Thursday, January 1, 2009

kenangan masa lalu....

Jakarta Feb 28, 2008

Seorang sahabat lama mengundang saya untuk bertemu dengannya di sebuah kafe dekat kantor, kami bertemu disana bercerita ngalor ngidul dari mulai masalah kerjaan, politik hingga keluarga (masing -masing dari kami sudah menikah dan sudah dikarunia anak) ditemani temaram lampu café dan nyanyian santai dari life music di café tersebut.

Masuklah kami dalam percakapan yang menjadi inti pembicaraan malam itu, dia bercerita kalo beberapa waktu yang lalu dia bertemu dengan seseorang wanita muda yg sangat mirip dengan seseorang di masa lalunya.

Yang membawa sahabat saya ke sebuah titik dimana seakan-akan dia ditarik kembali ke masa lalu, melihat rekaman kejadian yang sudah terjadi bertahun tahun silam namun seakan baru saja terjadi, bagaikan menonton sebuah film documenter.

Sahabat saya berkata, betapa dia tiba-tiba merindukan untuk sekedar bertemu, memandang wajah dan berbicara dengan mantan kekasihnya itu, meskipun dia menyadari bahwa segalanya telah berubah seiring waktu yang berjalan. dan hal tersebut dapat menimbulkan masalah baru.

NAFF --- Kau masih kekasihku

"Jauh dilubuk hatiku... Masih terukir namamu...”

“Jauh didasar jiwaku... engkau masih kekasihku....”

“andai saja waktu dapat terulang kembali…”

Perbincangan semakin melantur, mulai mengandai-andai, mulai bertanya-tanya kenapa, mengapa, jikalau ? yang diakhiri dengan sepenggal kalimat dari sahabat saya.. mengapa harus ada perpisahan ?

Kami tertegun sejenuk untuk kemudian tertawa terbahak bahak bersama.

Tidak ada yang abadi di dunia ini selain Allah, kita tidak akan pernah bisa 24 jam selalu bersama dengan seseorang yang kita cintai, pasti ada perpisahan yang terjadi, entah karena harus pergi ke kamar mandi, tidur, pergi kerja, berbelanja dan lain lain ataupun berpisah karena perbedaan pendapat yang berujung kepada putus hubungan atau perceraian atau perpisahan yang lebih besar lagi yaitu kematian.

Mengingat mantan kekasih kalau menurut saya, merupakan sebuah perasaan yang manusiawi selama kita bisa menempatkan segala sesuatunya dengan proporsional, sebab bagaimanapun juga, mantan kekasih kita adalah bagian dari pecahan teka teki kehidupan kita. Mereka mempunyai jasa dan andil dalam membentuk kita sebagai manusia apa adanya saat ini.

Ada masa-masa bahagia... ada masa-masa sedih...

Ada kebencian... ada kerinduan....

Tak peduli betapa sakitnya perpisahan yg terjadi, apapun alasannya, mereka (mantan kekasih), pernah menjadi bagian dari kehidupan kita.

But life goes on... en kita tetap harus bergerak maju, suka atau tidak suka kita tetap harus melanjutkan kehidupan kita sendiri-sendiri sampai akhirnya waktu kita di dunia ini memang sudah habis seperti yang telah ditetapkan oleh-Nya

Cara terbaik memang adalah dengan berpandangan positif, menghilangkan seluruh amarah, kekecewaan dan dendam, menempatkan para mantan kekasih sebagai teman baik kembali.

Teman baik saya ketika SMA (Heru) pernah berkata kepada saya, dia mengutip dari Kitab Suci (Al-quran):

Allah tidak akan menghapus sebuah ayat, melainkan menggantinya dengan yg lebih baik, minimal sama" "so... kita harus yakin, pacar kita/pasangan kita yang sekarang adalah lebih baik atau minimal sama dari yg sebelumnya."

Sebuah kalimat sederhana yg mungkin terlalu rumit pada saat itu untuk dimaknai, secara kita masih muda dan sarat dengan egoisme serta kerapuhan.

Saya selalu meyakini ucapan tersebut, saya selalu meyakini, bahwa apa yang saya miliki sekarang, adalah lebih baik atau minimal sama dari sebelumnya... Dan Allah mengetahui apa yang terbaik untuk saya....

Saya jadi teringat kalimat yang berbunyi :

Biasanya kita baru akan menyadari akan arti kehadiran\pentingnya seseorang ketika orang tersebut sudah tidak ada disisi kita atau dengan kata lain kita sudah kehilangan dirinya.

Betapa orang baru bisa menghargai sesuatu ketika sesuatu tersebut sudah tidak ada, betapa orang baru bersyukur tatkala nikmat tersebut sudah dicabut oleh-nya... bukankan semua itu sudah terlambat...?

Kami tenggelam dalam keheningan dan lamunan kami masing-masing, sambil mendengarkan lantunan lagu yang berbunyi :

Juliette – Ku Tak Perduli

"bukannya aku takut akan kehilangan dirimu.. tapi aku takut kehilangan cintamu..."

"mungkin saja saat itu kau mempermainkan aku, seakan kau bisa membalas cintaku.."

Suddenly, I feel so tired and I wanna go home.....

No comments: