Jakarta 31 dec 2008
Lho apa hubungannya ya antara kentut dengan Teknologi Informasi
Dulu waktu gw masih kecil hingga remaja, gw tinggal di sebuah kompleks perumahan deplu. Dari kecil gw diwanti-wanti untuk menjadi anak yg baik, jangan macem2 karena berita sekecil apapun bisa sampe ke Pejambon. Jadi kalo kita main gundu trus berantem sama tetangga, beberapa hari kemudian, beritanya bisa sampe meja pak Mentri yang terhormat dengan berbagai versi dan berbagai analisa….
Dewasa sedikit, sempet dapet rejeki, ngerasain sekolah di luar negeri, tepatnya di sekolah Indonesia cairo, hal yang sama terjadi, diwanti-wanti untuk tidak macam-macam, karena istilahnya ketut di ujung Mesir baunya bisa sampe ke KBRI plus ada kemungkinan tambah bau karena banyak bumbu tambahan, bener2 gawat dech… bisa besok langsung disuruh packing balik ke Indonesia tercinta karena dianggap mencoreng nama Negara dan bangsa….
Hiperbola nggak sih ?, tapi beneran lho… gw pernah dipanggil ke KBRI, diintegrosi sama Athan (atase pertahanan), gara2 hal sepele yang bukan masalah kriminal ataupun pencemaran dan penghianatan bangsa.
Lalu sekarang, sudah kawin en kerja gini, ada sedikit masalah aja, entah darimana taunya, temen2 yang ga pernah ketemu beberapa tahun, jarang sms, jarang email2an, tiba2 muncul dengan sederet sms atau email plus tanggapan dari mulai yg positif hingga yang provocator abiezz.
Kalo dilakukan distribusi normal secara statistic (biar keren dikit-red), rata2 berbunyi “knapa lu ? gw denger elo….”
Gw sih seneng2 aja, berarti mereka masih perhatian ama gw, en kalo gw daftar jadi caleg dah ada basis massa-nya… ge ge ge….
Ga habies pikir, padahal diantara mereka ada yg terpisah jarak ratusan bahkan ribuan kilo meter, dan gw juga nggak pernah curhat di blog, facebook, friendster or media elektronik apapun. Ngeset status di facebook, friendster or ym pun juga nggak.
Selidik punya selidik, ternyata kadang seorang teman yg solidaritasnya cukup tinggi dan kebetulan tahu permasalahannya menyebarkan berita “bahagia” tersebut ke seantero jagad dengan cukup send email atau sms dengan memasukkan distribution list sebanyak mungkin.
Itulah dahsyatnya dunia Teknologi Informasi, dalam sekejap data\informasi bisa melayang kemanapun sebegitu transparannya tinggal bagaimana cara menerima dan mengolah dari masing-masing individu berdasarkan pengalaman serta pengetahuan yang dimilikinya serta referensi yg didapat dari sumber lain yang kemudian menjadi believe/keyakinan atau persepsi.
Masih banyak kasus-kasus lain serupa yang terjadi, yang secara tidak langsung sudah mentransformasikan kedudukan para paparazzi yang dulu didominasi oleh para kuli tinta ke masing-masing individu.
Kalo dalam analogi kasus gw di atas, my best friend is my best paparazi, dan terkadang paparazi-nya bahkan mungkin keluarga sendiri atau malah diri sendiri, bingung khan… gw jelasin dikit dech
Ada teman yang setiap saat, “memamarazi” dirinya sendiri, menginfokan status dirinya per-seper-empat jam ke jagad raya ini melalui facebook or YM. So kita bisa tau apa yang terjadi dengan dirinya secara up-to-date
Bagi marketing ini adalah peluang untuk melakukan program CRM (customer relationship Management), CLM (customer loyalti Management) hingga CIM (Customer involvement management) atau berbagai strategi jitu apaun namanya untuk lebih mendekatkan diri secara personal kepada exisiting dan calon customernya.
Dan semua itu terjadi karena apa ? karena dukungan teknologi informasi.
Jadi dengan dukungan teknologi informasi yang semakin canggih serta membumi ini (istilah kerennya web2.0) dimana semua semakin menjadi horizontal, maka jangan heran jika anda kentut dimana akan tercium baunya sampai ke ujung dunia.
perbedaannya adalah masalah waktu, kalo dulu jedanya bisa beberapa jam atau hari, kalo sekarang... zap... dalam sekejap itungan detik, menit, semua orang bisa tau,
Perbedaan lainnya adalah faktor bias dari data/info yang disampaikan melalui SMS atau email cenderung lebih kecil atau terkontrol karena biasanya orang cuman me-neruskan atau mem-forward email atau sms yang dia terima, dan yang terpenting, kalo dengan sms atau email, ada evidence-nya sehingga bisa dilakukan data/informasi forensik yang lebih akurat dan cepat hasilnya
nah kalo dibandingkan dengan penyampaian data/info secara manual dari mulut ke mulut, anda tau sendiri khan, belum faktor budeg, faktor bolot, sampe faktor artikulasi yang nggak jelas ditambah faktor iseng yg luar biasa... cara buktiin yang efektif.... kalo kepepet, ya cuman sumpah pocong...ge ge ge
Nah ketika cara mulut ke mulut bergabung dengan teknologi informasi, maka hasilnya benar-benar menakjubkan
Anda tidak perlu kaget, ketika anda sedang menikmati jengkol, campur pete ditutup dengan duran, bersama kawan or keluarga anda, kemudian anda kentut, tiba-tiba 3 menit kemudian ada serentetan sms masuk dari orang-orang yang tidak dikenal yang berbunyi
“mas, beli parfumnya dimana, kata teman, barusan anda test parfum yang baru dibeli, trus baunya harum banget, merk apa mas ? channel ya ? yang seri apa, saya mau beli buat kado istri saya” hua ha ha ha ha
Terbukti khan, ada hubungannya antara kentut dengan Teknologi Informasi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment