Thursday, January 8, 2009

Susahnya bermimpi

Susahnya bermimpi


Seperti yang telah dibahas di tulisan “apakah anda sang pemimpi, si pekerja atau si master ngedumel”. Gw berusaha membikin perbedaan yang mencolok antara ketiga karakter tersebut sebagai sesuatu yang berdiri sendiri sehingga gampang untuk membandingkannya, padahal sih perbedaannya tipis kok terutama antara sang pemimpi dengan si pekerja.

But any way, net net sih intinya, bermimpilah setinggi-tingginya, kejar dan raihlah mimpimu dengan tindakan nyata yang terencana dan jangan pernah atau kelamaan mengeluh jika menemui hambatan, Keep on Semangat !!!

Nah, ngomong2 soal mimpi atau impian, ini dia yang menarik, karena jarang banget diantara kita bisa menjelaskan dengan gamblang apa impiannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, apalagi cara meraihnya alias nggak punya rencana en target yang jelas….

Tapi anehnya tiap akhir tahun, semua orang berlomba-lomba membikin refleksi diri, mengevaluasi tahun sebelumnya dan mencanangkan target tahun selanjutnya, tapi apa bener tuch.. emang masih ada dokumentasi refleksi tahun lalu ? lantas benchmark keberhasilan atau kegagalanya apa, apa nggak cuman sekedar ikutan trend aja di malam tahun baru….. yang besoknya…. Lupain aja… toh ga ada yg inget ini…

Jadi ya gitu… karena nggak punya mimpi yang jelas, kebanyakan dari kita punya kebiasaan datang-kerja-pulang datang-kerja-pulang dah kayak robot.

Trus kalo kita ditanya knapa orang lain maju en kita gini-gini aja, mulailah cari pembenaran yang ujung-ujungnya…. nyalahin orang or nyalahin keadaan or paling gawat, nyalahin Tuhan….

Mungkin kita sudah menjadi ahli dipekerjaan kita masing-masing karena tiap hari melakukan hal yang sama, itu-itu aja, tapi kita nggak tau en kadang ga mau tau konsepnya, bisnis prosessnya dari A sampe Z. Barangkali ini salah satu dampak negative dari proses McDonaldization yang terjadi saat ini, yang membuat semakin terkotak-kotaknya informasi.

Gw sendiri juga kadang susah untuk menjelaskan apa mimpi gw, mau jadi apa gw 5 tahun kedepan, gimana cara gw meraihnya, gimana cara memonitor pelaksanaan rencana kita, bagaimana evaluasinya, dll.

Perlu proses yang cukup panjang untuk belajar bermimpi secara benar, kadang diantara kita sampai harus mengikuti berbagai macam pelatihan, membaca berbagai buku.

Namun tetep aja kadang kita masih belum bisa menjelaskan impiannya secara gamblang dan rencana meraihnya secara rinci, padahal berbagai macam jurus dah dikeluarin, dari mulai menerapkan law-of-attraction digabung dengan SMART Goal, Personal Balanced Score Card , Personal Key Performance Indicator , dan lain sebagainya, yang ujung-ujungnya malah pusinx en kalo dah begini impiannya jadi standard….

Muda senang-senang, tua kaya raya, mati masuk surga

Huah…. ternyata bermimpi yang bener tuch nggak gampang ya, kecuali mimpi yang aneh2 malah gampang banget he he he he…. en kalo gw pikir, ketidakmampuan kita untuk bermimpi karena beberapa factor :

1. Pola pendidikan keluarga

Kita terbiasa didikte dari kecil oleh orang tua kita dari mulai urusan kecil sampai urusan besar, dari mulai milih baju, teman, tempat sekolah, peminatan kuliah, tempat kerja hingga kadang sampai dengan proses pemilihan teman hidup.

Ga heran dech ga punya pendirian tetap alias ikut-ikutan alias plin plan menjadi budaya yang gampang ditemui di negeri ini.

2. Tidak biasa berkompetisi

Kita nggak terbiasa dididik untuk berkompetisi atau menghargai sebuah kompetisi. Budaya ngalah atau nggak mau kalah tanpa alasan yang jelas membuat kita nggak maju maju.

Nggak berani bermimpi menjadi pemimpin, yang terbaik karena nggak enak dengan teman lainnya, atau takut dituduh yang bukan-bukan (ambisiuslah, apalah, halah……)

Nggak berani memiliki impian yang tinggi karena takut tidak didukung atau malah diejek ama temen2… emang elo mampu ???

3. Kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimiliki,


Kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimiliki, menyebabkan kita nggak memiliki wawasan yang luas

Yang membuat kita minder untuk memiliki impian

Yang membuat kita kita takut untuk bermimpi akan sesuatu. yang kita nggak ngerti

Celakanya kadang sebagai refleksi dari ketidaktahuan kita, maka kita cenderung bereaksi negative terhadap mimpi orang lain, jadi cenderung melarang atau tidak mendukung mimpi orang lain.


Kombinasi maut, ga punya pendirian, ga biasa berkompetisi, ga punya wawasan yang luas…. Jadinya pasrah aja… jalanin aja hidup ini apa adanya… toh jodoh, rejeki dan takdir ada di tangan Allah.

Padahal di Al-Quran ditulis, Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum melainkan jika kaum itu merubah nasibnya sendiri

Jadi ya kita sendiri yang harus mau berubah dan merubah nasib kita.

So mari kita mulai berlatih untuk bermimpi dan berlatih untuk merancang serta mewujudkan impian kita demi masa depan kita beserta anak keturunan kita yang lebih baik



Rgds,



Helal



www.helallf.wordpress.com
www.helallf.blogspot.com
www.facebook.com/home.php?#/profile.php?id=1143461959&ref=profile

No comments: