, diperas hingga habis tapi ya posisi gitu-gitu aja, menjadi kendaraan politik orang lain… sadies.. kerja habis-habisan tanpa tujuan/tanpa hasil yg untung orang lain kesian amat ya….
gw jadi inget statusnya temen gw di facebook beberapa waktu yang lalu… work hard & pray hard… halah.. kayak jaman kumpeni aja…
3. “Have-do-Be" si master ngedumel
jika saya punya uang (have), saya akan belajar (do) dan saya akan sukses (be).
Yang ini gw bingung nanggepinnya, lebih gampang cari jeleknya daripada bagusnya
Orang-orang dalam kategori ini mensyaratkan semuanya harus siap sebelum mereka mau untuk melakukan sesuatu, tetapi mereka tidak akan pernah siap karena secara mental memang tidak siap.
Orang-orang dalam kategori ini cenderung menjadi seorang yang selalu berkeluh kesah.
Jadi teringat sebuah kalimat bijak : ada beda antara mengutarakan masalah dan mengutarakan keluhan
Masalah :
Anda tahu sesuatu tidak berjalan dengan semestinya, kamu dapat menunjukkan perbedaannya dengan standard yang ada atau berlaku umum (best practice), serta kamu dapat memberikan solusi untuk membetulkannya.
Keluhan :
anda cuma bicara dan bicara mengenai sesuatu yang anda “anggap” tidak berjalan dengan semestinya, tetapi anda tidak dapat menunjukkan perbedaannya dengan standard yang ada atau berlaku umum (best practice), dan yang terburuk adalah anda tidak dapat memberikan solusi.
Susahnya, emang lebih gampang ngeluh ya, manusiawi banget sih.. (duh cari pembenaran emang paling enak… xi xi xi xi xi…..)
Tapi come on man…. Ngapain ngeluh mulu… inget “if you don’t want to do it, somebody else will do it and sometimes for free”
manusia dah kebanyakan nech… kompetisi berlangsung dengan ketat
Kalo diterapkan di dunia kerja, misalnya elo nggak happy dgn kerjaan elo sekarang karena merasa kurang dihargai, ya nggak usah menurunkan kinerja, tetep kerja yg bagus aja, professional, karena percayalah seseorang diluar sana akan menghargai kerjaan elo so elo bisa dapet yg lebih baik dari yang sekarang.
Setelah anda membacanya, en mudah2an ngerti bahkan mungkin lebih ngerti dari saya mengenai makna gabungan dari 3 kata tadi (be, do, have), selanjutnya terserah anda, mo menjadi apa anda kalau berdasarkan gabungan 3 kata tersebut. Mudah2an sih anda bukan yang termasuk dalam golongan nomor 3… si master ngedumel… ge ge ge…
Rgds,
Helal
www.helallf.wordpress.com
www.helallf.blogspot.com
www.facebook.com/home.php?#/profile.php?id=1143461959&ref=profile
Beberapa waktu yang lalu dalam perjalanan ke kantor, gw mendengarkan sebuah acara talk show motivasi di salah satu radio (lupa radio apa).
Ada sebuah kalimat menarik, yang merupakan gabungan dari 3 kata : “be”, “do” dan “have”.
Ketika kata-kata itu dirangkaikan, menjadi menarik juga karena masing2 mempunyai makna yang berbeda-beda.
Pada waktu itu gw kurang begitu menangkap esensi dari gabungan ketiga kata tersebut karena multi tasking processor otak gw sedang aktif berjalan, maklumlah sambil nyetir, dengerin radio, liat pemandangan kiri dan kanan, terima telp, sms, chatting, dll…… xi xi xi xi
Akhirnya berburulah gw di sumber segala sumber… internet… untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut.
Di-bawah ini merupakan pengertian dari rangkaian ke-tiga kata tersebut versi gw :
1. "Be-Do-have" sang pemimpi
Saya bermimpi menjadi orang sukses (be), saya mendapat inspirasi untuk mewujudkannya dengan bekerja yang giat (do), oleh karenanya saya akan memiliki uang yang berlimpah (have).
Orang-orang dalam kategori ini termasuk yang menerapkan law-of-attraction, mereka percaya bahwa pikiran positif akan mengundang hal-hal yang positif juga. Jadi mereka selalu berpikir positif apapun yg terjadi. Mereka percaya bahwa Dunia ini adalah bagaikan sebuah gudang besar yang lengkap isinya untuk semua orang, tinggal minta dan cepat atau lambat anda akan mendapatkan apa yg anda minta.
Orang-orang dalam kategori ini cenderung result oriented bahwa semua aktifitas harus ada tujuan atau mendukung untuk tercapainya suatu tujuan.
Pendekatan ini juga yang paling sering digunakan oleh banyak perusahaan berbasis MLM, atau training-training motivasi. Coba aja ikut seminar2nya pasti pertanyaan pertamanya berbunyi
what is your dream ?
Karena dengan mimpi elo menjadi lebih termotivasi untuk berusaha. Dengan mimpi, elo jadi punya tujuan hidup. Asal jangan mimpi basah ya… ge ge ge ge….
Dalam applikasi di kehidupan nyata, bisa dimulai dengan membuat visi misi, kemudian dibikin strategi untuk mencapai visi misi tersebut.
Kelemahannya ada juga, mimpi terus tapi nggak ada gerakannya, jadinya mimpi tinggal mimpi…. Atau mimpi kali ye… ge ge ge…..
Mimpinya musti realistis dikit, istilahnya membumi atau istilah managementnya musti SMART (Specific, measurable, attainable, realistic, timely/tangible), alat monitor mimpinya ya bisa balance score card, performance prism, or alat management lainnya.
Kelemahan lainnya, kurang memiliki jiwa kompetensi, karena merasa semua sudah tersedia di alam untuk semua orang. (implikasi dari law of attraction)
2. "Do-Have-Be" si pekerja
jika saya bekerja dengan giat (do), saya akan punya uang (have) dan saya akan sukses (be).
Orang-orang dalam kategori ini termotivasi untuk melakukan sesuatu, namun motivasi mereka biasanya lebih ke arah keuntungan materi yang memang mereka inginkan/tuju.
Orang-orang dalam kategori ini cenderung proses oriented bahwa semuanya akan berakhir dengan baik kalau diawali dengan sebuah proses yang baik.
Dunia ini adalah ajang kompetisi, kesuksesan bersifat piramida yang mengerucut ke atas, hanya orang-orang yang tekun, bekerja keras yang akan berhasil
Motto terkenalnya… (kali ye…)
• “No such a free lunch (tidak ada makan siang yang gratis)”
• “Tidak ada musuh serta teman yang abadi kecuali kepentingan”
• Kesuksesan dan keberhasilan adalah buah dari jerih payah kerja keras dan ketekunan
Kelemahannya ada juga, orang-orang dalam kategori ini kerjaaaa… mulu nggak ada istirahatnya, kadang kurang bersosialisasi, kurang santai,
Datang, pulang dan kerja… juga ciri kebanyakan orang dalam kategori ini, sehingga kadang kurang memperhatikan lingkungan sekitarnya.
kadang cenderung menggunakan segala macam cara untuk sukes, apesnya sih kalo nggak sadar suka dimanfaatin orang, diperas hingga habis tapi ya posisi gitu-gitu aja, menjadi kendaraan politik orang lain… sadies.. kerja habis-habisan tanpa tujuan/tanpa hasil yg untung orang lain kesian amat ya….
gw jadi inget statusnya temen gw di facebook beberapa waktu yang lalu… work hard & pray hard… halah.. kayak jaman kumpeni aja…
3. “Have-do-Be" si master ngedumel
jika saya punya uang (have), saya akan belajar (do) dan saya akan sukses (be).
Yang ini gw bingung nanggepinnya, lebih gampang cari jeleknya daripada bagusnya
Orang-orang dalam kategori ini mensyaratkan semuanya harus siap sebelum mereka mau untuk melakukan sesuatu, tetapi mereka tidak akan pernah siap karena secara mental memang tidak siap.
Orang-orang dalam kategori ini cenderung menjadi seorang yang selalu berkeluh kesah.
Jadi teringat sebuah kalimat bijak : ada beda antara mengutarakan masalah dan mengutarakan keluhan
Masalah :
Anda tahu sesuatu tidak berjalan dengan semestinya, kamu dapat menunjukkan perbedaannya dengan standard yang ada atau berlaku umum (best practice), serta kamu dapat memberikan solusi untuk membetulkannya.
Keluhan :
anda cuma bicara dan bicara mengenai sesuatu yang anda “anggap” tidak berjalan dengan semestinya, tetapi anda tidak dapat menunjukkan perbedaannya dengan standard yang ada atau berlaku umum (best practice), dan yang terburuk adalah anda tidak dapat memberikan solusi.
Susahnya, emang lebih gampang ngeluh ya, manusiawi banget sih.. (duh cari pembenaran emang paling enak… xi xi xi xi xi…..)
Tapi come on man…. Ngapain ngeluh mulu… inget “if you don’t want to do it, somebody else will do it and sometimes for free”
manusia dah kebanyakan nech… kompetisi berlangsung dengan ketat
Kalo diterapkan di dunia kerja, misalnya elo nggak happy dgn kerjaan elo sekarang karena merasa kurang dihargai, ya nggak usah menurunkan kinerja, tetep kerja yg bagus aja, professional, karena percayalah seseorang diluar sana akan menghargai kerjaan elo so elo bisa dapet yg lebih baik dari yang sekarang.
Setelah anda membacanya, en mudah2an ngerti bahkan mungkin lebih ngerti dari saya mengenai makna gabungan dari 3 kata tadi (be, do, have), selanjutnya terserah anda, mo menjadi apa anda kalau berdasarkan gabungan 3 kata tersebut. Mudah2an sih anda bukan yang termasuk dalam golongan nomor 3… si master ngedumel… ge ge ge…
Rgds,
Helal
www.helallf.wordpress.com
www.helallf.blogspot.com
www.facebook.com/home.php?#/profile.php?id=1143461959&ref=profile
Thursday, January 1, 2009
Antara kentut dengan Teknologi Informasi
Jakarta 31 dec 2008
Lho apa hubungannya ya antara kentut dengan Teknologi Informasi
Dulu waktu gw masih kecil hingga remaja, gw tinggal di sebuah kompleks perumahan deplu. Dari kecil gw diwanti-wanti untuk menjadi anak yg baik, jangan macem2 karena berita sekecil apapun bisa sampe ke Pejambon. Jadi kalo kita main gundu trus berantem sama tetangga, beberapa hari kemudian, beritanya bisa sampe meja pak Mentri yang terhormat dengan berbagai versi dan berbagai analisa….
Dewasa sedikit, sempet dapet rejeki, ngerasain sekolah di luar negeri, tepatnya di sekolah Indonesia cairo, hal yang sama terjadi, diwanti-wanti untuk tidak macam-macam, karena istilahnya ketut di ujung Mesir baunya bisa sampe ke KBRI plus ada kemungkinan tambah bau karena banyak bumbu tambahan, bener2 gawat dech… bisa besok langsung disuruh packing balik ke Indonesia tercinta karena dianggap mencoreng nama Negara dan bangsa….
Hiperbola nggak sih ?, tapi beneran lho… gw pernah dipanggil ke KBRI, diintegrosi sama Athan (atase pertahanan), gara2 hal sepele yang bukan masalah kriminal ataupun pencemaran dan penghianatan bangsa.
Lalu sekarang, sudah kawin en kerja gini, ada sedikit masalah aja, entah darimana taunya, temen2 yang ga pernah ketemu beberapa tahun, jarang sms, jarang email2an, tiba2 muncul dengan sederet sms atau email plus tanggapan dari mulai yg positif hingga yang provocator abiezz.
Kalo dilakukan distribusi normal secara statistic (biar keren dikit-red), rata2 berbunyi “knapa lu ? gw denger elo….”
Gw sih seneng2 aja, berarti mereka masih perhatian ama gw, en kalo gw daftar jadi caleg dah ada basis massa-nya… ge ge ge….
Ga habies pikir, padahal diantara mereka ada yg terpisah jarak ratusan bahkan ribuan kilo meter, dan gw juga nggak pernah curhat di blog, facebook, friendster or media elektronik apapun. Ngeset status di facebook, friendster or ym pun juga nggak.
Selidik punya selidik, ternyata kadang seorang teman yg solidaritasnya cukup tinggi dan kebetulan tahu permasalahannya menyebarkan berita “bahagia” tersebut ke seantero jagad dengan cukup send email atau sms dengan memasukkan distribution list sebanyak mungkin.
Itulah dahsyatnya dunia Teknologi Informasi, dalam sekejap data\informasi bisa melayang kemanapun sebegitu transparannya tinggal bagaimana cara menerima dan mengolah dari masing-masing individu berdasarkan pengalaman serta pengetahuan yang dimilikinya serta referensi yg didapat dari sumber lain yang kemudian menjadi believe/keyakinan atau persepsi.
Masih banyak kasus-kasus lain serupa yang terjadi, yang secara tidak langsung sudah mentransformasikan kedudukan para paparazzi yang dulu didominasi oleh para kuli tinta ke masing-masing individu.
Kalo dalam analogi kasus gw di atas, my best friend is my best paparazi, dan terkadang paparazi-nya bahkan mungkin keluarga sendiri atau malah diri sendiri, bingung khan… gw jelasin dikit dech
Ada teman yang setiap saat, “memamarazi” dirinya sendiri, menginfokan status dirinya per-seper-empat jam ke jagad raya ini melalui facebook or YM. So kita bisa tau apa yang terjadi dengan dirinya secara up-to-date
Bagi marketing ini adalah peluang untuk melakukan program CRM (customer relationship Management), CLM (customer loyalti Management) hingga CIM (Customer involvement management) atau berbagai strategi jitu apaun namanya untuk lebih mendekatkan diri secara personal kepada exisiting dan calon customernya.
Dan semua itu terjadi karena apa ? karena dukungan teknologi informasi.
Jadi dengan dukungan teknologi informasi yang semakin canggih serta membumi ini (istilah kerennya web2.0) dimana semua semakin menjadi horizontal, maka jangan heran jika anda kentut dimana akan tercium baunya sampai ke ujung dunia.
perbedaannya adalah masalah waktu, kalo dulu jedanya bisa beberapa jam atau hari, kalo sekarang... zap... dalam sekejap itungan detik, menit, semua orang bisa tau,
Perbedaan lainnya adalah faktor bias dari data/info yang disampaikan melalui SMS atau email cenderung lebih kecil atau terkontrol karena biasanya orang cuman me-neruskan atau mem-forward email atau sms yang dia terima, dan yang terpenting, kalo dengan sms atau email, ada evidence-nya sehingga bisa dilakukan data/informasi forensik yang lebih akurat dan cepat hasilnya
nah kalo dibandingkan dengan penyampaian data/info secara manual dari mulut ke mulut, anda tau sendiri khan, belum faktor budeg, faktor bolot, sampe faktor artikulasi yang nggak jelas ditambah faktor iseng yg luar biasa... cara buktiin yang efektif.... kalo kepepet, ya cuman sumpah pocong...ge ge ge
Nah ketika cara mulut ke mulut bergabung dengan teknologi informasi, maka hasilnya benar-benar menakjubkan
Anda tidak perlu kaget, ketika anda sedang menikmati jengkol, campur pete ditutup dengan duran, bersama kawan or keluarga anda, kemudian anda kentut, tiba-tiba 3 menit kemudian ada serentetan sms masuk dari orang-orang yang tidak dikenal yang berbunyi
“mas, beli parfumnya dimana, kata teman, barusan anda test parfum yang baru dibeli, trus baunya harum banget, merk apa mas ? channel ya ? yang seri apa, saya mau beli buat kado istri saya” hua ha ha ha ha
Terbukti khan, ada hubungannya antara kentut dengan Teknologi Informasi
Lho apa hubungannya ya antara kentut dengan Teknologi Informasi
Dulu waktu gw masih kecil hingga remaja, gw tinggal di sebuah kompleks perumahan deplu. Dari kecil gw diwanti-wanti untuk menjadi anak yg baik, jangan macem2 karena berita sekecil apapun bisa sampe ke Pejambon. Jadi kalo kita main gundu trus berantem sama tetangga, beberapa hari kemudian, beritanya bisa sampe meja pak Mentri yang terhormat dengan berbagai versi dan berbagai analisa….
Dewasa sedikit, sempet dapet rejeki, ngerasain sekolah di luar negeri, tepatnya di sekolah Indonesia cairo, hal yang sama terjadi, diwanti-wanti untuk tidak macam-macam, karena istilahnya ketut di ujung Mesir baunya bisa sampe ke KBRI plus ada kemungkinan tambah bau karena banyak bumbu tambahan, bener2 gawat dech… bisa besok langsung disuruh packing balik ke Indonesia tercinta karena dianggap mencoreng nama Negara dan bangsa….
Hiperbola nggak sih ?, tapi beneran lho… gw pernah dipanggil ke KBRI, diintegrosi sama Athan (atase pertahanan), gara2 hal sepele yang bukan masalah kriminal ataupun pencemaran dan penghianatan bangsa.
Lalu sekarang, sudah kawin en kerja gini, ada sedikit masalah aja, entah darimana taunya, temen2 yang ga pernah ketemu beberapa tahun, jarang sms, jarang email2an, tiba2 muncul dengan sederet sms atau email plus tanggapan dari mulai yg positif hingga yang provocator abiezz.
Kalo dilakukan distribusi normal secara statistic (biar keren dikit-red), rata2 berbunyi “knapa lu ? gw denger elo….”
Gw sih seneng2 aja, berarti mereka masih perhatian ama gw, en kalo gw daftar jadi caleg dah ada basis massa-nya… ge ge ge….
Ga habies pikir, padahal diantara mereka ada yg terpisah jarak ratusan bahkan ribuan kilo meter, dan gw juga nggak pernah curhat di blog, facebook, friendster or media elektronik apapun. Ngeset status di facebook, friendster or ym pun juga nggak.
Selidik punya selidik, ternyata kadang seorang teman yg solidaritasnya cukup tinggi dan kebetulan tahu permasalahannya menyebarkan berita “bahagia” tersebut ke seantero jagad dengan cukup send email atau sms dengan memasukkan distribution list sebanyak mungkin.
Itulah dahsyatnya dunia Teknologi Informasi, dalam sekejap data\informasi bisa melayang kemanapun sebegitu transparannya tinggal bagaimana cara menerima dan mengolah dari masing-masing individu berdasarkan pengalaman serta pengetahuan yang dimilikinya serta referensi yg didapat dari sumber lain yang kemudian menjadi believe/keyakinan atau persepsi.
Masih banyak kasus-kasus lain serupa yang terjadi, yang secara tidak langsung sudah mentransformasikan kedudukan para paparazzi yang dulu didominasi oleh para kuli tinta ke masing-masing individu.
Kalo dalam analogi kasus gw di atas, my best friend is my best paparazi, dan terkadang paparazi-nya bahkan mungkin keluarga sendiri atau malah diri sendiri, bingung khan… gw jelasin dikit dech
Ada teman yang setiap saat, “memamarazi” dirinya sendiri, menginfokan status dirinya per-seper-empat jam ke jagad raya ini melalui facebook or YM. So kita bisa tau apa yang terjadi dengan dirinya secara up-to-date
Bagi marketing ini adalah peluang untuk melakukan program CRM (customer relationship Management), CLM (customer loyalti Management) hingga CIM (Customer involvement management) atau berbagai strategi jitu apaun namanya untuk lebih mendekatkan diri secara personal kepada exisiting dan calon customernya.
Dan semua itu terjadi karena apa ? karena dukungan teknologi informasi.
Jadi dengan dukungan teknologi informasi yang semakin canggih serta membumi ini (istilah kerennya web2.0) dimana semua semakin menjadi horizontal, maka jangan heran jika anda kentut dimana akan tercium baunya sampai ke ujung dunia.
perbedaannya adalah masalah waktu, kalo dulu jedanya bisa beberapa jam atau hari, kalo sekarang... zap... dalam sekejap itungan detik, menit, semua orang bisa tau,
Perbedaan lainnya adalah faktor bias dari data/info yang disampaikan melalui SMS atau email cenderung lebih kecil atau terkontrol karena biasanya orang cuman me-neruskan atau mem-forward email atau sms yang dia terima, dan yang terpenting, kalo dengan sms atau email, ada evidence-nya sehingga bisa dilakukan data/informasi forensik yang lebih akurat dan cepat hasilnya
nah kalo dibandingkan dengan penyampaian data/info secara manual dari mulut ke mulut, anda tau sendiri khan, belum faktor budeg, faktor bolot, sampe faktor artikulasi yang nggak jelas ditambah faktor iseng yg luar biasa... cara buktiin yang efektif.... kalo kepepet, ya cuman sumpah pocong...ge ge ge
Nah ketika cara mulut ke mulut bergabung dengan teknologi informasi, maka hasilnya benar-benar menakjubkan
Anda tidak perlu kaget, ketika anda sedang menikmati jengkol, campur pete ditutup dengan duran, bersama kawan or keluarga anda, kemudian anda kentut, tiba-tiba 3 menit kemudian ada serentetan sms masuk dari orang-orang yang tidak dikenal yang berbunyi
“mas, beli parfumnya dimana, kata teman, barusan anda test parfum yang baru dibeli, trus baunya harum banget, merk apa mas ? channel ya ? yang seri apa, saya mau beli buat kado istri saya” hua ha ha ha ha
Terbukti khan, ada hubungannya antara kentut dengan Teknologi Informasi

Jakarta 28 Dec 2008
Sistem Informasi Management Kendaraan
Sekitar 3 minggu yang lalu saya melakukan perpanjang STNK sendiri, namun hal yang umum terjadi ketika kita melakukan sesuatu hal untuk pertama kalinya adalah masalah ketersediaan informasi, baik itu informasi mengenai estimasi biaya, syarat, lokasi, maupun lama pengerjaan.
Atas informasi yg didapat dari dealer tempat saya membeli mobil, saya cukup datang ke layanan STNK keliling, mereka pun memberitahu saya syarat, estimasi biaya dan estimasi waktu yang dibutuhkan (kurang lebih 2 jam).
Dengan berbekal informasi yang didapat, maka di-set-lah waktu yang tepat untuk memperpanjang STNK.
Di hari yang telah ditentukan, pergilah saya ke STNK keliling di pasar Rebo, disana setelah mengantri beberapa waktu, saya diberitahu oleh petugas STNK keliling bahwa STNK saya tidak dapat diperpanjang di STNK keliling melainkan di samsat Cikokol Tangerang, karena KTP saya bukan KTP Jakarta, melainkan Tangerang.
Dalam perjalanan menuju Cikokol, saya meminta istri saya untuk menelpon linmas, menurut linmas, saya seharusnya ke samsat BSD bukan Cikokol, karena KTP saya diterbitkan di kecamatan Pondok Aren yang masih dibawah lingkup samsat BSD.
Untungnya samsat BSD masih dalam rute perjalanan saya menuju cikokol, sehingga saya bisa dengan cepat merubah haluan.
Sesampainya di samsat BSD, setelah kembali mengantri beberapa saat, saya diberitahu oleh petugas samsat BSD bahwa STNK saya hanya dapat diperpanjang di Samsat ciputat, samsat BSD hanya menangani perubahan STNK.
Alhasil karena waktu sudah mendekati jam berakhirnya layananan, berubahlah saya menjadi pembalap mobil memacu kendaraan secepat mungkin diantara rusaknya jalanan BSD-ciputat ditengah ketidaktahuan posisi samsat ciputat, hanya mengandalkan “phone a friend”
Alhamdulillah, sampai juga di samsat ciputat , belum tutup, dan tidak disarankan untuk pindah ke samsat lainnya J. Akhirnya STNK-pun jadi diperpanjang.
Tanggapan teman2 mengenai acara perpanjang STNK ini cukup beragam, ada yang bilang :
“Makanya, pake jasa saja daripada buang waktu dan uang”
“namanya juga STNK keliling, ya keliling-keliling dulu lah”
But anyway, sembari menunggu pembuatan STNK, terinspirasi ucapan mas Eko Indrajid di beberapa seminarnya “selama data dan komunikasi bisa di-digitalisasi, maka cepat atau lambat akan terdigitalisasi” atau tulisan Pak Hermawan Kertajaya mengenai “New Wave Marketing” maka saya berpikir, andai ada sebuah system informasi manajemen kendaraan (selanjutnya disebut SIM Kendaraan) yang mudah diakses oleh masyarakat umum sehingga lebih effective dan efficient baik dari segi waktu maupun biaya untuk urusan STNK.
Mungkin system itu sudah ada namun karena belum tersosialsisasikan dengan baik, maka saya tidak mengetahui keberadaan system tersebut.
Ide awalnya sebenarnya sangat sederhana, bagaimana mendapatkan informasi yang valid dalam urusan STNK, baik memperpanjang maupun mutasi atau balik nama.
Dalam bayangan saya, bagaimana caranya saya sebagai masyarakat umum yang ingin mengurus sendiri hal-hal yang berkaitan dengan STNK kendaraannya (perpanjang, mutasi, balik nama, hilang, dll), dapat mendapatkan informasi yang valid mengenai syarat, lokasi dan estimasi biaya serta waktu. Sehingga dapat mengatur jadwal dan biaya se-efisien dan se-efektif mungkin so bisa produktif untuk hal-hal yang lain juga.
Kanal distribusi informasi, yang saya pikirkan dapat melalui internet (web site), atau helpdesk (linmas) ataupun SMS atau mungkin ada media lainnya. Namun semua kanal distribusi informasi harus mendapat pasokan informasi yang valid juga, dan itu dihasilkan oleh SIM Kendaraan.
Kemudian pikiran saya pun berkembang, bahwa SIM kendaraan ini dapat juga dimanfaatkan untuk hal-hal lain seperti pajak yang sedang di-masyarakatkan saat ini, atau kepentingan lain yang berhubungan dengan regulatory atau pembuat kebijakan. Sehingga tercipta sebuah SIM kendaraan yang terintegrasi serta terhubung dengan departemen-departemen terkait
Sistem informasi kendaraan
Dengan demikian struktur database SIM kendaraan yang dimaksud mungkin secara simple dapat berisi beberapa hal seperti :
* Info pemilik kendaraan (NPWP, KTP, SIM)
* Info kendaraan (No rangka, no Mesin, STNK)
* Info produsen (pabrikan, dealer)
* Sejarah kepemilikan/mutasi
* Metode Pembayaran
* Info-info lainnya
Sedangkan beberapa departemen terkait yang dapat menggunakan SIM ini dan kegunaan untuk masing-masing departemen, memang tidak terlalu detail karena nanti terlalu panjang dan kurang bahan diskusi jadinya, diantaranya :
Dirjen Pajak
Seharusnya NPWP juga menjadi salah satu syarat utama pembelian kendaraan, sehingga pajak kendaraan dapat termonitor dengan baik, begitu pula pajak jual beli kendaraan bekas.
Kepolisian
Dengan informasi yang valid, pihak kepolisian dapat lebih efektif dan efisien dalam melakukan cegah tangkal Curanmor, karena semua informasi harus sesuai terutama sebelum proses balik nama STNK dilakukan atau perpanjang/mutasi STNK dilakukan namun NPWP dan KTP pemilik kendaraan tidak sesuai dengan data yang ada.
BPS (Biro Pusat Statistik)
BPS dapat mengeluarkan data statistik yang valid dan update baik mengenai kendaraan, yang dapat digunakan baik oleh regulatory, industry ataupun dunia pendidikan.
Depperindag
Depperindag dapat menghasilkan sebuah analisa studi kebijakan atau kebijakan-kebijakan baik baru maupun penyempurnaan dari kebijakan yang sudah ada mengenai industry otomotif berdasarkan data-data yang dihasilkan oleh SIM kendaraan dan BPS
Dephub
Dephub dapat menghasilkan sebuah analisa studi kebijakan atau kebijakan-kebijakan baik baru maupun penyempurnaan dari kebijakan yang sudah ada mengenai tranportasi masal dan hal lainnya, berdasarkan data-data yang dihasilkan oleh SIM kendaraan dan BPS
Depkeu
Depkeu dapat menghasilkan sebuah analisa studi kebijakan atau kebijakan-kebijakan baik baru maupun penyempurnaan dari kebijakan yang sudah ada mengenai aturan lembaga pembiayaan kendaraan bermotor dan hal lain yang terkait, berdasarkan data-data yang dihasilkan oleh SIM kendaraan dan BPS
Deppu
Dep Pekerjaan Umum dapat menghasilkan sebuah analisa studi kebijakan atau kebijakan-kebijakan baik baru maupun penyempurnaan dari kebijakan yang sudah ada mengenai rencana pembangunan infrastruktur jalan dan hal lainnya, berdasarkan data-data yang dihasilkan oleh SIM kendaraan dan BPS
Sebetulnya masih banyak departemen terkait laiinnya yg dapat menggunakan SIM kendaraan ini, seperti departemen kesehatan, bagian tata kota, dll. Namun seperti yang saya bilang tadi, ini hanya kerangka awal SIM Kendaraan versi saya sambil menunggu memperpanjang STNK.
So, kalo system ini belum ada en ada yang mau merealisasikannya.. ya monggo…
Atau system ini sudah ada dan blue print-nya sama atau lebih bagus namun harus secara bertahap dikembangkan karena faktor keuangan dan budaya (change management process)... puasti saya dukung.. biar gampang hidup ini.. ge ge ge ge….
Ada lagi kerangka system2 lain yang saya coba buat berdasarkan pengalaman saya melakukan sesuatu sendiri, seperti ngurus tanah, dll. Nanti saya akan share juga dech, itung2 kalo ada yg mo ngajak diskusi ge ge ge…
Tapi itu susahnya kita ini khan punya filosofi yang unik… “kalo bisa dipersulit.. knapa dipermudah “
Rgds,
Helal
menjadi dosen— sebuah refleksi
Jakarta 5 mei 2008
Beberapa waktu yg lalu, di millis kampus saya baca ada beberapa email yg berkaitan dengan keinginan untuk menjadi dosen di kampus tercinta Pancasila
Secara bersamaan, beberapa waktu yg lalu pula saya berbicara dengan teman2 yang menawarkan kepada saya kesempatan menjadi dosen lepas di kampus mereka di hari sabtu minggu.
Saya jadi teringat ketika saya lulus 8 tahun yang lalu setelah menyelesaikan S1 saya atau 3 tahun yang lalu setelah menyelesaikan S2 saya, betapa saya pernah berkeinginan untuk menjadi dosen, atau melihat pengalaman saya sejak saya pertama kali kerja professional 8 tahun yg lalu hingga saat ini dan sudah beberapa kali memberikan pelatihan, training, baik di luar perusahaan (objekan he hehe) atau di dalam perusahaan.
saya sempet merenung, memikirkan apakah benar saya pingin menjadi dosen ? mau jadi dosen kayak apa saya nanti ? dan dalam perenungan tersebut sampailah saya pada 9 alasan mengapa orang ingin menjadi dosen… dan menarik untuk dijadikan bahan penelitian kalau-kalau nanti saya dapet rejeki untuk mengambil S3.
9 alasan orang menjadi dosen :
1. Kecelakaan
ada sebagian orang yang menjadi dosen karena kecelakaan, awal mula mereka dianggap genius, ditawari menjadi assiten dosen, sampingan sambil menunggu lulus atau kesempatan di luar, mereka terus menekuni kegiatan tersebut dan lama-lama menjadi serius dan menjadi yang utama.
2. Tidak ada pilihan
Ada sebagian orang yang menjadi dosen karena tidak ada pilihan lagi, susah payah mencari kerja diluar namun tidak dapat juga, akhirnya jalan pintasnya ya menjadi dosen di kampus tercinta memanfaatkan koneksi internal yang ada.
3. Popularitas
ada sebagian orang yang menjadi dosen untuk mencari popularitas, karena bisa meningkatkan daya jual mereka di market dan di politik.
4. Penghasilan tambahan
ada sebagian orang yang manjadi dosen untuk mencari uang tambahan karena penghasilan yang ada sekarang dirasa kurang mencukupi kebutuhan sehari-hari
5. Cadangan
mirip dengan nomor 4 ditambah cadangan kalau-kalau dipecat minimal masih punya kerjaan dan penghasilan
6. menjaga ilmu yang dimiliki
ada sebagian orang yang menjadi dosen dengan maksud menjadi kesinambungan dari ilmu pengetahuan yang dimilikinya karena bidang pekerjaan yang digeluti sekarang berbeda dengan keilmuan yang dimilikinya. Daripada sayang kuliah S1 sampe S2 bahkan S3 mahal2 namun ga kepake, mendingan ngajar, bisa tetep menjaga kesinambungan bahkan mungkin mengimprove
7. berbagi ilmu dan pengalaman
ada sebagian orang yang merasa sudah cukup memiliki ilmu dan pengalaman dan merasa sudah waktunya untuk bisa membagi dengan yg lain syukur-syukur bisa menambah networking.
8. Batu loncatan
ada sebagian orang yang ingin menjadi dosen sebagai batu loncatan untuk mendapatkan networking atau akses entah itu ke beasiswa luar negeri, pekerjaan yg lebih baik, dll.
9. Pengabdian
Mirip dengan nomor 6 ada sebagian orang yang menjadi dosen karena memang mereka menjadikan dosen sebagai bagian dari pengabdian terhadap masyarakat, ga ngejar materi, melainkan kepuasan bathin.
mungkin ada point lain yg terlewatkan namun itu yang terpikirkan oleh saya hingga saat ini…
so… where will I be ? and what is the impact of each point below to the student to the college to the community, etc ?
at this point, I’m thinking of point number 6, 7, 8 and 9….. but is it really that ? am i already honest to my self ?
and how about you ?
just a reflection of my taught….
Beberapa waktu yg lalu, di millis kampus saya baca ada beberapa email yg berkaitan dengan keinginan untuk menjadi dosen di kampus tercinta Pancasila
Secara bersamaan, beberapa waktu yg lalu pula saya berbicara dengan teman2 yang menawarkan kepada saya kesempatan menjadi dosen lepas di kampus mereka di hari sabtu minggu.
Saya jadi teringat ketika saya lulus 8 tahun yang lalu setelah menyelesaikan S1 saya atau 3 tahun yang lalu setelah menyelesaikan S2 saya, betapa saya pernah berkeinginan untuk menjadi dosen, atau melihat pengalaman saya sejak saya pertama kali kerja professional 8 tahun yg lalu hingga saat ini dan sudah beberapa kali memberikan pelatihan, training, baik di luar perusahaan (objekan he hehe) atau di dalam perusahaan.
saya sempet merenung, memikirkan apakah benar saya pingin menjadi dosen ? mau jadi dosen kayak apa saya nanti ? dan dalam perenungan tersebut sampailah saya pada 9 alasan mengapa orang ingin menjadi dosen… dan menarik untuk dijadikan bahan penelitian kalau-kalau nanti saya dapet rejeki untuk mengambil S3.
9 alasan orang menjadi dosen :
1. Kecelakaan
ada sebagian orang yang menjadi dosen karena kecelakaan, awal mula mereka dianggap genius, ditawari menjadi assiten dosen, sampingan sambil menunggu lulus atau kesempatan di luar, mereka terus menekuni kegiatan tersebut dan lama-lama menjadi serius dan menjadi yang utama.
2. Tidak ada pilihan
Ada sebagian orang yang menjadi dosen karena tidak ada pilihan lagi, susah payah mencari kerja diluar namun tidak dapat juga, akhirnya jalan pintasnya ya menjadi dosen di kampus tercinta memanfaatkan koneksi internal yang ada.
3. Popularitas
ada sebagian orang yang menjadi dosen untuk mencari popularitas, karena bisa meningkatkan daya jual mereka di market dan di politik.
4. Penghasilan tambahan
ada sebagian orang yang manjadi dosen untuk mencari uang tambahan karena penghasilan yang ada sekarang dirasa kurang mencukupi kebutuhan sehari-hari
5. Cadangan
mirip dengan nomor 4 ditambah cadangan kalau-kalau dipecat minimal masih punya kerjaan dan penghasilan
6. menjaga ilmu yang dimiliki
ada sebagian orang yang menjadi dosen dengan maksud menjadi kesinambungan dari ilmu pengetahuan yang dimilikinya karena bidang pekerjaan yang digeluti sekarang berbeda dengan keilmuan yang dimilikinya. Daripada sayang kuliah S1 sampe S2 bahkan S3 mahal2 namun ga kepake, mendingan ngajar, bisa tetep menjaga kesinambungan bahkan mungkin mengimprove
7. berbagi ilmu dan pengalaman
ada sebagian orang yang merasa sudah cukup memiliki ilmu dan pengalaman dan merasa sudah waktunya untuk bisa membagi dengan yg lain syukur-syukur bisa menambah networking.
8. Batu loncatan
ada sebagian orang yang ingin menjadi dosen sebagai batu loncatan untuk mendapatkan networking atau akses entah itu ke beasiswa luar negeri, pekerjaan yg lebih baik, dll.
9. Pengabdian
Mirip dengan nomor 6 ada sebagian orang yang menjadi dosen karena memang mereka menjadikan dosen sebagai bagian dari pengabdian terhadap masyarakat, ga ngejar materi, melainkan kepuasan bathin.
mungkin ada point lain yg terlewatkan namun itu yang terpikirkan oleh saya hingga saat ini…
so… where will I be ? and what is the impact of each point below to the student to the college to the community, etc ?
at this point, I’m thinking of point number 6, 7, 8 and 9….. but is it really that ? am i already honest to my self ?
and how about you ?
just a reflection of my taught….
fenomena ayat-ayat cinta
Jakarta 17 maret 2008
Memahami fenomena Ayat-Ayat Cinta, dengan berbagai pro kontranya, ada yang memuji dan ada yang menghujat.
Kalo menurut saya pribadi, film ini simple, ringan dan bagus, sehingga mudah ditangkap, dicerna, dipahami dan dihayati oleh semua kalangan. . Tentu saja mungkin jauh dari harapan temen2 yang bener2 mendalami agama atau yang pernah tinggal di Cairo atau yang pernah membaca novelnya
Namun, sebagai sebuah catatan, film ini mampu menarik jutaan orang untuk berbondong-bondong menontonnya dari berbagai kalangan baik tua maupun muda, baik pria maupun wanita bahkan dari kalangan non-muslim sekalipun.
Dahsyat bukan…
so.. kita sambut dengan hangat terobosan baru ini, anggaplah ini salah satu metode dakwah yg disesuaikan dengan jaman sekarang, supaya orang tahu bahwa Islam memang indah... jauh dari persepsi banyak orang mengenai Islam bahkan dari orang islam (ktp) sekalipun... anggap saja film ini sebagai product untuk kelas pemula bagi yang ingin mengenal islam… atau sebagai pengingat bagi sahabat muslim yang sudah mulai menjauh.. atau sebagai penguat iman untuk dapat pindah ke level selanjutnya.
Jadi inget jaman sunan kalijaga dulu, beliau berdakwah dengan mencoba mengikuti budaya jawa yg ada pada saat itu, wayang, dll. walau mungkin beliau tahu bahwa hal tersebut kurang tepat.
hal yang sama dilakukan oleh orang2 non muslim, mereka secara pelan namun pasti memasukan ideologi mereka melalui hal2 yang simple dan mudah dipahami oleh orang banyak…
so kita dukung dan berdoa semoga semakin banyak orang bikin film agama dari yg simple hingga yg berat sehingga dapat memenuhi dahaga semua kalangan semua lapis tingkatan keimanan.
Memahami fenomena Ayat-Ayat Cinta, dengan berbagai pro kontranya, ada yang memuji dan ada yang menghujat.
Kalo menurut saya pribadi, film ini simple, ringan dan bagus, sehingga mudah ditangkap, dicerna, dipahami dan dihayati oleh semua kalangan. . Tentu saja mungkin jauh dari harapan temen2 yang bener2 mendalami agama atau yang pernah tinggal di Cairo atau yang pernah membaca novelnya
Namun, sebagai sebuah catatan, film ini mampu menarik jutaan orang untuk berbondong-bondong menontonnya dari berbagai kalangan baik tua maupun muda, baik pria maupun wanita bahkan dari kalangan non-muslim sekalipun.
Dahsyat bukan…
so.. kita sambut dengan hangat terobosan baru ini, anggaplah ini salah satu metode dakwah yg disesuaikan dengan jaman sekarang, supaya orang tahu bahwa Islam memang indah... jauh dari persepsi banyak orang mengenai Islam bahkan dari orang islam (ktp) sekalipun... anggap saja film ini sebagai product untuk kelas pemula bagi yang ingin mengenal islam… atau sebagai pengingat bagi sahabat muslim yang sudah mulai menjauh.. atau sebagai penguat iman untuk dapat pindah ke level selanjutnya.
Jadi inget jaman sunan kalijaga dulu, beliau berdakwah dengan mencoba mengikuti budaya jawa yg ada pada saat itu, wayang, dll. walau mungkin beliau tahu bahwa hal tersebut kurang tepat.
hal yang sama dilakukan oleh orang2 non muslim, mereka secara pelan namun pasti memasukan ideologi mereka melalui hal2 yang simple dan mudah dipahami oleh orang banyak…
so kita dukung dan berdoa semoga semakin banyak orang bikin film agama dari yg simple hingga yg berat sehingga dapat memenuhi dahaga semua kalangan semua lapis tingkatan keimanan.
The Cycle of Life
Jakarta 25 Dec, 2007
Beberapa waktu yang lalu, Bapak saya sakit, cukup parah juga, beliau mengalami pendarahan lambung, HBnya turun hingga 4,
Sekedar untuk menyambung-nyambung cerita, saat tulisan ini ditulis, anak pertama saya baru berumur 7 bulan. Semenjak dilahirkan, dibawa pulang ke rumah hingga hari ini, saya sering membantu istri saya merawat anak saya, mengganti popok/celana/pampers anak saya, membuat susu, memandikan, dll.
Kembali ke cerita mengenai Bapak saya…. Karena beliau mempunyai masalah dengan prostatnya, jadilah dia tidak dapat menggunakan kateter, sehingga harus dipakaikan pampers.
Kemarinlah pertama kali dalam hidup saya, saya menelanjangi Bapak saya untuk memakaikan dia pampers dan menggantinya per sekian jam sekali atau kalau memang sudah waktunya diganti karena penuh.
Lesson learn that I have on that days, The Cycle of life….. waktu kecil kita dirawat oleh orang tua kita, menjelang dewasa kita merawat anak kita dan atau orang tua kita, kemudian ketika kita sudah tua, anak kita yang akan merawat kita (smoga... Amien).
Hal itu benar2 membuat saya semakin mencintai keluarga saya, meskipun kadang terdapat konflik, namun mereka tetap keluarga saya….
Ditengah suka dan duka….
Pulang dari rumah sakit sehabis mengurus Bapak saya, saya memandang anak saya Mahesa yang sedang tertidur pulas,,, saya bisikkan kepadanya
“Suatu saat kamu akan merawat saya sebagaimana saya merawat kamu sekarang…. Semoga Allah mengijinkan saya hidup lebih lama untuk melihat kamu merawat anak kamu….”
Life is to short… ga pernah ada itu namanya bekas anak, bekas orang tua… yang ada hanya bekas istri/suami (kalo bisa sih jangan)….
Jangan pernah sia-siakan keluargamu, karena disanalah kamu akan menemukan kedamaian dalam hidup, semangat untuk menjalani hidup,
Dan saya bersyukur kepada Allah, akan apa yang saya miliki saat ini, akan keluarga yang saya miliki saat ini, dan semoga Allah akan tetap melindungi, menyayangi dan membimbing kami semua.
Biasanya kita baru akan menyadari akan arti kehadiran\pentingnya sesuatu ketika sesuat tersebut sudah tidak ada. Dan ketika kita menyadarinya… segalanya sudah terlambat….
Beberapa waktu yang lalu, Bapak saya sakit, cukup parah juga, beliau mengalami pendarahan lambung, HBnya turun hingga 4,
Sekedar untuk menyambung-nyambung cerita, saat tulisan ini ditulis, anak pertama saya baru berumur 7 bulan. Semenjak dilahirkan, dibawa pulang ke rumah hingga hari ini, saya sering membantu istri saya merawat anak saya, mengganti popok/celana/pampers anak saya, membuat susu, memandikan, dll.
Kembali ke cerita mengenai Bapak saya…. Karena beliau mempunyai masalah dengan prostatnya, jadilah dia tidak dapat menggunakan kateter, sehingga harus dipakaikan pampers.
Kemarinlah pertama kali dalam hidup saya, saya menelanjangi Bapak saya untuk memakaikan dia pampers dan menggantinya per sekian jam sekali atau kalau memang sudah waktunya diganti karena penuh.
Lesson learn that I have on that days, The Cycle of life….. waktu kecil kita dirawat oleh orang tua kita, menjelang dewasa kita merawat anak kita dan atau orang tua kita, kemudian ketika kita sudah tua, anak kita yang akan merawat kita (smoga... Amien).
Hal itu benar2 membuat saya semakin mencintai keluarga saya, meskipun kadang terdapat konflik, namun mereka tetap keluarga saya….
Ditengah suka dan duka….
Pulang dari rumah sakit sehabis mengurus Bapak saya, saya memandang anak saya Mahesa yang sedang tertidur pulas,,, saya bisikkan kepadanya
“Suatu saat kamu akan merawat saya sebagaimana saya merawat kamu sekarang…. Semoga Allah mengijinkan saya hidup lebih lama untuk melihat kamu merawat anak kamu….”
Life is to short… ga pernah ada itu namanya bekas anak, bekas orang tua… yang ada hanya bekas istri/suami (kalo bisa sih jangan)….
Jangan pernah sia-siakan keluargamu, karena disanalah kamu akan menemukan kedamaian dalam hidup, semangat untuk menjalani hidup,
Dan saya bersyukur kepada Allah, akan apa yang saya miliki saat ini, akan keluarga yang saya miliki saat ini, dan semoga Allah akan tetap melindungi, menyayangi dan membimbing kami semua.
Biasanya kita baru akan menyadari akan arti kehadiran\pentingnya sesuatu ketika sesuat tersebut sudah tidak ada. Dan ketika kita menyadarinya… segalanya sudah terlambat….
kenangan masa lalu....
Jakarta Feb 28, 2008
Seorang sahabat lama mengundang saya untuk bertemu dengannya di sebuah kafe dekat kantor, kami bertemu disana bercerita ngalor ngidul dari mulai masalah kerjaan, politik hingga keluarga (masing -masing dari kami sudah menikah dan sudah dikarunia anak) ditemani temaram lampu café dan nyanyian santai dari life music di café tersebut.
Masuklah kami dalam percakapan yang menjadi inti pembicaraan malam itu, dia bercerita kalo beberapa waktu yang lalu dia bertemu dengan seseorang wanita muda yg sangat mirip dengan seseorang di masa lalunya.
Yang membawa sahabat saya ke sebuah titik dimana seakan-akan dia ditarik kembali ke masa lalu, melihat rekaman kejadian yang sudah terjadi bertahun tahun silam namun seakan baru saja terjadi, bagaikan menonton sebuah film documenter.
Sahabat saya berkata, betapa dia tiba-tiba merindukan untuk sekedar bertemu, memandang wajah dan berbicara dengan mantan kekasihnya itu, meskipun dia menyadari bahwa segalanya telah berubah seiring waktu yang berjalan. dan hal tersebut dapat menimbulkan masalah baru.
NAFF --- Kau masih kekasihku
"Jauh dilubuk hatiku... Masih terukir namamu...”
“Jauh didasar jiwaku... engkau masih kekasihku....”
“andai saja waktu dapat terulang kembali…”
Perbincangan semakin melantur, mulai mengandai-andai, mulai bertanya-tanya kenapa, mengapa, jikalau ? yang diakhiri dengan sepenggal kalimat dari sahabat saya.. mengapa harus ada perpisahan ?
Kami tertegun sejenuk untuk kemudian tertawa terbahak bahak bersama.
Tidak ada yang abadi di dunia ini selain Allah, kita tidak akan pernah bisa 24 jam selalu bersama dengan seseorang yang kita cintai, pasti ada perpisahan yang terjadi, entah karena harus pergi ke kamar mandi, tidur, pergi kerja, berbelanja dan lain lain ataupun berpisah karena perbedaan pendapat yang berujung kepada putus hubungan atau perceraian atau perpisahan yang lebih besar lagi yaitu kematian.
Mengingat mantan kekasih kalau menurut saya, merupakan sebuah perasaan yang manusiawi selama kita bisa menempatkan segala sesuatunya dengan proporsional, sebab bagaimanapun juga, mantan kekasih kita adalah bagian dari pecahan teka teki kehidupan kita. Mereka mempunyai jasa dan andil dalam membentuk kita sebagai manusia apa adanya saat ini.
Ada masa-masa bahagia... ada masa-masa sedih...
Ada kebencian... ada kerinduan....
Tak peduli betapa sakitnya perpisahan yg terjadi, apapun alasannya, mereka (mantan kekasih), pernah menjadi bagian dari kehidupan kita.
But life goes on... en kita tetap harus bergerak maju, suka atau tidak suka kita tetap harus melanjutkan kehidupan kita sendiri-sendiri sampai akhirnya waktu kita di dunia ini memang sudah habis seperti yang telah ditetapkan oleh-Nya
Cara terbaik memang adalah dengan berpandangan positif, menghilangkan seluruh amarah, kekecewaan dan dendam, menempatkan para mantan kekasih sebagai teman baik kembali.
Teman baik saya ketika SMA (Heru) pernah berkata kepada saya, dia mengutip dari Kitab Suci (Al-quran):
Allah tidak akan menghapus sebuah ayat, melainkan menggantinya dengan yg lebih baik, minimal sama" "so... kita harus yakin, pacar kita/pasangan kita yang sekarang adalah lebih baik atau minimal sama dari yg sebelumnya."
Sebuah kalimat sederhana yg mungkin terlalu rumit pada saat itu untuk dimaknai, secara kita masih muda dan sarat dengan egoisme serta kerapuhan.
Saya selalu meyakini ucapan tersebut, saya selalu meyakini, bahwa apa yang saya miliki sekarang, adalah lebih baik atau minimal sama dari sebelumnya... Dan Allah mengetahui apa yang terbaik untuk saya....
Saya jadi teringat kalimat yang berbunyi :
Biasanya kita baru akan menyadari akan arti kehadiran\pentingnya seseorang ketika orang tersebut sudah tidak ada disisi kita atau dengan kata lain kita sudah kehilangan dirinya.
Betapa orang baru bisa menghargai sesuatu ketika sesuatu tersebut sudah tidak ada, betapa orang baru bersyukur tatkala nikmat tersebut sudah dicabut oleh-nya... bukankan semua itu sudah terlambat...?
Kami tenggelam dalam keheningan dan lamunan kami masing-masing, sambil mendengarkan lantunan lagu yang berbunyi :
Juliette – Ku Tak Perduli
"bukannya aku takut akan kehilangan dirimu.. tapi aku takut kehilangan cintamu..."
"mungkin saja saat itu kau mempermainkan aku, seakan kau bisa membalas cintaku.."
Suddenly, I feel so tired and I wanna go home.....
Seorang sahabat lama mengundang saya untuk bertemu dengannya di sebuah kafe dekat kantor, kami bertemu disana bercerita ngalor ngidul dari mulai masalah kerjaan, politik hingga keluarga (masing -masing dari kami sudah menikah dan sudah dikarunia anak) ditemani temaram lampu café dan nyanyian santai dari life music di café tersebut.
Masuklah kami dalam percakapan yang menjadi inti pembicaraan malam itu, dia bercerita kalo beberapa waktu yang lalu dia bertemu dengan seseorang wanita muda yg sangat mirip dengan seseorang di masa lalunya.
Yang membawa sahabat saya ke sebuah titik dimana seakan-akan dia ditarik kembali ke masa lalu, melihat rekaman kejadian yang sudah terjadi bertahun tahun silam namun seakan baru saja terjadi, bagaikan menonton sebuah film documenter.
Sahabat saya berkata, betapa dia tiba-tiba merindukan untuk sekedar bertemu, memandang wajah dan berbicara dengan mantan kekasihnya itu, meskipun dia menyadari bahwa segalanya telah berubah seiring waktu yang berjalan. dan hal tersebut dapat menimbulkan masalah baru.
NAFF --- Kau masih kekasihku
"Jauh dilubuk hatiku... Masih terukir namamu...”
“Jauh didasar jiwaku... engkau masih kekasihku....”
“andai saja waktu dapat terulang kembali…”
Perbincangan semakin melantur, mulai mengandai-andai, mulai bertanya-tanya kenapa, mengapa, jikalau ? yang diakhiri dengan sepenggal kalimat dari sahabat saya.. mengapa harus ada perpisahan ?
Kami tertegun sejenuk untuk kemudian tertawa terbahak bahak bersama.
Tidak ada yang abadi di dunia ini selain Allah, kita tidak akan pernah bisa 24 jam selalu bersama dengan seseorang yang kita cintai, pasti ada perpisahan yang terjadi, entah karena harus pergi ke kamar mandi, tidur, pergi kerja, berbelanja dan lain lain ataupun berpisah karena perbedaan pendapat yang berujung kepada putus hubungan atau perceraian atau perpisahan yang lebih besar lagi yaitu kematian.
Mengingat mantan kekasih kalau menurut saya, merupakan sebuah perasaan yang manusiawi selama kita bisa menempatkan segala sesuatunya dengan proporsional, sebab bagaimanapun juga, mantan kekasih kita adalah bagian dari pecahan teka teki kehidupan kita. Mereka mempunyai jasa dan andil dalam membentuk kita sebagai manusia apa adanya saat ini.
Ada masa-masa bahagia... ada masa-masa sedih...
Ada kebencian... ada kerinduan....
Tak peduli betapa sakitnya perpisahan yg terjadi, apapun alasannya, mereka (mantan kekasih), pernah menjadi bagian dari kehidupan kita.
But life goes on... en kita tetap harus bergerak maju, suka atau tidak suka kita tetap harus melanjutkan kehidupan kita sendiri-sendiri sampai akhirnya waktu kita di dunia ini memang sudah habis seperti yang telah ditetapkan oleh-Nya
Cara terbaik memang adalah dengan berpandangan positif, menghilangkan seluruh amarah, kekecewaan dan dendam, menempatkan para mantan kekasih sebagai teman baik kembali.
Teman baik saya ketika SMA (Heru) pernah berkata kepada saya, dia mengutip dari Kitab Suci (Al-quran):
Allah tidak akan menghapus sebuah ayat, melainkan menggantinya dengan yg lebih baik, minimal sama" "so... kita harus yakin, pacar kita/pasangan kita yang sekarang adalah lebih baik atau minimal sama dari yg sebelumnya."
Sebuah kalimat sederhana yg mungkin terlalu rumit pada saat itu untuk dimaknai, secara kita masih muda dan sarat dengan egoisme serta kerapuhan.
Saya selalu meyakini ucapan tersebut, saya selalu meyakini, bahwa apa yang saya miliki sekarang, adalah lebih baik atau minimal sama dari sebelumnya... Dan Allah mengetahui apa yang terbaik untuk saya....
Saya jadi teringat kalimat yang berbunyi :
Biasanya kita baru akan menyadari akan arti kehadiran\pentingnya seseorang ketika orang tersebut sudah tidak ada disisi kita atau dengan kata lain kita sudah kehilangan dirinya.
Betapa orang baru bisa menghargai sesuatu ketika sesuatu tersebut sudah tidak ada, betapa orang baru bersyukur tatkala nikmat tersebut sudah dicabut oleh-nya... bukankan semua itu sudah terlambat...?
Kami tenggelam dalam keheningan dan lamunan kami masing-masing, sambil mendengarkan lantunan lagu yang berbunyi :
Juliette – Ku Tak Perduli
"bukannya aku takut akan kehilangan dirimu.. tapi aku takut kehilangan cintamu..."
"mungkin saja saat itu kau mempermainkan aku, seakan kau bisa membalas cintaku.."
Suddenly, I feel so tired and I wanna go home.....
Subscribe to:
Posts (Atom)